Lintasan Sejarah 18 Maret 2017
Hari ini, Sabtu tanggal 18 Maret 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 19 Jumadil Tsani 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 28 Isfand 1395 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Perang Dzaatus-Salasil Berakhir
1430 tahun yang lalu, tanggal 19 Jumadil Tsani 8 HQ, berakhirlah perang Dzatus-Salasil.
Perang ini dimulai karena pasukan musyrikin datang ke Madinah untuk menyerbu kaum Muslimin. Rasulullah kemudian mengirim sebuah pasukan Muslim untuk menghadang pasukan Musyrik tersebut. Namun, ketika mengetahui bahwa pasukan Musyrik bersenjata jauh lebih kuat dan lengkap, pasukan ini kembali ke Madinah. Rasul kemudian mengirim pasukan kedua.
Sekali lagi, mereka kembali karena takut melihat persenjataan lawan yang hebat. Akhirnya, Rasul menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk melawan pasukan tersebut. Ali bin Abi Thalib dan pasukannya berhasil mengalahkan kaum Musyrikin dan mereka disambut oleh Rasul dengan amat gembira. Banyak sejarawan yang menyatakan bahwa peristiwa ini menjadi sebab turunnya surat al-‘Adiyah.
Penjajahan Spanyol di Kolombia Dimulai
507 tahun yang lalu, tanggal 18 Maret tahun 1510 dimulailah penjajahan Spanyol atas Kolombia. Kawasan Kolombia ditemukan oleh seorang petualang Spanyol pada tahun 1499.
Selama menjajah Kolombia, orang-orang Spanyol menguras kekayaan alam negara itu.
Pada tahun 1781, rakyat kolombia mulai bangkit berjuang melawan Spanyol. Kemudian, Napoleon dari Perancis datang menjajah Spanyol hingga kekuatan bangsa ini melemah dan sebaliknya, perjuangan bangsa Kolombia semakin meningkat di bawah pimpinan Simon Bolivier. Pada tahun 1819, bangsa Kolombia berhasil meraih kemerdekaannya.
Geno Bergabung Ke Swiss
202 tahun yang lalu, tanggal 18 Maret 1815, negara bagian Geno bergabung ke negara Swiss dan menjadi negara bagian ke-25 atau terakhir di Swiss.
Swiss adalah negara berbentuk konfederasi. Pada abad ke 15, Swiss meruapakan salah satu negara yang kuat di Eropa namun secara bertahap kehilangan kekuatannya.
Setelah bergabungnya 9 negara bagian tambahan, termasuk Geno, diadakan konferensi Paris yang salah satu isinya memberikan posisi netral untuk selama-lamanya kepada Swiss. Hingga kini, Swiss masih terus mempertahankn posisi netralnya. Bahkan dalam PD I dan PD II pun, Swiss sama sekali tidak memihak kubu manapun. Swiss terletak di Eropa tengah, memiliki luas 41.000 kilometer persegi, dan berpenduduk hampir 7 juta orang.
Faqih dan Sejarawan Mulla Mohammad Khorasani Wafat
83 tahun yang lalu, tanggal 28 Isfand 1312 HS, Mulla Mohammad Khorasani, ahli fiqih dan sejarawan meninggal dunia pada di usia 70 tahun dan dikebumikan di kota Mashad.
Mulla Mohammad Hashem Khorasani yang dikenal dengan sebutan Tsiqah al-Islam lahir di kota Mashad tahun 1242 HS. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar ilmu-ilmu agama, beliau melanjutkan pelajarannya ke Najaf, Irak.
Selama 12 tahun, Mulla Mohammad Khorasani menuntut ilmu kepada guru-guru besar seperti Akhond Khorasani dan Sayid Ismail Sadr. Sekembalinya dari Najaf, beliau ikut belajar bersama Ayatullah Sayid Ali Hairi Yazdi dan setelah itu beliau melakukan penelitian sendiri.
Mulla Mohammad Khorasani banyak meninggalkan karya ilmiah dan yang paling penting adalah Muntakhab al-Tawarikh yang mengulas sejarah para maksum dan sebagian anak-anak mereka yang dikebumikan di Iran, begitu juga tentang para ulama yang meninggal di Mashad, Herat, Isfahan dan Shiraz. Ada juga buku Husn al-‘Aqibah fi Sa'adah al-Khatimah dan Ghayah al-Amal fi Husn Khawatim al-A'mal.
Perjanjian Damai FLN-Perancis Ditandatangani
55 tahun yang lalu, tanggal 18 Maret 1962, ditandatanganinya perjanjian antara Front pembebasan nasional Aljazair (FLN) dengan pemerintah Perancis, untuk menghentikan perang Aljazair yang telah berlangsung tujuh tahun.
Perjanjian ini sekaligus menandai berakhirnya 130 tahun penjajahan Perancis di Aljazair. FLN didirikan pada bulan Oktober 1954 oleh para pemuda muslim Aljazair dengan tujuan untuk mengorganisasi perjuangan bersenjata mereka melawan Perancis. Pemerintah Perancis mengirimkan ratusan ribu tentara untuk menghentikan perlawanan FLN, namun tetap tidak berhasil.
Akhirnya, Perancis dan FLN bersedia menandatangani perjanjian tahun 1962, yang berisi janji dari Perancis untuk melenggarakan referendum yang akan menentukan nasib bangsa Aljazair. Dalam perang Aljazair itu, lebih dari 100.000 kaum muslim gugur sementara korban di pihak Perancis sekitar 10.000 orang.