Jan 20, 2023 11:05 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 20 Januari 2023

Hari ini Jumat, 20 Januari 2023 bertepatan dengan 27 Jumadil Tsani 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 30 Dey 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Haji Mirza Husein Nuri Tabrizi Wafat

 

124 tahun yang lalu, tanggal 27 Jumadil Tsani 1320 HQ, Haji Mirza Husain Nuri Tabrizi, seorang ulama muslim Iran, meninggal dunia.

 

Haji Mirza Husain Nuri Tabrizi sangat utama dalam ibadah, ketakwaan, kehati-hatian, dan penyucian jiwa. Beliau banyak meninggalkan karya penulisan di bidang ilmu hadis, tafsir al-Quran, dan penjelasan mengenai ulama-ulama Islam. Semua itu ditulisnya degan penuh ketelitian dan kekhasan.

 

Beliau juga menulis mengenai Ahlul Bait Rasulullah Saw. Di antara karya beliau yang paling terkenal adalah "Mustadrak Wasail" yang berisi catatan kehidupan ulama-ulama besar muslim.

 

Imam Khomeini Memastikan Diri Akan Kembali ke Iran

44 tahun yang lalu, tanggal 30 Dey 1357 HS, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini mengumumkan tekad bulatnya untuk kembali ke Iran dari pengasingannya di Paris.

 

Berita ini langsung tersebar ke seluruh penjuru Iran dan disambut dengan suka cita oleh rakyat Iran yang sudah lama muak diperintah oleh rezim diktator Shah Pahlevi. Di mana-mana, rakyat sudah mulai membicarakan tata cara penyambutan atas kepulangan pemimpin agung mereka.

Di sisi lain, antek-antek Shah adalah pihak yang paling gelisah dan cemas dengan keputusan kembalinya Imam ke Iran ini. Sebagian memutuskan untuk mengundurkan diri, sebagiannya lagi memutuskan untuk menyingkir ke luar negeri.

 

Ada pula pihak-pihak tertentu yang tetap meneruskan aksi-aksi represifnya terhadap rakyat Iran. Akan tetapi, apapun tindakan yang diambil oleh antek-antek kerajaan, tidak ada satupun yang mampu menghalangi gelombang dahsyat Revolusi Islam Iran.

 

Arafat Terpilih Sebagai Presiden Palestina

27 tahun yang lalu, tanggal 20 Januari tahun 1996, Yaser Arafat, pemimpin gerakan pembebesan Palestina (PLO), terpilih sebagai Presiden Palestina dalam sebuah pemilihan umum yang diselenggarakan dengan amat terbatas dengan memperoleh 88,1 % suara.

 

Dengan demikian, Arafat memiliki kekuasaan atas dua kawasan kecil di tanah Palestina, yaitu Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Media-media Barat menyebut peristiwa ini sebagai pemilihan presiden secara demokratis pertama bagi Bangsa Palestina.

 

Padahal fakta menunjukkan bahwa lebih dari dua juta pengungsi di luar kawasan pendudukan, yang merupakan kelompok mayoritas Bangsa Palestina, tidak diperbolehkan untuk menggunakan hak pilihnya oleh Rezim Zionis.