Mar 05, 2016 15:25 Asia/Jakarta

Hari ini, Jumat tanggal 4 Maret 2016 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 24 Jumadil Awal 1437 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 14 Isfand 1394 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.

Pembunuhan Massal Terhadap Muslim di Yunani

 

193 tahun yang lalu, tanggal 4 Maret tahun 1823, pasukan Yunani dalam era peperangan melawan tentara Imperium Ottoman, melakukan pembunuhan massal terhadap 12 ribu muslim di kota Tripolitsa. Tentara Yunani dalam pertempuran itu mendapatkan dukungan dari beberapa negara Eropa.

 

Negara-negara Eropa sejak awal abad ke-19 mulai berjuang melawan kekuasaan Ottoman di negeri mereka dan sejak tahun 1822 bersatu untuk memperkuat diri. Akhirnya, Yunani berhasil merdeka pada tahun 1832.

Revolusi Hongaria Dimulai

 

168 tahun yang lalu, tanggal 4 Maret 1848, perjuangan kemerdekaan bangsa Hongaria melawan kekuasaan Austria dimulai. Kebangkitan rakyat Hongaria ini hampir bersamaan dengan dimulainya kebangkitan di negara-negara lainnya yang berada di bawah kekuasaan Austria.

 

Pada tanggal 4 April 1849, perjuangan rakyat Hongaria semakin meningkat dengan diumumkannya kemerdekaan negara ini. Namun, pemerintahan Austria dengan bantuan tentara Tzar Rusia berhasil menghentikan perjuangan tersebut dan para pemimpin revolusi Hongaria itu dihukum mati.

Mirza Nasrullah Malikul Mutakallimin Ditangkap

 

111 tahun yang lalu, tanggal 24 Jumadil Awal 1326 Hq, Mirza Nashrullah Malikul Mutakallimin, penulis dan pejuang dalam melawan despotisme kerajaan di Iran, ditangkap oleh antek-antek Raja Shah Mohamad Ali Qajar. Beberapa waktu kemudian, dia pun tewas dibunuh. Malikul Mutakkallimin terlahir ke dunia pada tahun 1277 Hq di Isfahan, Iran.

 

Pada usia ke-22 tahun, dia melakukan perjalanan ke India. Penderitaan rakyat India yang dijajah oleh Inggris menimbulkan pengaruh besar dalam jiwanya sehingga ia kemudian menulis buku pertamanya yang berjudul Minal Khalq ilal Haq.

 

Buku ini mendapat sambutan luas dari rakyat dan ulama India, namun menimbulkan kemarahan dari pemerintah India dan kolonialis Inggris. Akibatnya, Malikul Mutakallimin pun diusir kembali ke Iran. Dia kemudian aktif memberikan pidato-pidato yang menentang pemerintahan Shah Mohammad Ali Qajar, sehingga akhirnya ditangkap dan dibunuh.

Mohammad Mosaddegh Meninggal

49 tahun yang lalu, tanggal 14 Isfand 1345 Hs (5 Maret tahun 1968), Mohammad Mosaddegh, mantan Perdana Menteri dan politikus ternama Iran, meninggal dunia.

Mosaddegh dilahirkan di Tehran tahun 1883. Karirnya di bidang politik mulai menanjak sejak tahun 1921, ketika terpilih sebagai menteri keuangan. Setelah itu, dia terpilih sebagai menteri luar negeri dan anggota parlemen. Kemudian, selama beberapa tahun Mosaddegh meninggalkan dunia politik.

Pada tahun 1944, dia kembali ke pentas politik dan aktif memperjuangkan nasionalisasi minyak Iran. Usahanya yang didukung oleh para ulama Iran, antara lain Ayatullah Kashani, mencapai hasil dengan disahkannya UU nasionalisasi minyak oleh Parlemen. Bahkan, iapun terpilih sebagai perdana menteri. Namun, rezim Shah Pahlevi dengan dukungan AS melakukan kudeta terhadap pemerintahan Mosaddegh pad tahun 1954. Mosaddegh dan para pendukungnya ditangkap dan kemudian dipenjarakan.

Ayatullah Baqir Sadr Gugur Syahid

 

37 tahun yang lalu, tanggal 23 Jumadil Awal 1400 Hq, Ayatullah Sayid Muhamad Baqir Shadr beserta adik perempuannya, Bintul Huda, gugur syahid dieksekusi oleh pasukan keamanan Rezim Saddam Husein. Baqir Sadr adalah seorang ulama besar dan jenius. Sejak usia masih sangat muda, Baqir Sadr telah mencapai derajat ijtihad, sebuah posisi keilmuan sangat tinggi dalam tradisi ilmu-ilmu hauzah. Baqir Sadr juga menyampaikan banyak pandangan ilmiah berupa kritikan atas filsafat materialisme Barat.

 

Pandangan-pandangan brilian ilmiahnya itu kemudian menjadi semakin bermakna ketika Baqir Sadr memutuskan untuk terjun secara langsung ke dunia politik. Langkah Baqir Sadr ini dengan segera menarik perhatian aktivis politik di Irak. Hal inilah yang membuat Rezim Baath menganggap Baqir Sadr sebagai tokoh yang membahayakan kepentingan mereka. Saddam kemudian menangkap Baqir Sadr berikut adik perempuannya. Tindakan Rezim Saddam ini membangkitkan gelombang protes dari banyak kalangan di Irak. Menyadari bahwa Sadr telah menjadi bahaya yang mengancam, Saddam lalu melakukan tindakan pintas dan kejam yaitu dengan membunuh keduanya.

 

Baqir Sadr juga termasuk pendukung Revolusi Islam Iran di bawah pimpinan Imam Khomeini. Berkali-kali Baqir Sadr melakukan korespondensi dengan Imam Khomeini. Melalui surat-suratnya itu, Sadr terus-menerus menunjukkan dukungan dan kesetiannya terhadap gerakan revolusi di Iran.

 

Di antara karya ilmiah Baqir Sadr adalah buku berjudul "Falsafatuna", "Iqtishaduna", dan "Durus fi ‘Ilmil Ushul".

Abbas Kermani Meninggal

27 tahun yang lalu, tanggal 14 Isfand 1367 Hs (5 Maret 1989), Doktor Abbas Riyadhi Kermani, seorang astronom dan ahli matematika terkenal Iran, meninggal dunia.

Doktor Abbas Kermani dilahirkan pada tahun 1908, dan setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, ia pergi ke Perancis untuk menuntut ilmu di bidang matematika dan astronomi. Akhirnya, Abbas Kermani berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Sorbon Paris, di bidang atronomi.

Sekembalinya ke Iran, Doktor Abbas Kermani mengajar di Universitas Tehran serta aktif melakukan penelitian dan penulisan di bidang astronomi. Doktor Abbas Kermani berhasil menysuun kalender resmi Iran. Karya penulisan yang ditinggalkan Doktor Abbas Kermani di antaranya berjudul "Pendahuluan Atas Astronomi Lanjutan".