Lintasan Sejarah 20 Juli 2023
Hari ini, Kamis 20 Juli 2023 bertepatan dengan 2 Muharam 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 29 Tir 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.
Imam Husein as Tiba di Karbala
Tanggal 2 Muharam 61 HQ, Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw bersama dengan anggota keluarga dan sahabat setia beliau, tiba di tanah Karbala.
Ketika sampai di sana beliau menanyakan nama tempat itu. Ketika mendengar bahwa nama tempat ini adalah Karbala, beliau menangis seraya berkata, "Turunlah kalian. Di sinilah darah kita akan diteteskan dan tempat kuburan kita. Di sinilah kuburan kita akan menjadi tempat ziarah. Begitulah kakekku Rasulullah menjanjikan."
Mendengar seruan ini, para sahabat beliau turun dan menurunkan seluruh barang bawaan. Pasukan Hurr bin Yazid al-Riyahi mengambil posisi di tempat berhadapan dengan rombongan Imam Husein as.
Imam Husein as mengumpulkan seluruh keluarga dan memandangi mereka. Beliau pun menangis. Setelah itu, beliau berkata, "Ilahi! Mereka telah mengusir kami dari tanah suci kakekku. Bani Umayah telah menzalimi hak kami. Ya Allah! Ambillah hak kami dari para lalim dan menangkanlah kami atas musuh-musuh kami."
Ubaidillah bin Ziyad menulis sepucuk surat kepada Imam Husein as yang berisi, "Berita ketibaanmu di Karbala telah kami terima. Yazid bin Muawiyah telah memerintahkanku supaya aku tidak tidur sebelum membunuhmu, atau engkau menerima ketentuanku dan ketentuan Yazid bin Mua'wiyah. Wassalam." Imam Husein as berkata, "Surat ini tidak perlu dijawab, karena Ubaidillah memang sudah ditentukan menerima azab Ilahi."
Setelah Imam Husein as membaca surat Ubaidillah Ibn Ziyad, beliau berkata, "Semoga tidak berjaya golongan yang telah rela membeli keridaan manusia dengan harga amarah Allah (Yaitu lebih mementingkan keridaan manusia atas amarah Allah)."
Beberapa bulan sebelumnya, Imam Husein pergi meninggalkan kota Madinah menuju Mekah dalam rangka penolakannya untuk berbaiat atau berjanji setia kepada Yazid bin Muawiyah yang mengangkat diri sebagai khalifah kaum Muslimin.
Sementara itu, ribuan surat dari warga Kufah disampaikan kepada Imam Husain untuk mengundang beliau agar datang ke kota itu untuk memimpin perjuangan melawan Khalifah Yazid yang sangat kejam. Untuk memenuhi undangan itu, Imam Husein beserta 72 orang rombongan beliau, meninggalkan kota Madinah menuju Irak. Namun, ternyata warga Kufah yang mendapat represi dari pemerintahan Yazid, berbalik menentang Imam Husein, sehingga sebelum sampai ke kota Kufah, Imam Husein sudah dicegat oleh pasukan Kufah dan digiring ke Karbala.
Marconi Meninggal
Tanggal 20 Juli 1937, Guglielmo Marconi, penemu teknik pengiriman pesan lewat gelombang radio, meninggal dunia.
Marconi dilahirkan tahun 1874 di Bologna Italia. Sejak muda, Marconi telah tertarik pada bidang fisika dan elektronika dan mempelajari karya-karya fisikawan terkenal, seperti Maxwell dan Hertz.
Pada tahun 1895, dia memulai eksperimennya sendiri dan berhasil mengirimkan sinyal melalui gelombang radio dengan jarak satu setengah mil. Selanjutnya, penemuan itu terus dikembangkan Marconi dan pada tahun 1932, ia berhasil menemukan sistem radio-telepon.
DK-PBB Ratifikasi Resolusi 598 Soal Gencatan Senjata Iran-Irak
Tanggal 29 Tir 1366 HS, akhirnya Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi bernomor 598 tentang segera dihentikan perang Iran-Irak.
Resolusi 598 ini berisikan 10 butir yang diratifikasi dengan mufakat oleh 15 anggota DK-PBB. Setelah berdiri selama 40 tahun, resolusi ini termasuk satu dari sedikit resolusi DK-PBB yang disepakati oleh 5 anggota tetap lembaga ini.
Rezim Baath Irak langsung mengumumkan bila Iran menerima resolusi itu, maka Irak menerima keseluruhan butir yang ada tanpa syarat. Berbeda dengan resolusi-resolusi sebelumnya, dalam resolusi 598 ini hak-hak bangsa Iran mendapat perhatian yang membuat pemerintah Iran tidak menolak resolusi tersebut. Satu-satunya yang ditekankan terkait resolusi itu adalah penetapan siapa yang bersalah dan pemicu perang.
Sikap Iran membuat berang musuh-musuhnya yang akhirnya menyeret mereka untuk terjun langsung dalam medan pertempuran. Amerika mengirim lebih dari 43 kapal perangnya ke Teluk Persia dan negara-negara sekutunya menghadiahi rezim Baath dengan pelbagai senjata. Aksi ini untuk menunjukkan puncak dari persekutuan mereka dengan rezim Baath Irak.
Sejak saat itu, permusuhan rezim Baath terhadap bangsa Iran dilakukan secara terbuka dengan dukungan mutlak Barat. Rezim Baath menebar terornya dengan senjata kimia dan hal ini dilakukan bukan hanya terhadap rakyat Iran, tapi juga kepada bangsanya sendiri. Akhirnya, Imam Khomeini ra yang melihat terjadinya pelbagai peristiwa dan memahami ada konspirasi di balik semua ini serta memperhatikan kepentingan Iran, beliau menerima resolusi 598, setahun setelah dikeluarkannya, tepat pada 27 Tir 1367 Hs.