Lintasan Sejarah 2 Maret 2017
Hari ini, Rabu tanggal 2 Maret 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 3 Jumadil Tsani 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 12 Isfand 1395 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.
Fathimah Az-Zahra Gugur Syahid
1427 tahun yang lalu, tanggal 3 Jumadil Tsani 11 HQ, Sayidah Fathimah az-Zahra sa, putri Rasulullah Saw, gugur syahid dalam usia 18 tahun.
Sayidah fathimah az-Zahra lahir ke dunia lima tahun setelah Muhammad Saw diangkat sebagai Rasul. Ketika ibunda Fahimah sa, yaitu Khadijah wafat, beliau menjadi pendamping setia Rasulullah dalam penyebaran ajaran Islam sampai-sampai dijuluki sebagai ummu abiiha atau ibu dari ayahnya.
Di bawah bimbingan ayah beliau, Sayidah Fathimah mencapai keilmuan dan ketakwaan yang sangat tinggi. Sayidah Fathimah dikenal sebagai seorang perempuan yang tekun beribadah, penyabar, serta suka bersedekah.
Salah satu di antara wasiat Fathimah az-Zahra sa adalah, "Orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat haruslah berkata-kata yang baik atau diam. Karena Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik dan bertakwa serta membenci orang-orang yang buruk dalam berkata-kata."
Budapest Dikuasai Ottoman
492 tahun yang lalu, tanggal 2 Maret 1525, Budapest, ibu kota Hongaria diduduki oleh pasukan Imperium Ottoman.
Peristiwa ini terjadi dalam era Perang Mohacs antara Ottoman-Hongaria. Dalam perang yang terjadi di kota Mohac ini, Raja Louis II dari Hongaria dikalahkan oleh Raja Sulayman I dari Turki. Saat itu, Hungaria hanya memiliki 28.000 pasukan sementara tentara Turki berjumlah 200.000 orang.
Raja Louis II dan 25.000 pasukannya tewas di pertempuran ini dan imperium Ottoman berkuasa di sana selama 150 tahun. Kota Mohac juga menjadi saksi kemenangan Hongaria di tahun 1687 dalam mengakhiri kekuasaan Turki di negeri itu.
Sayid Hasan Modarres Meninggal Dunia
165 tahun yang lalu, tanggal 3 Jumadil Tsani 1273 HQ, Mir Sayid Hasan Modarres Isfahani, seorang ulama dan peneliti muslim Iran, meninggal dunia pada usianya yang ke 63 tahun.
Sayid Hasan Modarres dilahirkan pada tahun 1210 Hijriah di Isfahan, Iran. Beliau kemudian belajar ilmu-ilmu agama kepada ustad-ustad terkenal pada zaman itu dan kemudian mengajar di tanah kelahirannya.
Sayid Isfahani kemudian menjadi ulama dan peneliti berilmu tinggi sehingga banyak ulama dan peneliti yang datang ke Isfahan untuk belajar kepada beliau. Salah satu karya beliau adalah Jawami'ul Kalam. Beliau juga menulis mengenai kitab terkenal Ibnu Sina, yaitu as-Syifa'.
Operasi Militer Karbala 7 Dimulai
30 tahun yang lalu, tanggal 12 Isfand 1365 HS (3 Maret 1987), saat pasukan Iran tengah mempersiapkan dirinya untuk melaksanakan operasi Karbala 7, ternyata di medan tempur lain, tentara Iran berhasil menjadikan kawasan Shalamcheh sebgai kuburan tentara rezim Baath, Irak di kawasan operasi Karbala 5. Dalam kondisi yang demikian para pejuang Iran memulai operasi Karbala 7 dengan sandi Ya Maula Muttaqian.
Dalam operasi militer Karbala 7, para pejuang Islam merangsek masuk ke dalam kawasan Irak yang terletak di daerah Haj Omran dengan target membebaskan kawasan tinggi dan penting daerah itu, menghancurkan mesin-mesin perang musuh dan menguasai daerah Haj Omran serta menciptakan sarana bagi berlanjutnya perang di daerah ini.
Akibat operasi militer ini, selain pembebasan kawasan tinggi, para pejuang Iran berhasil menghancurkan sejumlah brigade dan batalion, mendapat banyak amunisi, senjata ringan, sedang dan pelbagai kendaraan. Jumlah korban di pihak musuh mencapai lebih dari 2.300 orang dan berhasil menawan 185 lainnya.
Ibu Kaukab Pour Ranjbar, Pengajar Quran Wafat
25 tahun yang lalu, tanggal 12 Isfand 1370 HS, ibu Kaukab Pour Ranjbar meninggal dunia dalam usia 88 tahun.
Pour Ranjbar lahir pada 1282 Hs di kota Shiraz dan sejak usia 16 tahun beliau telah mengumpulkan dokumentasi terkait metode pengajaran ilmu-ilmu keislaman. Setelah menyelesaikan pendidikannya, beliau menekuni bidang pengajaran agama. Selama mengajar, beliau meletakkan tanda baca dan mengedit naskah al-Quran cetakan Pakistan, India dan sejumlah negara Islam lainnya.
Beliau juga berusaha mengubah metode pengajaran al-Quran dan menyusun kembali buku pengajaran al-Quran sehingga dapat dibaca dengan mudah. Akhirnya, Pour Ranjbar berhasil menciptakan metode mudah memahami agama dan al-Quran untuk anak-anak dan remaja.
Ibu Pour Ranjbar kehilangan penglihatannya pada usia 27 tahun, tapi setelah memimpikan Sayidah Fathimah az-Zahra as, beliau dapat melihat kembali dan setelah itu umurnya dipersembahkan untuk al-Quran dan ilmu-ilmu agama. Selama 46 tahun berkhidmat kepada negara, beliau mendirikan yayasan Kaukabiah. Beliau menulis metode pengajaran al-Quran dengan cara yang sangat mudah dalam 6 jilid dari tahun 1338 hingga 1363 HS.