Mar 21, 2023 15:17 Asia/Jakarta
  • 21 Maret 2023
    21 Maret 2023

Hari ini Selasa, 21 Maret 2023 bertepatan dengan 28 Sya'ban 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 1 Farvardin 1402 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Mulla Hosseinqoli Hamedani Wafat

Tanggal 28 Sya’ban 1311 HQ, Mulla Hosseinqoli Hamedani meninggal dunia dan dimakamkan di Karbala.

Akhond Mulla Hosseinqoli Hamedani, seorang arif, faqih dan filsuf. Beliau lahir di kota Shavand, Hamedan. 

Akhond Mulla Hosseinqoli juga dikenal sebagai guru besar akhlak. Beliau pernah berguru kepada Syaikh Abdolhossein Tehrani (Sheikh al-Iraqiain, Syeikh Murtadha Anshari dan Agha Sayid Ali Shoshtari).

Akhond Mulla Hosseinqoli Hamedani juga banyak mendidik murid-murid yang dikemudian hari menjadi ulama besar seperti Sheikh Mohammad Bahari, Sayid Ahmad Karbalai, Sheikh Musa Syarareh, Sayid Mahdi Hakim, Mirza Javad Agha Maleki Tabrizi dan Sayid Jamaluddin al-Afghani.

Menurut Syahid Muthahhari, Akhond Hamedani lebih banyak mendidik, ketimbang mengajar.

Perubahan Bulan Hijriah Qamariah Menjadi Syamsiah

Tanggal 1 Farvardin 1304 HS, perubahan bulan Hijriah Qamariah menjadi Syamsiah di Iran.

Nowruz di Tehran

Hijrah Nabi Muhammad Saw dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 menjadi dasar tahun Hijriah Qamariah. Tahun dan bulan Hijriah Qamariah menjadi dasar penanggalan resmi di Iran hingga tahun 1344 HQ. Pada tahun itu yang bertepatan dengan 1304 tahun syamsiah dari hijrah Nabi Muhammad Saw, Iran mengubah penanggalannya dari Hijriah Qamariah menjadi Hijriah Syamsiah.

Sebelumnya, pemerintah Iran mengusulkan rancangan undang-undang kepada parlemen agar penanggalan Hijriah Syamsiah menjadi penanggalan resmi Iran. Pada 1 Farvardin 1304 (21 Maret 1925), parlemen Iran meratifikasi RUU tersebut menjadi UU. Sesuai dengan ratifikasi itu, seluruh kantor pemerintah berkewajiban untuk menggunakan bulan Syamsiah dalam aktivitasnya.

Namun sepuluh tahun kemudian, tepatnya tahun 1314 HS, Reza Shah Pahlevi yang menerapkan kebijakan memusuhi Islam, hanya menyusun bulan-bulan Syamsiah dan melarang penggunaan bulan-bulan Qamariah.

Perang PLO Melawan Israel
 
Tanggal  21 Maret 1968, terjadi perang hebat antara para gerilyawan yang tergabung ke dalam Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dengan tentara Zionis Israel.

PLO adalah gerakan perjuangan bersenjata rakyat Palestina yang didirikan  tiga tahun sebelumnya, yaitu tahun 1965. Sistem organisasi yang rapi serta  isu merebut kemerdekaan dari tangan Israel, membuat organisasi ini dengan cepat memperoleh simpati para pemuda Palestina. Inilah yang membuat Tel Aviv sangat mengkhawatirkan organisasi ini.

Karena itu, pada tanggal tersebut, tentara Israel yang dilengkapi dengan peralatan perang yang canggih menyerang markas PLO yang saat itu berada di Kamp Pengungsi Karamah yang berada di perbatasan Jordania. Dalam perang itu, gerilyawan PLO berhasil menghabisi nyawa sekitar 1.230 tentara Zionis. Tank-tank baja milik tentara Zionis juga banyak yang dihancurkan atau direbut.
 
Peristiwa ini membuat PLO semakin poluler dan diperhitungkan di dunia. Akan tetapi, pada tahun 1991, pemimpin PLO Yaser Arafat memutuskan untuk mengubah haluan gerakan dari perjuangan militer menjadi perjuangan diplomatis. Arafat berharap perundingan-perundingan bisa menjadi cara terbaik guna memperoleh kembali hak-hak bangsa Palestina yang sudah dirampas. Hanya saja, harapan itu ternyata tinggal angan-angan.

Perubahan haluan perjuangan PLO tersebut malah semakin memberikan peluang bagi Zionis Israel untuk melakukan berbagai kesewenang-wenangan di tanah Palestina. Akibatnya, popularitas Arafat dan PLO semakin menurun.

Tags