Sep 17, 2019 13:29 Asia/Jakarta
  • Industri gas Iran
    Industri gas Iran

Berdasarkan laporan Badan Energi Internasional (IEA) pada tahun 2016, Iran adalah produsen gas terbesar ketiga di dunia dengan memproduksi 190 miliar meter kubik gas. Iran berada di urutan pertama dengan memiliki cadangan gas alam terbanyak di dunia.

Sejak dekade 70-an abad 20 hingga sekarang, gas alam di antara pelbagai sumber energi sangat menarik perhatian para pakar ekonomi energi dan memiliki saham yang cukup besar dalam penggunaan energi di dunia. Pertumbuhan penduduk, kemajuan teknologi di bidang produksi dan sains yang berhubungan dengan energi serta meningkatnya pasar konsumsi termasuk alasan yang membuat penggunaan gas alam sebagai bahan bakar unggul dalam keranjang energi dunia. Di dekade terakhir, permintaan energi global mengarah pada penggunaan bahan bakar dengan polusi lingkungan hidup yang lebih sedikit.

Gas alam bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya seperti batu bara dan minyak lebih sedikit menghasilkan polusi. Dalam setiap unit energi yang berasal dari gas alam, menghasilkan polusi sekitar 24 persen lebih sedikit dari minyak mentah dan 43 persen lebih sedikit dari batubara, sementara energi yang dihasilkan lebih banyak.

Gas alam adalah salah satu sumber pembangkit listrik yang paling penting dan permintaan energi bersih semakin meningkat. Menurut penelitian, penggunaan gas alam dalam pembangkit listrik akan meningkat lebih dari 1,2 persen selama periode 2007-2035. Polusi dan biaya investasi yang lebih rendah, fleksibilitas operasional dan efisiensi gas alam yang lebih tinggi menjadikannya sumber energi yang menarik. Studi menunjukkan bahwa pada 2015 lebih dari 3.500 miliar meter kubik gas alam telah dikonsumsi di dunia dan bila dibandingkan dengan tahun 2000 terjadi lonjakan konsumsi 41 persen.

Industri gas alam di Iran

Penemuan gas alam kembali pada ribuan tahun lalu. Menurut bukti sejarah, Cina mengekstraksi gas dari kedalaman 300 hingga 600 meter pada 3.000 tahun yang lalu dan menggunakannya untuk menguapkan air garam. Menurut sejarah, orang-orang Iran kuno menggunakan minyak dan gas dengan cara-cara dasar dan acak. Di masa lalu, karena kedalaman yang sangat rendah dari beberapa akuifer bawah tanah, minyak bumi merembes keluar oleh erosi tanah atau gerakan patahan, menciptakan fenomena pengapian alami. Sisa-sisa kuil Zoroaster di dekat Masjed Soleyman dan Kuil Api Adur Gushnasp di Azerbaijan adalah beberapa tempat di mana orang-orang Zoroaster menggunakan fenomena pengapian alami untuk menjaga perapian mereka.

Gas alam atau metana (CH4) adalah hidrokarbon paling sederhana dan paling banyak dikonsumsi di antara rantai hidrokarbon. Gas adalah jenis bahan bakar fosil gas yang biasanya lebih sedikit berbahaya bagi lingkungan daripada bahan bakar fosil lainnya dan merupakan sumber daya yang tidak terbarukan. Gas adalah salah satu bahan bakar industri dan domestik yang paling banyak digunakan saat ini dan diperkirakan akan berkembang dalam beberapa dekade mendatang.

Sesuai dengan laporan British Petroleum (BP) yang berjudul "World Energy Statistical Review 2017", disebutkan, pada 2016, produksi gas global meningkat dan mencapai rata-rata lebih dari 3500 miliar meter kubik. Ini merupakan peningkatan produksi gas global sebesar 21 miliar meter kubik dibandingkan tahun sebelumnya (2015).

Menurut laporan Badan Energi Internasional pada 2016, Iran adalah produsen gas terbesar ketiga di dunia dengan memproduksi 190 miliar meter kubik gas. Perlu dicatat bahwa Iran menempati urutan pertama dalam hal cadangan gas alam terbesar di dunia. Dari 188 triliun meter kubik cadangan gas dunia, cadangan gas terbukti Iran sekitar 34 triliun meter kubik, setara dengan 18 persen dari total cadangan gas alam dunia, 51 persen dari cadangan gas Timur Tengah dan 40 persen dari total cadangan minyak OPEC. Cadangan gas Iran ditemukan di ladang gas, penutup minyak atau bersama dengan minyak di ladang minyak.

Perusahaan Nasional Gas sebagai salah satu perusahaan bergengsi di bidang kegiatan yang terkait dengan industri gas di dunia dan pengelola utama industri gas negara, didirikan pada bulan Januari, 1344 HS (1966). Perusahaan ini, sejalan dengan kebijakan energi utama negara, bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan gas alam sebagai pusat pembangunan, memberikan kenyamanan dan kemakmuran bagi masyarakat, menumbuhkan industri, melindungi lingkungan dan menjaga gas alam sebagai modal nasional serta meningkatkan sahamnya dalam keranjang energi negara direncanakan.

Salah satu tugas Perusahaan Nasional Gas Iran adalah memasok bahan bakar ke industri, pembangkit listrik dan sektor komersial dan perumahan. Saat ini, lebih dari 73.000 unit industri Iran dipasok dengan gas dan lebih dari 70 persen rumah tangga pedesaan dan 95 persen rumah tangga perkotaan dilindungi oleh gas. Iran memproduksi lebih dari 800 juta meter kubik gas per hari, yang digunakan untuk pabrik petrokimia, pembangkit listrik, industri dalam negeri, penyuntikan ke sumur minyak, konsumsi domestik dan ekspor ke negara-negara tetangga dan pasar internasional.

Menurut perkiraan tahun 2011, lebih dari 22 ladang gas dan 92 tangki gas telah terdaftar di Iran. Ladang gas Iran termasuk Aghajari, Pars Utara, Tabnak, Khayyam, Khangiran, Dalan, Roham, Sar Khun, Sefid Baghoon, Shanul, Faro, Kamankooh, Kangan, Kish, Mobarak, Nar, Halegan, Hengam dan Hamoun. Ladang minyak dan gas Iran tersebar di wilayah yang luas di negara itu, mulai dari perairan dangkal Teluk Persia hingga perairan dalam Laut Kaspia dan juga di daratan.

Iran saat ini adalah pemegang cadangan minyak dan gas terbesar di dunia, menurut sumber konvensional. Namun, belum ada penelitian yang dilakukan pada cadangan tidak konvensional (serpih minyak, gas dan gas hidrat). Di beberapa bagian Iran, dikatakan bahwa cadangan besar hidrat gas lebih dari cadangan gas konvensional.

Ladang gas Pars Selatan Iran

Iran adalah salah satu negara dengan banyak usaha patungan minyak dan gas dan reservoir dengan negara-negara tetangga. Dari 28 ladang minyak dan gas bersama Iran dengan negara-negara tetangga, 18 ladang minyak, 4 ladang gas, dan 6 ladang yang berisikan cadangan minyak dan gas. Ladang minyak dan gas bersama Iran adalah dengan Kuwait, Qatar, Azerbaijan, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Irak dan Turkmenistan.

Beberapa ladang gas Iran yang umum meliputi Salman (Arab Saudi), Mobarak (UEA), Oman (Oman), Bi-Fars (Arab Saudi), Gonbadli (Turkmenistan) dan ladang gas Pars Selatan (Qatar), termasuk ladang gas independen terbesar dunia yang terletak di perairan Teluk Persia di perbatasan bersama Iran dan Qatar. Ladang minyak dan gas dikatakan mampu memasok 10 persen populasi dunia. Ladang gas Pars Selatan, yang dikenal sebagai Kubah Utara di Qatar, mencakup luas sekitar 9.700 kilometer persegi, terhitung sekitar 8 persen dari total cadangan gas dunia, dimana 3.700 kilometer perseginya berada di perairan Iran yang memuat hampir setengah dari cadangan gas Iran.

Cadangan gas bagian dari ladang Pars Selatan mencapai 14 triliun meter kubik gas dengan 18 miliar barel kondensat. Iran menambang lebih dari 500 juta meter kubik gas setiap hari dari ladang bersama Pars Selatan untuk memenuhi permintaan gas alam yang semakin meningkat, menyuntik ladang minyak, produksi LNG serta ekspor gas dan kondensat sebagai bahan baku untuk pabrik petrokimia.

Mengingat bahwa gas Iran diekspor dalam dua cara melalui penggunaan jaringan pipa dan LNG, kebijakan ekspor gas Iran menjadi prioritas dengan negara-negara tetangga. Alasan untuk prioritas ini adalah cara di mana gas diekspor dan diangkut serta manfaat ekonominya. Turkmenistan, Turki, dan Armenia saat ini adalah importir gas Iran dan beberapa negara lain di kawasan, seperti Kuwait, Uni Emirat Arab, Georgia, India, dan Afghanistan, termasuk di antara para pemohon gas Iran.