Aug 28, 2019 13:18 Asia/Jakarta
  • Perusahaan otomotif Iran Khodro.
    Perusahaan otomotif Iran Khodro.

Bidang otomotif adalah salah satu industri penting dalam perdagangan dunia dan salah satu indikator pertumbuhan sebuah negara. Industri ini dikenal dengan industri lokomotif karena keterkaitannya dengan lebih dari 60 cabang industri lain.

Produksi mobil melibatkan berbagai teknologi dari berbagai bidang industri seperti logam, plastik, bahan kimia, tekstil, insulasi termal (isolasi termal), kaca, elektromekanis, listrik, elektronik, metalurgi, dan desain, serta ilmu manajemen dan ekonomi.

Pada 2016, sekitar 95 juta kendaraan diproduksi di seluruh dunia, dengan lebih dari 70 juta mobil penumpang dan sisanya kendaraan komersial. Cina, Amerika Serikat, dan Jepang merupakan produsen utama mobil di dunia.

Sejarah industri otomotif di Iran dimulai dengan masuknya mobil pertama dengan merek Ford. Mobil itu dibeli di Belgia pada awal abad ke-20 dan dikenal sebagai "kereta kuda rokok" karena asap tebal yang keluar darinya. Di tengah arus urbanisasi, impor mobil ke Iran meningkat sejak 1920. Kebanyakan mobil yang masuk ke Iran pada masa itu adalah buatan AS dan Inggris.

Pada awal dekade 60-an, industri otomotif di Iran didirikan oleh sektor swasta dan melibatkan perusahaan-perusahaan asing melalui proyek perakitan mobil. Sebelum kemenangan Revolusi Islam, 9 perusahaan mobil beroperasi di Iran yaitu Iran Khodro (Pabrik Industri Nasional Iran), Pars Khodro, Saipa, Zamiad, perusahaan industri Iran Kaveh, Morattab Khodro, Leyland Motors (Shahab Khodro), Grup Industri Timur, dan Grup Otomotif Bahman (Pabrik Otomotif Mazda).

Pabrik-pabrik tersebut memproduksi mobil penumpang, truk, minibus, bus, sepeda motor, dan pickup, di mana sebagian besar berada di bawah lisensi Jerman, Inggris, Italia, dan Jepang.

Industri otomotif Iran mencatat perubahan besar sejak Revolusi Islam, dan bergeser dari fase perakitan menuju ke fase desain dan produksi. Pasca Revolusi Islam, industri mobil Iran diumumkan sebagai industri nasional. Namun, industri ini mengalami stagnasi di tengah agresi rezim Saddam Irak terhadap Iran.

Pasca berakhirnya perang dan pada periode 1992 – 2003, industri otomotif Iran mengadopsi kebijakan baru yaitu melakukan produksi daripada impor, mewujudkan kemandirian dalam industri otomotif, dan berfokus pada kualitas, penghematan bahan bakar, pengurangan emisi, dan harga yang wajar. Di tengah persaingan ketat, para pengembang industri otomotif Iran kemudian menciptakan dan memperluas peluang ekspor produk-produk mereka.

Selama hampir satu abad aktif di industri otomotif, Iran telah meningkatkan produksi mobil sekitar 10 kali lipat, melakukan evolusi industri mobil dari perakitan ke sektor produksi, memproduksi sekitar 40 model mobil penumpang dan lebih dari 30 model mobil komersial, dan melakukan ekspor mobil ke berbagai negara Asia dan Afrika, serta Venezuela dan Kuba. Selama masa itu, Iran menjual sekitar 20 juta unit mobil, lebih dari 90 persen dari jumlah itu diproduksi di dalam negeri.

Saat ini lebih dari 25 perusahaan mobil dan 1.200 produsen suku cadang beroperasi di industri otomotif Iran. Industri ini menyedot sekitar 10 persen dari populasi aktif Iran. Pada 2014, total penjualan mobil dan suku cadang di Iran sebesar 23 miliar dolar, dengan pangsa penjualan suku cadang sekitar 5 miliar dolar.

Diperkirakan bahwa pada 2025, industri otomotif Iran akan menghasilkan 45 – 50 miliar dolar dari total penjualan kendaraan dan suku cadang.

Industri mobil Iran masih jauh dari mencapai puncaknya, tetapi telah meraih sukses besar di tengah sanksi Barat sejak kemenangan Revolusi Islam. Salah satu kesuksesan industri otomotif Iran dalam beberapa tahun terakhir adalah menguasai pembuatan dan produksi mesin mobil nasional yang sesuai dengan standar dunia.

Produksi mesin mobil nasional berbasis gas pertama Iran di perusahaan Iran Khodro adalah langkah penting menuju kemandirian negara. Ini adalah mesin bertenaga gas pertama di dunia yang diproduksi secara massal. Dengan prestasi ini, posisi Iran sekarang berada di antara negara-negara yang menguasai teknologi mesin mobil.

Saat ini salah satu persoalan dalam industri otomotif adalah jenis bahan bakar kendaraan. Pemanasan global, perubahan iklim, tingginya tingkat polusi udara di berbagai kota dunia, dan berkurangnya sumber bahan bakar fosil, telah mendorong para insinyur otomotif untuk mencari cara bagi pengurangan konsumsi bahan bakar dan polutan serta mengoptimalkan penggunaan bahan bakar.

Di sektor desain dan produksi mobil, industri otomotif sejauh ini telah memperkenalkan mobil dengan teknologi modern dan kekuatan pendorong baru untuk menghemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Mobil listrik dan hybrid adalah salah satu dari solusi saat ini.

Mobil listrik pintar Aryana 800 karya ilmuwan Iran.

Kendaraan hibrida adalah sebuah kendaraan yang menggunakan dua atau banyak sumber tenaga untuk menggerakkan motornya. Pada generasi baru kendaraan hibrida, dua mesin bahan bakar dan motor listrik menyediakan tenaga penggerak yang dibutuhkan untuk mengemudi. Mobil-mobil ini ditenagai oleh baterai bipolar generasi baru.

Pada jenis mobil ini, mesin bahan bakar adalah sumber utama daya penggerak, sementara baterai listrik bertindak sebagai sumber tenaga tambahan. Ketika mobil membutuhkan energi besar untuk bergerak atau berakselerasi, motor listrik juga akan aktif secara otomatis. Biasanya, energi ekstra yang dihasilkan oleh mesin bahan bakar disimpan dalam baterai. Ini akan mengurangi konsumsi bahan bakar dan juga polusi udara.

Dikatakan bahwa pada 2030, produk otomotif dunia akan dirancang berbasis motor listrik dan hybrid.

Sejarah kendaraan hibrida kembali ke hampir satu abad lalu. Saat itu, ide produksi mobil listrik dan hibrida tidak mendapat sambutan karena beberapa masalah, seperti pengisian baterai, beban baterai yang besar, dan pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh baterai.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, teknologi ini kembali mendapat perhatian dari pusat-pusat riset dan pengembang industri otomotif di seluruh dunia. Di antara keuntungan mobil listrik dan hibrida adalah mengurangi polusi lingkungan dan rendahnya biaya energi di kendaraan jenis ini. Selama periode 1996 – 2006, harga baterai mobil listrik turun sebesar seperempat.

Para produsen mobil di Iran juga terus mengikuti perkembangan terbaru di industri otomotif dunia dan beberapa inovator dan desainer Iran juga aktif di bidang ini. Sekitar 12 tahun lalu, mobil listrik pintar Aryana 800 (iEV800) diluncurkan di kota Melbourne, Australia dengan kecepatan tertinggi 200 km/jam.

Jaringan televisi Australia, SBS setelah yakin dengan keaslian produk tersebut, baru mengungkap nama pembuat dan produsen mobil pintar itu, dan secara resmi mengumumkan bahwa ini adalah mobil listrik pintar pertama di dunia yang diciptakan oleh orang Iran.

Presiden Hassan Rouhani mengendarai mobil listrik Yooz buatan Iran.

Inovasi Iran lainnya dalam industri otomotif listrik dan hibrida adalah mendesain dan memproduksi baterai yang bisa dicas dengan tenaga gravitasi bumi. Baterai ini dapat digunakan di banyak perangkat dan peralatan termasuk mobil listrik, mampu menghasilkan 220 volt listrik untuk digunakan di mobil hibrida tanpa bahan bakar fosil. Kelebihan perangkat ini adalah ukurannya yang kecil dan bobotnya yang ringan sehingga dapat dipasang pada kendaraan listrik, dan pada saat yang sama tidak mencemari lingkungan.

Kelebihan lain perangkat ini adalah ketika mobil bergerak, baterai juga terisi daya dan mobil tidak perlu berhenti untuk mengisi baterai.

Di sektor kendaraan listrik, para peneliti Iran menemukan cara untuk mendesain dan mengembangkan komponen dan sistem-sistem utama motor listrik. Kendaraan listrik ini dinamai Quadro, tapi nama komersial untuk kendaraan tersebut adalah Yooz yang berarti cheetah.

Mobil Yooz memiliki berat 400 kilogram dan dengan masa pengisian selama tiga jam, ia dapat berjalan sejauh 200 km dengan kecepatan 80 km/jam. Salah satu keunggulan mobil listrik ini adalah tidak mencemari lingkungan. (RM)

Tags