Pesona Iran yang Mendunia (68)
Hakim Abu Muhammad Ilyas yang lebih dikenal dengan sebutan Nezami Ganjavi adalah penyair terkemuka Persia abad keenam Hijriah, atau abad kedua belas Masehi. Nezami dilahirkan di kota Ganja (baca ganj), yang dahulu termasuk wilayah Iran, dan kini bagian dari wilayah Republik Azerbaijan. Ketika itu, Ganja yang terletak di dua tepian sungai Ganjapai di utara Iran, termasuk pusat perkembangan sastra Farsi.
Sejak kecil ia terbiasa mengisi waktu liburnya dengan belajar. Di usia belia, Nezami telah mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan dasar. Selain mengenal dengan baik sastra Farsi dan Arab, Nezami juga mempelajari fisika, kimia, astronomi, fiqh, filsafat dan Kalam serta tasawuf. Sebagian besar masa remaja dan mudanya dimanfaatkan untuk menuntut ilmu dari para ulama terkemuka di zaman itu.
Nezami dibesarkan di tengah keluarga saudagar terkemuka. Keluarga Nezami termasuk pemuka kota Ganja. Oleh karena itu, ia tidak perlu mencari nafkah dan memiliki keterampilan khusus untuk menyambung hidupnya. Masalah ini menyebabkan dirinya lebih leluasa dan fokus untuk menuntut ilmu tanpa disibukkan dengan kebutuhan hidup sehari-hari.
Nezami termasuk tokoh sastra terkemuka abad ke-6 Hijriah atau ke-12 Masehi. Kontribusinya terhadap perubahan struktur bahasa Farsi diakui oleh para peneliti sastra Persia. Nezami termasuk jajaran penyair pionir dan inovator. Ia memiliki Kemampuan khusus menyusun kalimat dan menciptakan istilah baru.
Inovasinya dalam menyusun formasi syair dan komposisi komposit ghazal dan epos menjadikan Nezami sebagai salah seorang tokoh sastra terkemuka Iran. Kalimatnya yang lembut dan sederhana menjadi magnet bagi para pembaca untuk menyelami pemikirannya. Oleh karena itu, cara Nezami mempertahankan bahasanya yang dipahami orang awam tanpa menghilangkan kedalaman, menyebabkan dirinya menjadi perhatian pembaca khusus dan umum selama berabad-abad.
Khazanah pengetahuan mengenai berbagai disiplin ilmu membuat syair Nezami luas, kaya dan berisi. Oleh karena itu, para peneliti karyanya menilai syair Nezami memantulkan keseluruhan budaya Iran abad di abad kelima dan keenam hijriah atau abad sebelas dan dua belas masehi. Syair Nezami kaya dengan pepatah Persia yang disisipkan dalam untaian bait syair yang menawan. Ia juga memasukkan cerita rakyat dan kebudayaan nasional Iran dalam lirik-lirik syair yang mempesona.
Dari sekian kelebihan Nezami dalam syairnya, faktor yang menjadi perhatian para peneliti dan penyair setelahnya adalah kemampuan dalam diksi dan komposisi yang memukau. Diksi yang dipilihnya memiliki tujuan dan pertimbangan yang kuat dan indah.
Salah satu penyebab utama menyebarnya syair Nezami di kalangan masyarakat umum adalah kesederhanaan dan kemudahan bahasanya dipahami orang awam. Meski demikian, tidak menghilangkan kedalaman, sehingga karya Nezami juga menjadi perhatian para ahli sastra bahkan para penyair setelahnya.
Nezami mengungkapkan nilai-nilai al-Quran dalam bentuk syair. Di manapun ada kesempatan, ia menjelaskan tentang ajaran ilahi berbentuk bait-bait syair yang mempesona. Apa yang dijelaskan Nezami dalam karyanya perpaduan dari bahasa syair yang kuat, komposisi yang indah, imaji nan mempesona serta pengungkapan yang tepat dan berpengaruh.
Karya Nezami dari sisi format maupun maknanya sama-sama menunjukkan puncak seni syair. Ia senantiasa memilih diksi terbaik dan paling tepat untuk diungkapkan. Perkataan yang baik dalam ungkapan kata-kata yang indah, kekuatan imaji yang menjulang dan kesadarannya mengenai pengetahun dan keyakinan transenden semakin memperkaya syair Nezami.
Nezami dalam syairnya sangat mementingkan pemilihan kata secara sngat selektif untuk menjelaskan muatan isi yang hendak disampaikan. Masalah ini menjadi perhatian para peneliti dan penyair setelahnya. Sebab mereka tidak hanya mengkaji tiap kata dalam deretan bait syair Nezami, tapi juga harus menelisik secara keseluruhan karya untuk memahami isinya.
Kajian terhadap seluruh karya Nezami menunjukkan kerja kerasnya dalam menyampaikan muatan baru, dan dia memang berhasil melakukannya. Ia meninggalkan muatan klise yang dilakukan para penyair sebelumnya, dan menawarkan muatan baru yang segar dalam syairnya.
Metode yang dipergunakan oleh Nezami dalam penggambaran syairnya melanjutkan cara yang telah ditempuh para pendahulunya.Tapi, ia berhasil memberikan warna baru. Pada prinsipnya, syair dalam berbagai jenis penggambaran bisa menggunakan pola narasi ataupun deskripsi. Tujuannya untuk menjelaskan realitas di balik imaji penyair. Demikian juga dengan Nezami.
Tapi, ia memberikan warna yang lebih beraneka ragam, spirit baru, ketajaman, dan kesederhanaan yang tampil secara elegan.Terkait hal ini, Doktor Abdol Hossein Zerinkoub, peneliti terkemuka sastra Farsi mengungkapkan, “Diksi dan komposisinya dalam struktur kalimat menjadi mutiara yang berkilau”.
Penjelasan Nezami mengenai alam semesta, jelas dan mudah dipahami. Ia biasanya menggambarkan berbagai masalah melalui deskripsi yang akurat dan luar biasa tajam. Menurut para peneliti karya Nezami, deskripsi dan narasi yang dilakukan Nezami dalam karyanya mengenai alam semesta seperti musim semi, musim gugur, malam dan lainnya sangat indah dan luar biasa.
Menurut Profesor Gholam Hossein Yousefi, kemampuan Nezami melakukan penggambaran tokoh dan alam semesta sangat tinggi, bahkan dia bisa menggambarkan fenomena yang paling buruk sekalipun dari alam ini menjadi tampilan yang terbaik.
Kekuatan Nezami dalam ilustrasi sangat memukau banyak orang. Contohnya, dalam bukunya Haft Peykar tentang kisah Ganj Bahram, ia begitu hidup menceritakan kisah itu sehingga pembaca seolah dibawa menikmati sebuah sajian gambar tiga dimensi yang hadir di depan mereka. Selain itu, Nezami juga mampu menggambarkan kondisi piskologis manusia dan tokoh dalam kisahnya dengan cara yang sangat mempesona.
Nezami mampu menjelaskan fenomena alam semesta dalam bentuk deskripsi tokoh yang hidup melalui bahasa seni syair yang indah. Kekuatan deskriptif inilah yang menarik banyak orang untuk membaca dan menelaah karya Nezami.
Kekuatan imajinasinya yang tinggi membuat Nezami berhasil memberikan spirit bagi unsur-unsur tidak bernyawa sehingga seolah tampil hidup dalam narasi dan benak pembaca. Contohnya, hembusan angin di musum gugur digambarkan begitu hidup dalam karya Nezami. Ia memberi penokohan pada angin musim gugur seperti seorang perampok yang menjarah dan merampas. Sedangkan bunga tulip digambarkan sebagai sosok yang menjadi korban angin musm gugur.
Di buku Haft Peykar, Nezami mendeskripsikan angin dan awan seperti pelayan. Tiap-tiap bagian dari alam lainnya seperti hamparan rumput di padang ilalang, pohon dan taman memiliki peran masing-masing dalam penokohan deskripsi imajinatif Nezami. Di bagian lain karyanya, Nezami juga mendeskripsikan bintang dan langit dalam keadaan bergerak dan mereka sedang berpikir.(PH)