Lintasan Sejarah 17 Desember 2023
Des 17, 2023 10:22 Asia/Jakarta
-
Lintasan Sejarah 17 Desember 2023
Tanggal 3 Jumadil Tsani 11 HQ, Sayidah Fathimah az-Zahra sa, putri Rasulullah Saw, gugur syahid dalam usia 18 tahun.
Fathimah Az-Zahra Gugur Syahid
Tanggal 3 Jumadil Tsani 11 HQ, Sayidah Fathimah az-Zahra sa, putri Rasulullah Saw, gugur syahid dalam usia 18 tahun.
Sayidah fathimah az-Zahra lahir ke dunia lima tahun setelah Muhammad Saw diangkat sebagai Rasul. Ketika ibunda Fahimah sa, yaitu Khadijah wafat, beliau menjadi pendamping setia Rasulullah dalam penyebaran ajaran Islam sampai-sampai dijuluki sebagai ummu abiiha atau ibu dari ayahnya.
Di bawah bimbingan ayah beliau, Sayidah Fathimah mencapai keilmuan dan ketakwaan yang sangat tinggi. Sayidah Fathimah dikenal sebagai seorang perempuan yang tekun beribadah, penyabar, serta suka bersedekah.
Salah satu di antara wasiat Fathimah az-Zahra sa adalah, "Orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat haruslah berkata-kata yang baik atau diam. Karena Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik dan bertakwa serta membenci orang-orang yang buruk dalam berkata-kata."
Pembatalan Perjanjian Paksaan Tsar Rusia atas Iran
Tanggal 26 Azar 1296 HS, perjanjian paksaan Tsar Rusia atas Iran dibatalkan.
Di masa berkuasanya Vusuq Dowleh sebagai perdana menteri, pemerintahan Bolshevik Rusia yang baru terbentuk ingin menarik pasukannya dari kawasan utara Iran.
Sebuah surat dikirim kepada Iran yang isinya menyebutkan pembatalan seluruh perjanjian yang dipaksakan Tsar Rusia terhadap Iran. Surat itu diterima pada 26 Azar 1296 Hs (17 Desember 1917) yang berarti sejak saat itu seluruh perjanjian dengan Tsar Rusia dinyatakan batal.
Sesuai dengan butir-butir dalam surat itu, dibatalkan juga dasar pembagian Iran pada tahun 1907 bagi Rusia dan Inggris. Sementara, bila kedua pihak ingin melanjutkan perjanjian yang sebelumnya telah disepakati kedua negara, maka kedua pihak dapat mengumumkan kesediaannya.
Perang Bangladesh, Pakistan, India Berakhir
Tanggal 17 Desember 1971, berakhirlah perang antara India, Bangladesh, dan Pakistan.
Selepas kemerdekaan kawasan semenanjung India dari jajahan Inggris, pada 3 Juni tahun 1947, berdirilah negara Islam Pakistan yang terdiri dari dua bagian terpisah, yaitu Pakistan barat dan Pakistan timur.
Karena ketidakadilan yang dirasakan oleh Pakistan timur, rakyat kawasan ini pada tanggal 26 Maret 1971 di bawah pimpinan Liga Awami yang diketuai Mujibur Rahman, memproklamasikan negara terpisah dengan nama Bangladesh.
Namun, proklamasi ini dihadapi dengan senjata oleh militer Pakistan dan terjadilah pembunuhan massal rakyat Bangladesh. Sejumlah besar rakyat Bangladesh, yang sebagiannya beragama Hindu, melarikan diri ke India.
Perdana Menteri India waktu itu, Indira Gandhi memutuskan untuk ikut campur dalam masalah ini demi membela Bangladesh. Akibatnya, meletus perang pada tanggal 3 Desember 1971 antara pasukan gabungan India dan Bangladesh melawan Pakistan. Perang itu berakhir dua minggu kemudian dan Pakistan pun mengakui berdirinya Bangladesh.