Lintasan Sejarah 6 Desember 2022
Hari ini Selasa, 6 Desember 2022 bertepatan dengan 11 Jumadil Awal 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 15 Azar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Nashiruddin Thusi Lahir
1062 tahun yang lalu, tanggal 11 Jumadil Awal 382 HQ, Nashiruddin Thusi, seorang cendikiawan besar Iran, terlahir ke dunia.
Nashiruddin Thusi memiliki keilmuan yang tinggi di bidang filsafat, matematika, dan astronomi. Dia mendirikan pusat penelitian di bidang astronomi atau observatorium besar di Maraghe di barat laut Iran pada tahun 657 Hijriah. Observatorium yang didirikan Nashirudin Thusi sedemikian modernnya, sampai-sampai peralatan yang dimilikinya baru berhasil dimiliki oleh observatorium di Barat 300 tahun kemudian.
Di samping observatorium tersebut dibangun pula perpustakaan yang berisi lebih dari 4000 buku. Selama 16 tahun, Nashiruddin Thusi melakukan penelitian di observatoriumnya dan meninggalkan lebih dari 80 judul buku atau makalah, di antaranya berjudul Awshaful Ashraf.
Pasukan NATO Mundur dari Teluk Persia
35 tahun yang lalu, tanggal 15 Azar 1366 HS, pasukan NATO mundur dari Teluk Persia.
Setelah negara-negara Barat menuduh Republik Islam Iran menebar ranjau di Teluk Persia, pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tiba di teluk ini dengan tujuan membersihkan ranjau yang ada. Namun operasi pembersihan ranjau selama sebulan di Teluk Persia ini hanya berhasil menemukan 4 ranjau.
Kegagalan ini memaksa pasukan NATO meninggalkan Teluk Persia pada tanggal 15 Azar 1366 HS.
Pada hakikatnya, tuduhan itu hanya alasan bagi negara-negara Barat untuk tetap hadir di Teluk Persia, setelah dalam perang 8 tahun yang dipaksakan rezim Saddam Husein lewat provokasi Barat gagal menggulingkan Revolusi Islam yang baru menang di Iran.
Masjid Babri Dihancurkan Oleh Hindu Ekstrim
30 tahun yang lalu, tanggal 6 Desember 1992, masjid Babri yang terletak di kota Faizabad, provinsi Uttar Pradesh, India, dihancurkan oleh kelompok Hindu ekstrim.
Masjid ini dibangun pada tahun 1528 oleh Raja Zahiruddin Muhammad Babri dari Dinasti Timur India, di atas sebuah bukit.
Pada tahun 1855, seorang berdarah Inggris bernama HW Nobel secara sengaja melakukan kesalahan dalam mencatat dokumentasi kawasan mesjid tersebut. Ia mencatat bahwa mesjid tersebut dibangun di atas reruntuhan candi tempat kelahiran Rama, salah satu dewa Hindu.
Kaum Hindu kemudian berniat mendirikan candi di sana sehingga pada tahun 1922 mereka menyerang dan menghancurkan Masjid Babri. Aksi kaum Hindu ini menimbulkan kerusuhan besar dan mengakibatkan 3.000 kaum muslimin tewas.