Lintas Warta 17 Juli 2022
Perjalanan Biden Memicu Ketegangan dan Ketidakstabilan di Kawasan.
Pada awalnya, Zionis Israel membentangkan karpet merah untuk Biden dengan harapan bahwa selama perjalanan ini mereka akan menempatkannya ke dalam perangkap yang sama saat mereka melempar Trump, dan dengan apa yang dilakukan Trump atas JCPOA lewat hasutan dan dorongan Netanyahu, sampai saat ini AS belum bisa keluar dari jeratan itu, sekalipun telah beberapa tahun berusaha.
Pertama, tidak kembali ke JCPOA, dan kedua, jika hasil dari ini adalah kelanjutan dan pengembangan kegiatan nuklir Iran, harus tetap bersama Zionis Israel untuk menyerang upaya ini.
Dalam hal ini, pada saat kedatangan Biden di Palestina Pendudukan, televisi Kanal 12 Israel melakukan wawancara eksklusif dengan Biden, tetapi pertanyaan yang terkait dengan JCPOA dibingkai dan disalurkan sedemikian rupa sehingga Biden hanya dapat memilih antara dua opsi, ya atau tidak.
Sebenarnya, apa yang dikutip oleh media Barat dan Zionis dari Biden bahwa bahkan dengan menghancurkan JCPOA, IRGC tidak akan dihapus dari daftar kelompok teroris yang diklaim oleh Amerika, bukanlah kata-kata dan kalimat yang sama dari Biden. Sebaliknya, itu adalah bagian dari pertanyaan yang direncanakan dan dikelola oleh pembawa acara televisi Kanal 12 Israel, yang harus dijawab oleh Biden dengan jawaban ya atau tidak.
Tentu saja, ini tidak berarti bahwa Biden setuju untuk kembali ke JCPOA, bahkan dengan penarikan seluruh atau sebagian IRGC dari daftar kelompok teroris yang diklaim oleh Amerika Serikat, atau bahwa ia menentang pilihan militer berdasarkan keadaan apa pun, bahkan dengan kegagalan total JCPOA. More ...