Feb 23, 2016 18:51 Asia/Jakarta

Hari ini, Selasa tanggal 23 Februari 2016 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 14 Jumadil Awal 1437 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 4 Isfand 1394 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.

Johann Gutenberg Meninggal Dunia

 

548 tahun yang lalu, tanggal 23 Februari 1468, Johann Gutenberg penemu mesin cetak, meninggal dunia. Dia dilahirkan di Jerman namun kemudian pindah ke Strasburg Perancis dan menggeluti dunia teknologi. Pada tahun 1436, Gutenberg memulai proyek pembuatan mesin cetaknya. Dialah yang pertama kali menemukan mesin cetak yang menggunakan huruf tercetak pada sekeping logam yang dapat dipindah-pindah.

 

Gutenberg membuat mesin cetaknya tersebut dari campuran timbel, timah, dan antimonium untuk setiap huruf abjad. Setelah terbentuk, tip-tip dapat disusun untuk membentuk kata-kata yang selanjutnya ditata menjadi satu halaman naskah. Menekankan selembar kertas pada tip yang berselaput tinta akan menghasilkan halaman cetak. Satu tatanan tip dapat digunakan untuk membuat 100 halaman cetak sebelum tip itu disusun ulang untuk halaman lain, hingga seluruh buku dicetak.

 

Mesin ini dengan mudah mencetak buku sampai ratusan eksemplar. Akibatnya adalah penyebaran pengetahuan berita, opini dan informasi lain yang makin cepat ke seluruh Eropa. Fenomena ini adalah bagian terpenting dari fenomena ledakan informasi (information booming).

Produksi Aluminium Pertama

 

130 tahun yang lalu, tanggal 23 Februari 1886, Martin Hall, seorang ilmuwan Amerika, berhasil menemukan cara peleburan alumunium modern pertama. Campuran aluminium telah digunakan manusia sejak berabad-abad yang lalu, meskipun mereka tidak mengenalinya sebagai komposisi logam.

 

Orang-orang Persia lebih dari 7000 tahun yang lalu telah menggunakan campuran aluminium dalam pembuatan pot dan mangkok mereka. Orang-orang Mesir dan Babylonia kuno juga menggunakan campuran aluminium untuk kosmetik dan obat-obatan.

 

Pada tahun 1808, keberadaan aluminium dibuktikan oleh Sir Humphry Davy, dan dialah yang memberi nama jenis komposisi logam itu dengan nama aluminium. Pada tahun 1888, Charles Martin Hall dari Pittsburgh, berhasil menemukan cara memproduksi aluminum dengan modal rendah dan kualitas yang tinggi dan dimulailah industri alumiun dunia.

Haj Mulla Ismail Sabzewari Meninggal

 

125 tahun yang lalu, tanggal 14 Jumadil Awal tahun 1312 Hijriah, Haj Mulla Ismail Sabzewari, seorang ulama hadis dan al-Quran terkemuka abad ke 13 hijriah, meninggal dunia. Beliau dilahirkan di Sabzewar, timur laut Iran.

 

Mulla Ismail menuntut ilmu hikmah dan filsafat dari Haj Mula Hadi Sabzewari, filsuf terkemuka pada zaman itu. Setelah itu, Mula Ismail melanjutkan pendidikannya ke hauzah ilmiah di kota Najaf, Irak dan setelah mencapai derajat mujtahid, beliau kembali ke Iran. Mulla Ismail Sabzewari meninggalkan banyak karya penulisan, di antaranya berjudul Majma'un-Nurain.

 

Mirza Abdulghafar Tehrani Meninggal

 

111 tahun yang lalu, tanggal 14 Jumadil Awal tahun 1326 Hijriah, Mirza Abdulghafar Tehrani, ahli matematika Iran abad ke-14 hijriah, meninggal dunia. Mirza Abdulghafar Tehrani yang terkenal dengan julukan Najmud-Daulah ini, sejak muda telah tertarik pada bidang matematika. Ia kemudian menuntut ilmu di bidang tersebut di sekolah terkemuka Iran pada masa itu, Darul Funun.

 

Setelah lulus, Najmud-Daulah mengajar di Darul Funun dan melakukan banyak peneltian di bidang matematika. Najmud-Daulah meninggalkan beberapa karya penulisan, di antaranya berjudul Bidayatul Hisab dan Ushulul Handasah.

Ayatullah Sayid Mahdi Dorcheh-i Wafat

71 tahun yang lalu, tanggal 4 Isfand 1323 Hs, Ayatullah Sayid Mahdi bin Sayid Morteza Dorcheh-i meninggal dunia dalam usia 91 tahun di kota Isfahan. Beliau dimakamkan di pekuburan umum Takht-e Foulad, Isfahan di samping saudaranya.

Ayatullah Sayid Mahdi Dorcheh-i lahir di kota Isfahand pada 1232 Hs. Beliau adalah adik dari Sayid Mohammad Bagher Dorcheh-i, ulama besar Isfahan. Sayid Mahdi menyelesaikan pendidikan dasar keagamaannya di kota kelahirannya dan setelah itu pergi ke kota Najaf al-Asyraf untuk menuntut ilmu. Setelah menyelesaikan pendidikannya di kota ini, beliau kembali ke tanah kelahirannya, Isfahan. Beliau termasuk ulama besar terutama dalam ilmu ushul fiqih.

Di masanya, Ayatullah Sayid Mahdi Dorcheh-i sangat dipercaya oleh seluruh warga dan menjadi rujukan masyarakat dalam masalah keagamaan. Ruang kuliahnya senantiasa dipenuhi ulama dan beliau mengajar di sana selama bertahun-tahun. Di akhir hidupnya beliau menjadi mujtahid paling alim dan memenuhi segala syarat di kota Isfahan. Sekalipun demikian, beliau lebih memilih hidup sederhana.

Doktor Beheshti Terpilih Sebagai Ketua Dewan Tinggi Negara

38 tahun yang lalu, tanggal 4 Isfand 1358 Hs (23 Februari 1980), Ayatullah Doktor Mohammad Hosseini Beheshti diangkat sebagai ketua Dewan Tinggi Negara Republik Islam Iran.

Pengangkatan Beheshti dilakukan setelah diselenggarakan referendum yang hasilnya menyetujui dibentuknya Republik Islam Iran, disahkannya undang-undang dasar, dan dibentuknya Parlemen.

Dewan Tinggi Negara adalah sebuah lembaga yang bertugas membentuk Mahkamah Agung Iran. Namun, dua tahun kemudian, Doktor Beheshti yang merupakan salah satu ulama pejuang revolusi Islam garis depan, gugur syahid di tangan teroris.