Jul 30, 2023 10:19 Asia/Jakarta
  • 30 Juli 2023
    30 Juli 2023

Hari ini, Ahad 30 Juli 2023 bertepatan dengan 12 Muharam 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 8 Mordad 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Tawanan Karbala Tiba di Kufah
 
Tanggal 12 Muharam 61 HQ, setelah Imam Husein dan para pejuang Karbala gugur syahid, para anggota kafilah yang tersisa, yaitu kaum perempuan, anak-anak, dan Imam Ali Zainal Abidin, yang saat itu tengah sakit parah, digiring oleh pasukan Yazid ke kota Kufah.
 
Selain sebelumnya Ubaidillah bin Ziyad telah melakukan propaganda salah untuk menentang Imam Husein as dan para keturunannya, dan memperkenalkan beliau sebagai orang asing, kini ia juga mendorong rakyat Kufah untuk hadir dalam pesta perayaan kemenangan.
 
Rakyat Kufah yang gembira atas kemenangan ini berdatangan ke lorong-lorong dan pasar untuk melihat para tawanan. Namun tiba-tiba kegembiraan sebagian besar dari mereka yang memiliki sedikit cahaya keimanan di dalam kalbu berubah menjadi api kebencian dan kesedihan saat mendengar pidato Imam Sajjad as dan bibinya, Zainab Kubra as yang mencerahkan.
 
Selama berada di Kufah, kedua manusia agung ini bersama mereka yang tersisa dari tragedi Karbala, berada di antara rakyat sebagai tawanan perang dan berjalan di antara kepala-kepala syuhada Karbala yang ditancapkan di ujung-ujung tombak.
Perlahan-lahan, para penduduk Kufah mempertanyakan keturunan dan asal para tawanan ini. Mereka memasuki Darul Imarah dengan keraguan dan pertanyaan-pertanyaan yang senada hingga akhirnya mendapatkan jawabannya dalam pertemuan Ubaidullah bin Ziyad, penguasa bengis Kufah dan penyebab utama kesyahidan Imam Husein as.
 
Di depan kemarahan para tawanan dan penduduk, Ubaidillah bin Ziyad mengambil tongkat kayu seraya memukul kepala mulia Imam Husein as dan menyatakan bahwa kejadian ini merupakan kemenangan baginya di medan laga, dan terbunuhnya Imam Husein merupakan kehendak-Nya. Saat itulah ia mendapatkan jawaban yang mematikan dan sangat pedas dari Zainab as dan Imam Ali bin Imam Husain as yang menyebabkan kehinaan Yazid dan para keturunan Yazid.
 
Setelah sehari (atau beberapa hari, menurut sebuah riwayat) Ibnu Ziyad membawa kepala-kepala para syuhada untuk berkeliling di lorong-lorong dan tempat-tempat di Kufah, ia kemudian mengirimkan mereka ke Yazid bin Muawiyah di Syam. Setelah itu, menyerahkan para tawanan pada tanggung jawab Mukhaddhar bin Tsa'labah ‘Aidzi dan Syimr bin Dzil Jausyan untuk membawa mereka ke Syam. Ia memerintahkan supaya tubuh Zainal Abidin as diikat, kedua tangannya dikuncikan di leher, kemudian dinaikkan ke atas seekor unta yang tak berperlengkapan.

Skandal Watergate Mencapai Klimaks
 
Tanggal 30 Juli 1974, atas paksaan dari Pengadilan Tinggi AS, Presiden AS saat itu, Richard Nixon, menyerahkan kaset rekaman skandal Watergate.

Pada tanggal 5 Agustus, isi rekaman kaset itu disebarluaskan, yang antara lain berisi instruksi Nixon kepada stafnya agar memerintahkan FBI untuk menghentikan penyelidikan atas skandal Watergate.

Sejarah

Empat hari kemudian, Nixon menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang mengundurkan diri. Penggantinya, President Gerald Ford akhirnya mengampuni Nixon dari segala tuntutan hukum kriminal.
 
Skandal Watergate terjadi pada tanggal 17 Juni 1972, ketika lima orang anggota tim pemenangan pemilu Nixon ditangkap atas tuduhan memasang penyadap suara di markas Partai Demokrat yang terletak di kompleks Watergate, Washington. Namun demikian, pemerintahan Nixon yang berasal dari Partai Republik menyangkal keterlibatan mereka dalam kasus ini. Senat  AS kemudian mengadakan penyelidikan atas kasus ini dan terbukti bahwa penyadapan itu dilakukan dengan sepengetahuan Gedung Putih.
 
Profesor Archibald Cox yang menjadi penuntut khusus dalam perkara ini bahkan juga menemukan bukti bahwa tim pemenangan pemilu Nixon telah melakukan pnyadapan terhadap banyak orang dan mereka juga memberikan sumbangan kepada Partai Republik dengan imbalan konsesi politik.

Ayatullah Meshkini Wafat

Tanggal 8 Mordad 1386 HS, Ayatullah Meshkini meninggal dunia di usia 86 tahun.

Ayatullah Ali Akbar Feiz yang lebih dikenal dengan Meshkini lahir pada 1300 di desa Bolouk Meshkin dari keluarga agamis. Ayahnya seorang ulama yang juga aktif mengurusi warga. Beliau mengikuti ayahnya pergi ke Najaf, Irak dan belajar di sana, lalu kembali lagi ke Iran. Selama di Iran, beliau belajar ilmu-ilmu pendahuluan hauzah kepada ayahnya. Setelah ayahnya meninggal dan sesuai dengan nasihat ayahnya, beliau pergi ke kota Ardebil untuk menuntut ilmu agama. Di sana ia sempat belajar tata bahasa Arab seperti saraf dan nahwu.

Ketika terjadi peristiwa Kashf Hejab (pelarangan jilbab) di masa Reza Khan yang menyulut protes ulama dan rakyat di Mashad, Ayatullah Meshkini kemudian pergi ke Qom dan belajar agama di sana. Dengan segera beliau menyelesaikan kuliah-kuliah tingkat menengah hauzah dan setelah itu mulai mengikuti kuliah-kuliah fiqih dan ushul fiqih untuk tingkat mujtahid kepada guru-guru besar di masanya. Beliau juga sempat pergi ke Najaf selama 7 bulan dan ikut di kelas guru-guru besar seperti Imam Khomeini ra. Tapi dengan alasan udara yang begitu panas di Najaf dan lemahnya fisik Ayatullah Meshkini, beliau terpaksa kembali ke Iran.

Selama bertahun-tahun Ayatullah Ali Akbar Meshkini belajar kepada ulama besar. Beliau belajar kuliah fiqih dan ushul fiqih untuk tingkat mujtahid kepada Ayatullah al-Udzma Boroujerdi dan Ayatullah al-Udzma Mohaqeq Damad. Banyak ulama besar saat ini merupakan murid beliau. Beliau sendiri berkali-kali mengajarkan kuliah-kuliah tingkat awal dan menengah dan bertahun-tahun memberikan kuliah fiqih dan ushul fiqih untuk tingkat mujtahid.

Ayatullah Meshkini selama hidupnya mendirikan Yayasan al-Hadi di bidang percetakan. Beliau sendiri menulis banyak buku di pelbagai bidang. Ayatullah Meshkini juga termasuk orang pertama yang bergabung dengan kebangkitan Imam Khomeini ra dan berkali-kali ditangkap oleh SAVAK dan dipenjara. Beliau merupakan anggota Jameeh Modarresin Hauzah Ilmiah Qom (Asosiasi Pengajar Hauzah Ilmiah Qom) dan banyak dari pernyataan yang dikeluarkan lembaga ini ditandatangani olehnya.

Dengan kemenangan Revolusi Islam Iran, beliau memegang posisi-posisi penting seperti Ketua Dewan Ahli Kepemimpinan.