Aug 27, 2023 20:54 Asia/Jakarta
  • Agen Mossad Israel
    Agen Mossad Israel

Saat ini energi nuklir memiliki kegunaan damai di banyak bidang, dan disebut-sebut sebagai salah satu sumber terpenting untuk menjamin energi yang dibutuhkan manusia.

Republik Islam Iran telah berulang kali menekankan perlunya penggunaan energi nuklir secara damai dalam hal-hal seperti kedokteran nuklir dan penelitian pertanian, dan penggunaan teknologi nuklir untuk mengubah air laut yang asin menjadi tawar buat konsumsi air minum. Meskipun demikian, pemerintah Barat telah melakukan banyak tindakan teroris dan spionase terhadap Iran untuk mengekang kemajuan Iran di bidang ini. Tujuan utama aksi teroris ini adalah untuk menghentikan atau memperlambat program nuklir Iran. Seperti yang dikatakan John Klasser, seorang aktivis media, dalam sebuah artikel pada 4 November 2011: "Amerika Serikat menggunakan terorisme dunia maya, pembunuhan yang ditargetkan terhadap ilmuwan Iran, blokade keuangan, dan perang proksi untuk menghentikan program nuklir Iran."

Di antara penentang kemajuan Iran dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, rezim Zionis sangat aktif sebagai pemimpin terorisme negara. Berdasarkan hal tersebut, selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan nuklir Iran berkali-kali menjadi sasaran serangan teroris oleh rezim Zionis.

Dr. Ardeshir Hosseinpour, salah satu ilmuwan nuklir Iran, secara mencurigakan diserang oleh agen Mossad di Shiraz pada Januari 2007. Penelitian yang dilakukan dalam hal ini menunjukkan bahwa dia meninggal akibat mati lemas dengan gas radioaktif beracun oleh agen Mossad. Surat kabar The Sunday Times dan Time mengungkap pembunuhan ilmuwan Iran ini pada 4 Februari 2007. Dalam situasi seperti itu, surat kabar Zionis Ha'aretz menulis dalam sebuah artikel dengan kalimat yang mengancam: "Ini yang pertama!" Rezim Israel menggunakan kelompok munafik untuk melakukan pembunuhan ini. Masoud Ali Mohammadi adalah ilmuwan nuklir Iran lainnya yang syahid pada Januari 2010 akibat ledakan bom di dekat pintu depan rumahnya di Tehran.

Mustafa Ahmadi Roshan

Dr. Majid Shahriari adalah ilmuwan nuklir Iran lainnya yang dibunuh oleh agen Mossad di Tehran. Pada hari kecelakaan itu, Majid Shahriari dan sopir duduk di depan dan istri ilmuwan itu duduk di belakang mobil. Setelah menempuh jarak enam ratus meter, seorang pengendara sepeda motor mendekati mobil yang membawa Shahriari dan menempelkan bom magnet ke pintu mobil. Sementara itu, istri Shahriari dan pengemudi mobil melihat aksi pelaku dan langsung turun dari mobil. Namun Dr. Shahriari tidak bisa keluar dari mobil karena sabuk pengamannya tersangkut, dan ledakan bom menyebabkan dia mati syahid. Pada hari yang sama, Dr. Fereydoun Abbasi Davani, salah satu ilmuwan nuklir Iran lainnya, menjadi sasaran percobaan pembunuhan. Tapi dia selamat dari kejadian itu.

Pada tanggal 23 Juli 2011, Dariush Rezainejad, seorang ilmuwan pertahanan dan nuklir Iran, menjadi sasaran agen Mossad dan menjadi martir. Hampir setahun setelah insiden teroris, Mustafa Ahmadi Roshan, ilmuwan nuklir Iran lainnya, diserang oleh pengendara sepeda motor pada 11 Januari 2012 setelah meninggalkan rumahnya. Setelah pembunuhan ilmuwan nuklir ini, pakar keamanan mengumumkan bahwa karena kesamaan pembunuhan ini dengan pembunuhan para martir Shahriari dan Rezainejad, serta pembunuhan Dr. Fereydoun Abbasi Davani yang gagal, upaya pembunuhan ini direncanakan oleh tentara bayaran dari rezim Zionis.

Menyusul pembunuhan ini, juru bicara tentara Israel mengatakan,"Kami tidak meneteskan air mata untuk pembunuhan ini." Satu bulan setelah insiden itu, NBC menulis dalam sebuah artikel, mengutip seorang pejabat Amerika, tanpa mengungkapkan identitasnya: "Serangan terhadap mereka yang terlibat dalam program nuklir Iran dilakukan oleh orang-orang munafik (MKO) dan dengan dukungan keuangan, pelatihan, dan senjata dari dinas intelijen rezim Israel."

Mohsen Fakhrizadeh adalah ilmuwan pertahanan dan nuklir Iran lainnya yang, pada 30 November 2020, diserang oleh agen Mossad di daerah Absard di Damavand dan gugur. Dia adalah seorang ilmuwan yang namanya disebutkan tiga kali oleh Benjamin Netanyahu, perdana menteri bekas rezim Israel dalam konferensi pers pada 30 April 2018 dan dengan tegas ia menekankan, "Ingat nama orang ini."

Dr. Fakhrizadeh memulai aktivitasnya pada tahun 1983 di Pusat Penelitian IRGC. , Menurut New York Times, pembunuhannya pada 27 November 2020, adalah metode pembunuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh Mossad. Nama Fakhrizadeh sebagai salah satu dari lima tokoh Iran, masuk dalam daftar 500 orang paling berkuasa di dunia yang diterbitkan oleh majalah Amerika, Foreign Policy. Orang Amerika menganggap Fakhrizadeh sebagai kotak rahasia program nuklir Iran.

Fakhrizadeh

Surat kabar berbahasa Inggris Independent, dalam sebuah artikel berjudul "Pembunuh paling mematikan di dunia", menggambarkan Mossad sebagai "mesin pembunuh Israel yang kejam" dan mencantumkan beberapa pembunuhan, termasuk pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, dalam semua pembunuhan ini, tanda tangan dari dinas rahasia Rezim Israel terlihat. Ronen Bergman, salah satu mantan penulis senior departemen militer surat kabar Haaretz, menulis dalam buku "Rise and Kill First": "Setelah Ariel Sharon, Perdana Menteri ke-11 rezim Israel, Dia menunjuk seseorang bernama Meir Dagan sebagai kepala dari Mossad, dan membuatnya bertanggung jawab untuk mengganggu program nuklir Iran. Dagan mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan tugas ini. Menurut Dagan, yang paling sulit dan efektif adalah mengidentifikasi ilmuwan kunci dalam industri rudal dan nuklir dan kemudian membunuh mereka. Menurut buku ini, Mossad mengidentifikasi 15 dari orang-orang ini dan melenyapkan 6 dari mereka. Sebagian besar operasi pemindahan dilakukan oleh bom magnet dan pengendara sepeda motor.

Sejak tahun 2009 hingga 2020, sedikitnya enam ilmuwan nuklir damai Iran menjadi target serangan teror Mossad, dan lima di antaranya gugur. Teror para ilmuwan nuklir Iran oleh Mossad mengindikasikan bahwa Zionis masih menganggap pendekatan Dagan untuk melawan program nuklir Iran efektif. Menurut mereka, teror dan penghapusan fisik ilmuwan nuklir Iran adalah opsi terbaik dan paling murah. Meski ada aksi teror dari rezim Zionis untuk menghentikan program pertahanan dan nuklir Iran, tapi program ilmiah, pertahanan dan nuklir negara ini terus berlanjut dan tetap meningkat.

 

Tags