Apr 19, 2017 11:05 Asia/Jakarta

Hari ini, Selasa tanggal 18 April 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 20 Rajab 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 29 Farvardin 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.

Perang Yarmuk Antara Muslimin dan Romawi

 

1425 tahun yang lalu, tanggal 20 Rajab 13 HQ, terjadi perang besar di Yarmuk antara pasukan Muslim dengan pasukan imperium Romawi Timur.

 

Yarmuk adalah nama sebuah lembah di negeri Syam, Kaisar Heraklitus, Raja Romawi menyusun satu pasukan besar untuk mengalahkan pasukan Islam.

 

Namun kaum muslimin dengan jumlah pasukan yang lebih kescil dan perlengkapan perang yang lebih sederhana berhasil mengalahkan pasukan Romawi. Kemenangan ini sekaligus membawa pasukan Muslim kian mendekati pintu gerbang kerajaan Romawi. Setahun setelah itu, pasukan Muslim menduduki Beitul Maqdis tanpa pertumpahan darah.

 

Ayatullah Sadruddin lahir

 

139 tahun yang lalu, tanggal 20 Rajab 1299 HQ, Ayatullah Sadruddin Sadr, salah seorang ulama besar muslim lahir di kota Kazhimain, Irak.

 

Setelah melewati masa kanak-kanaknya, beliau menimba berbagai cabang ilmu dari para guru dan ulama di kotanya. Setelah itu Sadruddin Sadr melanjutkan pendidikannya di kota Najaf al-Asyraf sampai berhasil meraih derajat ijtihad.

 

Ayatullah Sadruddin Sadr pada usia 32 tahun pergi ke kota Mashad di Iran dan menetap di sana sampai tahun 1348 Hijriah. Beliau lantas kembali ke negeri Irak. Ayatullah Sadruddin Sadr meninggalkan banyak karya penulisan di antaranya buku berjudul Mokhtasar Tarikh al-Islam.

 

Konferensi Asia Afrika

 

62 tahun yang lalu, tanggal 18 April tahun 1955, dimulailah Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di kota Bandung.

 

Konferensi ini berlangsung hingga tanggal 25 April 1955 dan diikuti oleh wakil dari 29 negara Asia dan Afrika. Tujuan utama konferensi ini adalah membentuk kubu kekuatan negara-negara dunia ketiga untuk menghadapi dua kubu adidaya, Barat dan Timur.

 

Di akhir konferensi, ditandatanganilah Deklarasi Bandung yang isinya kesepakatan untuk mengadakan kerjasama ekonomi dan budaya di antara negara-negara dunia ketiga serta mengakui adanya hak untuk menentukan nasib bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Selain itu, konferensi ini juga mengeluarkan resolusi menentang penjajahan, di antaranya penjajahan Perancis atas Guinea Baru. Konferensi Asia Afrika juga menjadi pendahuluan dari terbentuknya Organisasi Gerakan Non-Blok.

 

Hari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran

 

38 tahun yang lalu, tanggal 29 Farvardin 1358 HS, diperingati sebagai Hari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.

 

Bersamaan dengan kemenangan Revolusi Islam Iran, militer rezim Shah Pahlevi yang terdiri dari para pemuda Iran menyambut seruan Imam Khomeini ra untuk bergabung dengan rakyat. Setelah menumbangkan rezim Shah Pahlevi, mereka bangkit untuk melindungi Revolusi Islam dari musuh dalam dan luar negeri. Militer sebagai kekuatan militer pertama Revolusi Islam Iran memulai aktivitasnya dengan usaha tidak kenal lelah dan berkelanjutan diserta pengorbanan di segala bidang demi merealisasikan tujuan Republik Islam Iran.

 

Imam Khomeini ra menyebut saat-saat bergabungnya militer dengan rakyat "saat gembira hamba Allah dan putus asanya musuh". Sekalipun ada sebagian orang yang menginginkan dibubarkannya militer, Imam Khomeini ra sebagai pendukung utama militer mengeluarkan pesan pada 27 Farvardin 1358 dan mengumumkan keharusan mempertahankan militer. Demi tercipta konsolidasi yang lebih kokoh di tubuh militer, Imam Khomeini ra mengeluarkan perintah bersejarah dan tanggal 29 Farvardin dijadikan sebagai Hari Militer.

 

Dalam pesannya Imam Khomeini ra menyebutkan, "Kini angkatan bersenjata melayani Islam dan militer yang ada islami. Oleh karenanya, penting bagi rakyat untuk menyatakan dukungannya terhadap militer. Kini, tidak boleh menentang militer Islam yang menjadi pelindung kemerdekaan. Kami, kalian dan militer adalah saudara dan harus berusaha bersama-sama untuk mempertahankan keamanan negara dan mengakhiri aksi-aksi merusak para perusak."

 

Pasca dikeluarkannya perintah bersejarah itu, para militer membuktikan kelayakannya melindungi Imam Khomeini ra.

 

Zionis Menyerang Qana

 

21 tahun yang lalu, tanggal 18 April tahun 1996, angkatan udara rezim Zionis menyerang markas tentara penjaga perdamaian PBB di desa Qana di selatan Lebanon.

 

Saat itu, di markas tentara PBB tersebut terdapat ratusan rakyat sipil Lebanon yang tengah berlindung akibat penyerbuan tentara Zionis ke desa-desa mereka. Dalam serangan ini, 110 warga sipil tewas dan sejumlah lainnya terluka.

 

Pembunuhan massal terhadap warga sipil, yang 35 di antaranya adalah anak kecil di bawah usia 10 tahun itu, menimbulkan kemarahan internasional sehingga tentara Zionis terpaksa menghentikan aksi bombardirnya terhadap Lebanon. Namun demikian, AS tetap menolak dikeluarkannya resolusi oleh Dewan Keamanan PBB untuk mengecam pembunuhan massal oleh Zionis itu. Kemudian, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang isinya memerintahkan rezim Zionis untuk membayar ganti rugi sebesar 2,4 milyar dolar terhadap para korban, namun hingga kini tidak dibayarkan oleh Rezim Zionis.