Apr 02, 2024 21:20 Asia/Jakarta
  • 10 Unggahan X Terbaik soal Serangan Israel ke Konsulat Iran

Para pengguna media sosial X mengomentari serangan gila Israel, ke salah satu bagian Konsulat Iran, di Suriah baru-baru ini. Di antara komentar-komentar itu, di bawah ini 10 komentar terbaik,

1. Amerika Serikat Penjamin Israel
 
Andre Damon, salah seorang jurnalis AS, dan aktivis media sosial X, dalam unggahannya menyebut Amerika Serikat, sebagai pendukung Israel.
Andre Damon menulis,
 
"Hari ini Matthew Miller, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, ditanya mengapa AS, memberi Israel, bom-bom seberat 2.000 pound di saat Gaza, tengah hancur. Miller menjawab, Israel, membutuhkan bom untuk berperang dengan Iran. Peristiwa ini terjadi tepat di hari saat Israel, membombardir Kedubes Iran."
 
 

 

 
2. Urgensi Pembalasan Tegas Iran
 
Penulis keturunan Iran dan Lebanon, Qana, di akun X menuntut pembalasan tegas Iran, terhadap kejahatan-kejahatan Israel.
 
Ia menulis, 
 
"Dalam sebuah perang keamanan terbuka semua kemungkinan bisa terjadi, tapi terkadang musuh harus mendapatkan pukulan mematikan. Tindakan yang dilakukan Israel, dengan menyerang Konsulat Iran, di Damaskus, bukan sekadar serangan tapi sebuah kelancangan. Iran, harus membalasnya dengan berani dan terang-terangan."
 
 

 

 
3. Lari dari Hukum, Ciri Khas Nyata Didikan AS
 
Ben Ehrenreich, jurnalis Amerika Serikat, menganggap lari dari hukum sebagai ciri khas nyata para didikan Amerika Serikat, termasuk Israel.
 
Ben Ehrenreich, menulis, 
 
"Pemboman sebuah Kedubes nyata saat ini. Selama ini tidak pernah ada satu negara pun yang dicap AS, secara ilegal sebagai negara angkuh, pernah semasa bodoh, ceroboh, dan melecehkan hukum seperti ini." 
 
 

 

 
4. Meluasnya Terorisme Negara
 
Afifeh Abedi, peneliti asal Iran, di media sosial X, menyebut Kegilaan 1 April 2024 Israel, sama seperti meluasnya fenomena terorisme negara.
 
Afifeh Abedi menulis,
 
"Koordinasi-koordinasi intelijen, bahkan kemungkinan militer Israel, dengan Amerika Serikat, untuk menyerang misi diplomatik negara lain, tidak lain dari partisipasi strategis dalam terorisme negara yang mengubah AS, menjadi pimpinan fenomena buruk ini di dunia."
 
 

 

 
5. Rezim Zionis, Terjebak dalam Kubangan Perang Gaza
 
Hasanein Hadad, seorang produser asal Iran, dalam unggahannya menyebut serangan ke Konsulat Iran, di Suriah, disebabkan oleh kondisi Israel, yang tenggelam dalam kubangan perang Gaza.
 
Ia menulis,
 
"Ketika Rezim Zionis, tenggelam dalam kubangan perang Gaza, hingga ke leher, maka dengan serangan ke Konsulat Iran, di Suriah, ia ingin menunjukkan diri seolah-olah meraih capaian, padahal Zionis, telah melakukan kesalahan besar, dan pasti akan dihukum."
 
 

 

 
6. Israel Menjadi Radikal
 
Hossein Saremi, jurnalis Iran, setelah serangan ke Konsulat Iran, di Suriah, membandingkan kondisi Iran dan Rezim Zionis Israel.
 
Ia menulis,
 
"Kondisi Iran, seperti gunung nyata, sementara Rezim Zionis, seperti gunung es. Gunung es ini mengetahui udara hangat atau instabilitas yang mengikis ini pada akhirnya akan melenyapkan dirinya, maka dari itu ia bunuh diri. Bunuh diri Rezim Zionis, bukan karena ia mampu tapi karena terpaksa. Semakin dekat kepada kehancurannya, Israel akan semakin radikal."
 
 

 

 
7. Israel Lakukan Berbagai Kejahatan dalam Sehari
 
Jackson Hinkle, aktivis sosial Amerika Serikat, di akun X, menyoroti kejahatan-kejahatan yang dilakukan Rezim Zionis Israel.
 
Ia menulis,
 
"Hari ini Israel, telah melakukan kejahatan-kejahatan ini, membunuh lima pekerja organisasi kemanusiaan internasional yang sedang menyalurkan bantuan makanan, melarang aktivitas TV Al Jazeera, karena melaporkan kejahatan Israel, menghancurkan rumh sakit Al Shifa, di Gaza, dan membantai banyak orang di dalamnya, dan membombardir Kedubes Iran, di Suriah, serta membunuh sejumlah pejabat senior militernya."
 
 

 

 
8. Lampu Hijau Negara-Negara Barat untuk Israel
 
Seyed Mohammad Marandi, pengajar universitas asal Iran, memprotes lampu hijau negara-negara Barat, untuk Israel, dalam melancarkan kejahatan-kejahatannya.
 
Ia menulis, 
 
"Serangan Israel, ke Kedubes Iran, di Damaskus, dilakukan karena Barat, mengizinkan Rezim Rasis ini melakukan kejahatan apa paun. Dunia sudah berubah. Eksepsionalisme Barat, dan supremasi etnis tidak punya tempat di Asia Barat."
 
 

 

 
9. Richard Medhurst, jurnalis asal Inggris, mengecam dukungan media BBC, terhadap kejahatan-kejahatan yang dilakukan Israel.
 
Ia menulis,
 
"Lihat bagaimana BCC memberi tanda kutip pada kalimat 'Serangan Israel' untuk melindungi para teroris Zionis. Sepertinya begitu sulit untuk menanggalkan tanda kutip pada pihak yang bertanggung jawab atas pemboman ini, dan pihak yang hampir setiap minggu melancarkan serangan ke Suriah, selama bertahun-tahun. Mungkin ini perbuatan Tanzania atau Chile, siapa tahu?"
 
 

 

 
10. Jalan Mayjen Zahedi, akan Berlanjut
 
Aktivis media sosial X yang lain mengatakan jalan Syahid Mayjen Mohammad Reza Zahedi, yaitu mewujudkan keamanan kawasan Asia Barat, dan memerangi para pendukung ISIS, akan semakin padat.
 
Ia menulis,
 
"Satu orang jenderal kami adalah satu pasukan di hadapan orang-orang Zionis. Sedemikian takutnya mereka pada kekuatan dan pemikiran para jenderal kami, sehingga hanya menyerang jenderal-jenderal kami. Tapi mereka tahu setiap jenderal yang gugur akan melahirkan sekian banyak jenderal lain di tengah masyarakat kami, dan melanjutkan jalan orang-orang seperti Mayjen Zahedi." (HS)