Pesona Iran yang Mendunia (42)
Pada acara sebelumnya, kita sudah mengupas biografi intelektual Nasir Khusraw, penyair sekaligus filsuf terkemuka Iran abad kelima Hijriah. Beberapa tahun di penghujung akhir hayatnya, ia menuju Yamghan, Badakhsan untuk menyendiri di kaki gunung.
Di sana, Nasir Khusraw hidup seorang diri dan terus berkarya dengan menulis buku. Kebanyakan karyanya ditulis selama lima belas tahun tinggal di pegunungan Badakhsan. Nasir Khusraw meninggalkan karya monumental yang masih bisa kita nikmati hingga kini. Di antara karyanya antara lain: Safar Nameh, Khan Ikhwan, Gashayesh Rahai, Jami al-Hikmatain, Zad a-Musafirin, dan Wajh Din.
Nasir Khusraw termasuk penyair dan penulis terkemuka bahasa Farsi yang menjadi perhatian para sastrawan dan pencinta sastra Farsi, bukan hanya dari Iran saja, tapi juga negara lain di dunia. Meskipun dalam perjalanan hidupnya Nasir Khusraw menghadapi berbagai masalah, termasuk tekanan dari penguasa ketika itu.Tapi kini, ia memiliki kedudukan tinggi di dunia.
Terkait hal ini, seorang peneliti Rusia menuturkan, "Puisi moral dan nasehatnya masuk dalam buku pelajaran di Iran dan Tajikistan. Media Iran menunjukkan perhatian besar terhadap karya-karya Nasir Khusraw. Puisi dan bukunya kian hari menjadi pusat perhatian di Timur dan Barat. Urgensi penelitian tentang karya-karyanya semakin terang-benderang,".

Mengenai spirit pembebasan yang disuarakan Nasir Khusraw, Arthur John Arberry, seorang orientalis Inggris mengungkapkan, "Para pendahulu Nasir Khusraw mendendangkan kasidah memuji para raja dan pangeran.Tapi, Nasir Khusraw hanya menyuarakan tauhid dan keagungan ilahi, dan urgensi agama, mencari keutamaan spiritual dan ketakwaan, keutamaan akhlak dan kemulian ilmu." Allamah Qazwini menyebut Nasir Khusraw sebagai penyair terkemuka dan memuji akhlaknya. Beliau juga mengapresiasi karya Nasir Khusraw sebagai modal spiritual yang berharga.
Doktor Zabihollah Safa dengan baik mendeskripsikan karakteristik puisi Nasir Khusraw. Peneliti sastra Farsi dari Iran ini berkata, "Nasir Khusraw tidak diragukan lagi termasuk salah seorang penyair terkemuka berbahasa Farsi. Tidak seperti para penyair lainnya, ia tidak menaruh perhatian terhadap keindahan lahir, lingkungan maupun figur."
Nasir Khusraw tidak termasuk kategori penyair istana. Jika pernah bekerja sebagai penyair istana, tentu saja kita akan menemukan dari karyanya. Dari sisi ini, Nasir Khusraw termasuk penyair independen yang menyuarakan kritik secara keras terhadap otoritas penguasa dan ulama di zamannya.
Peneliti sastra terkemuka Iran ini menegakan, "Perhatian Nasir Khusraw lebih besar dicurahkan terhadap hakikat dan prinsip-prinsip serta keyakinan keagamaan. Oleh karena itu, dekripsi tentang alam semesta pun dijadikannya sebagai pintu pembuka menuju pembahasan rasional dan keagamaan.Meskipun demikian, kemahiran Nasir Khusraw dalam menjelaskan karakteristik alam semesta tidak boleh dilupakan.Pemaparannya tentang malam dan langit serta bintang sangat langka di kalangan para penyair Farsi,".
Nasir Khusraw dalam penulisan karya sastranya secara umum sangat sistematis, baik dalam struktur maupun metode penyampaiannya. Dari sisi isi, karya Nasir Khusraw juga menunjukkan kemahirannya sebagai seorang sastrawan kawakan yang inovatif.
Warna-warni bunga yang menawan ditulis dengan sangat indah oleh Nasir Khusraw dalam syairnya, sebagaimana pelukis menggambarkan bunga yang mempesona dalam gambarnya. Ketika menggambarkan matahari, ia memilih diksi yang menggambarkan kemegahan ciptaan Allah itu.
Peneliti sastra Farsi dari Iran lainnya menyinggung keberaniaan Nasir Khusraw dan kekuatan puisinya yang bertenaga.Doktor Abdol Hossein Zarin Koub memuji keberanian Nasir Khusraw menghadapi para penguasa lalim. Profesor sastra Farsi ini menuturkan, "Perkataannya kuat dan agung. Seperti arus bah yang mengalir dengan mudah dari atas ke bawah. Pandangannya penuh kemarahan, tapi tidak buruk. Kemarahan yang muncul dari hari yang bersih termanifestasi dalam karyanya dengan intonasi marah. Perkataannya memicu reaksi keras dari orang-orang biasa yang polos, dan kaki tangan penguasa yang rusak,".

Dalam menyampaikan sebuah masalah, Nasir Khusraw menggunakan istilah teknis, terutama berkaitan dengan disiplin ilmu filsafat. Menurut para peneliti, karya Nasir Khusraw merupakan hasil perenungan yang mendalam. Misalnya sebuah masalah yang diperdebatkan secara filosofis, ia membuat syair yang mewakili pandangannya yang disampaikan secara akurat dan dalam.
Penjelasan senada disampaikan Doktor Golam Hossein Yousefi. Peneliti sastra Farsi ini mengatakan, "Puisi Nasir Khusraw dari aspek isi dan forma, diksi, ritme, dan intonasi serta kecepatan dan warna adalah produk pemikirannya dalam bentuk formasi dan kalimat. Hal ini tidak lain dari bentuknya yang selalu serius dan relatif murung, dan keluar dari kegembiraan, yang menampilkan sosoknya sebagai dai dan hujah di kotanya."
Menurut Yousefi, dari aspek isi, syair Nasir Khusraw menunjukkan perlawannya dan tampak dia tidak menyerah menghadapi situasi yang dihadapinya. Peneliti sastra Farsi ini mengibaratkan Nasir Khusraw seperti bijih besi yang ditempa di tengah kobaran panas api. Ia menjadi penyair yang tangguh dan besar berkat perjuangannya yang keras dan tidak menyerang menghadapi berbagai masalah.
Doktor Mehdi Mohaghigh, editor divan Nasir Khusraw menjelaskan tentang karakteristik moral penyair Persia ini. Mohaghigh berkata, "Sifat baik dan terpuji menyebabkan dirinya lebih utama dibandingkan para penyair lain. Pengetahuan dan sastranya tidak dipengaruhi oleh kenikmatan duniawi. Ia juga tidak memuji Tuhan dengan keperkasaan-Nya."
Ilmuwan Iran ini menegaskan bahwa Divan Nasir Khusraw merupakan rangkaian dari pesan dan nasehat, hukum dan sejenisnya sebagai pelajaran tentang prinsip-prinsip kemanusiaan dan aturan manusia.

Doktor Mohammad Dabir Seyaghi dalam pengantar buku "Safar Nameh" mengungkapkan kemampuan Nasir Khusraw dalam melahirkan karya besarnya. Ia berkata, "Musafir itu bernama Nasir Khusraw. Ia menguasai ilmu pengetahuan di zamannya dengan sangat mendalam.Ia bekerja keras dalam membaca syair, memahami istilah dan terma serta tekniknya. Akhirnya ia dikenal sebagai sastrawan terkemuka." Tidak hanya itu, menurut peneliti sastra Farsi ini, Nasir Khusraw juga memiliki perhatian besar terhadap masalah sosial yang mempengaruhi karya-karyanya.
Doktor Ali Ravaghi mengungkapkan pandangannya mengenai Nasir Khusraw, "Puisi Nasir Khusraw menunjukkan spiritualnya yang kuat dan besar, pemikiran dan afeksinya yang tinggi, agama dan mazhab serta moralitasnya yang menjadi siklus utama karyanya. Jika kita mencermati karya-karya sastranya, tampak pakaian kemarahan dan fanatisme mazhab, tapi Nasir Khusraw memberikan baju kezuhudan. Meskipun ia menampilkan perlawanan, namun jiwanya sensitif dan halus serta lembut."