Lintasan Sejarah 26 April 2017
Hari ini, Rabu tanggal 26 April 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 28 Rajab 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 6 Ordibehesht 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Imam Husein dan Rombongan Bergerak dari Madinah ke Mekah
1378 tahun yang lalu, tanggal 28 Rajab 60 HQ, Imam Husein as dan rombongan bergerak dari Madinah ke Mekah.
Setelah kematian Muawiyah bin Abu Sufyan, Khalifah Pertama dan Pendiri Bani Umayah pada 15 Rajab tahun 60 HQ, Yazid bin Muawiyah langsung diangkat menggantikan ayahnya. Tanpa menunggu lama, Yazid mengirimkan surat kepada gubernur Madinah yang memerintahkannya agar mengambil baiat dari Imam Husein as dan beberapa orang tokoh Madinah lainnya.
Imam Husein as menolak untuk berbaiat kepada Yazid. Kepada mereka yang datang kepadanya dan menuntut beliau agar berbaiat, Imam Husein as berkata, "Orang seperti saya tidak akan pernah membaiat orang seperti Yazid yang fasiq." Tapi gubernur Madinah bersikeras agar beliau menyatakan baiatnya kepada Yazid.
Imam Husein as pada 28 Rajab 60 Hq, terpaksa meninggal kota Madinah menuju Mekah, sehingga kebangkitan beliau ini dapat mengungkap boroknya pemerintahan Yazid bin Muawiyah. Pada akhirnya, perjalanan beliau ini berakhir dengan epik dan perjuangan sempurna Imam Husein as di Karbala, tepat di hari kesepuluh bulan Muharram yang dikenal dengan Asyura.
Ayatullah Shadruddin Sadr Lahir
139 tahun yang lalu, tanggal 28 Rajab 1299 HQ, Ayatullah Shadruddin Sadr, salah seorang ulama besar Irak, terlahir ke dunia di kota Kazhimain.
Di kota kelahirannya itu, beliau mempelajari sastra dan matematika. Kemudian, beliau melanjutkan pendidikan ke hauzah ilmiah di kota Najaf sampai akhirnya mencapai derajat mujtahid
Pada usianya ke-32, Aytullah Sadr pergi ke Masyhad, Iran dan bermukim di sana hingga tahun 1959 dan kemudian kembali ke Irak.
Sultan Thaha Syaifuddin Wafat
113 tahun yang lalu, tanggal 26 April 1904, Sultan Thaha Syaifuddin wafat.
Sultan Thaha Syaifuddin seorang sultan terakhir dari Kesultanan Jambi. Dilahirkan di Keraton Tanah pilih Jambi pada pertengahan tahun 1816. Ketika kecil ia biasa dipanggil Raden Thaha Ningrat dan bersikap sebagai seorang bangsawan yang rendah hati dan suka bergaul dengan rakyat biasa.
Pada pertempuran di Sungai Aro itu jejak Sultan Thaha tidak diketahui lagi oleh rakyat umum, kecuali oleh pembantunya yang sangat dekat. Sultan Thaha Syaifuddin meninggal pada tanggal 26 April 1904 dan dimakamkan di Muara Tebo, Jambi.
PBB Tetapkan Irak Menggunakan Senjata Kimia Terhadap Iran
32 tahun yang lalu, tanggal 6 Ordibehesht 1364 HS, PBB tetapkan Irak menggunakan senjata kimia terhadap Iran.
Ketidakpedulian lembaga-lembaga internasional terkait pelanggaran undang-undang penggunaan senjata kimia oleh rezim Irak terhadap Iran semakin hari tidak dapat diterima oleh negara-negara di dunia. Semua ini diakibatkan dari sikap lembaga-lembaga ini yang ingin menyaksikan rezim Baath, Irak dapat mengalahkan Iran dalam Perang 8 Tahun.
Namun prediksi tersebut tidak benar. Karena korban yang berjatuhan akibat penggunaan senjata kimia dan dampak psikologinya tidak begitu memperngaruhi kekuatan pertahanan Iran. Irak mengetahui benar kenyataan ini, sehingga pada operasi Badr, pasukan negara ini menggunakan senjata kimia lebih banyak dari yang sudah-sudah. Hanya dalam 5 hari, dari tanggal 22 hingga 27 Isfand 1363 HS, lebih dari 30 jenis senjata kimia yang dipakai.
Dampak luas penggunaan senjata kimia oleh Irak perlahan-lahan mulai menjadi perhatian masyarakat internasional. Akhirnya, sekjen PBB waktu itu setelah melakukan pertemuan dengan wakil-wakil dari Iran dan Irak mengutuk penggunaan senjata kimia.
Tapi sayangnya, Dewan Keamanan PBB tidak bersedia mengeluarkan resolusi mengutuk penggunaan senjata kimia dan merasa cukup dengan mengeluarkan pernyataan pada 6 Ordibehesht 1364 HS yang isinya mengutuk penggunaan senjata kimia oleh rezim Saddam.
Chernobyl Meledak
31 tahun yang lalu, tanggal 26 April 1986, pusat tenaga nuklir Chernobyl yang berada di Ukraina, yang saat itu menjadi bagian dari Uni Soviet, meledak.
Pusat nuklir Chernobyl merupakan sumber utama tenaga listrik di Ukraina ini meledak dengan menyebarkan berbagai zat radiokatif yang sangat berbahaya. Pemerintah Uni Soviet awalnya menyangkal adanya ledakan ini namun akhirnya mengaku setelah terlihatnya awan yang mengandung bahan radioaktif di angkasa dan menyatakan bahwa ledakan itu adalah akibat kesalahan teknis. Pusat nuklir Chernobyl kemudian dihentikan aktivitasnya untuk sementara waktu.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, pemerintah Ukraina memutuskan penghentian aktivitas pusat nuklir Chernobyl secara total pada bulan Desember tahun 2000.