Lintasan Sejarah 29 Januari 2024
Hari ini, Senin, 29 Januari 2024 bertepatan dengan 17 Rajab 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 9 Bahman 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini:
Allamah Syeikh Sulaiman Bahrani Wafat
Tanggal 17 Rajab 1121 HQ, Allamah Syeikh Abu al-Hasan Sulaiman bin Abdullah bin Ali bin Hasan al-Mahauzi yang lebih dikenal dengan Muhaqqia al-Bahrani meninggal dunia dalam usia 46 tahun.
Allamah Syeikh Sulaiman Bahrani merupakan ulama besar Syiah di awal abad 12 Hijriah dan lahir di pertengahan bulan Ramadan 1076 HQ. Beliau dikenal dengan keilmuwannya di bidang ilmu Hadis, Rijal dan Sejarah.
Selain banyak menulis karya ilmiah seperti al-Isyarat fil al-Islam, as-Syifa fi al-Hikmat al-Nazhariah dan al-Mi’raj, beliau juga berhasil mendidik murid-murid yang kelak menjadi ulama besar seperti Syeikh Abdullah Samahiji dan Sayid Hasyim Bahrani penulis Tafsir al-Burhan dan Syeikh Ahmad Bahrani.
Perjanjian Iran-Rusia-Inggris Ditandatangani
Tanggal 9 Bahman 1320 HS, dalam era Perang Dunia II ditandatangani perjanjian antara tiga negara, Inggris, Rusia, dan Iran.
Sementara Rusia dan Inggris menginvasi Iran lima bulan sebelumnya.
Berdasarkan perjanjian ini, pemerintah Iran saat itu, yang sebelumnya mengambil sikap netral dalam Perang Dunia II, terpaksa membiarkan fasilitas transportasi dan komunikasi darat, laut, dan udara untuk dimanfaatkan pasukan Sekutu dalam melawan Jerman. Sebaliknya, sebagai kompensasi, Inggris dan Rusia mengakui wilayah kekuasaan Iran dan berjanji akan meninggalkan Iran enam bulan setelah usainya PD II.
Pendudukan Rusia dan Inggris bukan saja menimbulkan kerusakan dan kerugian di Iran, bahkan seusai perang, Rusia tidak bersedia meninggalkan Iran. Rusia juga berusaha mendirikan pemerintahan boneka di barat laut Iran. Namun, perlawanan rakyat Iran akhirnya membuat tentara Rusia angkat kaki dari negara itu.
Lawatan Bersejarah Deng Xiaoping ke AS
Tanggal 29 Januari 1979, pemimpin Cina, Deng Xiaoping, bertamu ke Presiden Amerika Serikat saat itu, Jimmy Carter, di Washington DC.
Mereka lalu menandatangani beberapa perjanjian yang menegaskan normalisasi hubungan antara AS yang liberal dengan Cina yang komunis.
Menurut The History Channel, mereka menandatangani perjanjian bidang sejarah, saintifik, dan kebudayaan. Kendati saat itu masih menyandang jabatan resmi wakil perdana menteri, Deng dikenal sebagai pejabat tinggi pertama komunis Cina ke AS untuk kunjungan resmi.
Lawatan Deng ke Washington itu sekaligus membalas kunjungan Presiden AS sebelumnya, Richard Nixon ke Beijing pada 1972, yang memelopori normalisasi hubungan kedua negara. Namun, kunjungan Deng ke AS ini disertai dengan penandatanganan beberapa perjanjian resmi.