Jun 26, 2023 10:26 Asia/Jakarta
  • 26 Juni 2023
    26 Juni 2023

Hari ini, Senin, 26 Juni 2023 bertepatan dengan 7 Dzulhijjah 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 5 Tir 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Imam Baqir as Gugur Syahid
 
Tanggal 7 Dzulhijjah 114 HQ, Imam Muhammad Baqir as, keturunan Rasulullah generasi keempat gugur syahid pada usia 57 tahun.

Beliau dilahirkan pada tahun 57 Hijriah di kota Madinah. Ayah beliau adalah Imam Ali Zainal Abidin as, imam ke-4 dan putra Imam Husein as. Setelah Imam Zainal Abidin gugur syahid, Imam Baqir pun melanjutkan tampuk kepemimpinan umat Islam. Saat itu, kekhalifahan Islam berada di tangan Dinasti Umayah yang kekuatannya semakin melemah. Pada masa hidup Imam Baqir, terjadi perpindahan kekuasaan dari Dinasti Umayah ke Dinasti Abbasiah.

Namun, kedua pemerintahan itu memiliki kesamaan, yaitu membenci kepemimpinan Ahul Bait di tengah kaum Muslimin. Setelah Imam Ali Zainal Abidin dibunuh oleh khalifah Dinasti Umayah, Imam Baqir as pun dibunuh oleh khalifah Dinasti Abbasiah.
 
Selama masa hidup beliau yang singkat, Imam Muhamad Baqir as sangat aktif mengembangkan dan menyebarkan ajaran serta keilmuan Islam di tengah masyarakat. Beliau mendirikan pusat pendidikan besar agama Islam yang dipenuhi dengan murid-murid yang datang dari berbagai penjuru dunia Islam. Ketinggian ilmu Imam Muhammad Baqiras membuat beliau dijuluki Baqirul Ulum, yang artinya pemecah inti ilmu.

Imam Muhammad Baqir dimakamkan di pekuburan Baqi, di kota Madinah, di samping makam ayahandanya, Imam Zainal Abidin dan Kakeknya Imam Hasan Mujtaba yang juga gugur syahid dibunuh oleh khalifah yang berkuasa saat itu. Kelak, putranya Imam Jakfar Shadiq, juga dikuburkan di sisi pusara Imam Baqir as.

Madagaskar Merdeka
 
Tanggal 26 Juni tahun 1960, rakyat penghuni pulau Madagaskar memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Prancis.

Sejarah

Para pelaut Portugal adalah orang Eropa pertama yang datang ke Madagaskar. Sejak tahun 1820-an, pengaruh Inggris mulai kuat di pulau tersebut, namun sejak tahun 1883, British mundur dari Madagaskar dan kekuatan Prancis menguat di sana. Orang-orang Prancis melakukan berbagai tindak represif, di antaranya membubarkan kerajaan Madagaskar dan membuang ratu Ranavalona III ke pengasingan di Aljazair, menghapuskan bahasa pribumi dan menggantinya dengan bahasa Prancis, serta memberlakukan pajak tinggi dan warga pribumi yang tidak mampu membayar pajak dijadikan pekerja paksa.
 
Setelah Perang Dunia II, rasa nasionalisme rakyat Madagaskar semakin meningkat dan pada tahun 1947, meletuslah revolusi yang menewaskan sekitar 80.000 rakyat Madagaskar. Meskipun revolusi itu gagal, namun menjadi gerakan kemerdekaan terus berlanjut. Pada tahun 1950-an, partai-partai politik mulai bermunculan dan tahun 1958, dalam sebuah referendum, mayoritas rakyat Madagaskar menghendaki diberikannya hak otonomi. Akhirnya, tahun 1960, negara ini mencapai kemerdekaannya.

Ayatullah Reza Madani Kashani Wafat

Tanggal 5 Tir 1371 HS, Ayatullah Reza Madani Kashani meninggal dunia dalam usia 89 tahun dan dimakamkan di kota Kashan.

Ayatullah Sheikh Reza Madani Kashani anak Ayatullah Mulla Abdurrasul Madani Mojtahed Kashani lahir di kota Kashan pada 1282 HS. Pada awalnya beliau mempelajari ilmu-ilmu klasik setelah itu baru ilmu-ilmu modern. Setelah Ayatullah Sheikh Abdolkareem Hairi Yazdi ke Qom, beliau ikut dalam kuliah-kuliahnya dan belajar dengan serius, sehingga gurunya sendiri memberikannya ijazah ijtihad.

Di masa itu, beliau juga belajar kepada Ayatullah Sayid Mohammad Taqi Khonsari, Sayid Ahmad Khonsari, Akhond Mulla Ali Hamadani dan Haj Agha Ruhullah Kamalvand. Setelah itu beliau mengikuti nasihat ayahnya untuk mengajar fiqih tingkat tinggi dan perlahan-lahan beliau menjadi marji.

Barahin al-Hajj Lilfuqaha wa al-Hujjaj, al-Qisas Lilfuqaha wa al-Khawas wa al-Khilafah termasuk buku-buku tulisan beliau.