Des 03, 2019 19:30 Asia/Jakarta
  • Panen safron di Torbat-e Heydarieh, Iran.
    Panen safron di Torbat-e Heydarieh, Iran.

Hari ini kami akan memperkenalkan potensi Iran di sektor pertanian yang membuka peluang investasi untuk perusahaan-perusahaan asing.

Investasi di Iran akan menarik dan menguntungkan karena kondisi istimewa negara ini seperti keanekaragaman iklim, lahan pertanian yang subur dan luas, populasi 80 juta jiwa lebih, akses mudah ke pasar regional dan trans-regional, kebutuhan untuk mengembangkan dan mekanisasi irigasi, serta kebutuhan untuk partisipasi pihak lain di agroindustri dan pengemasan produk-produk pertanian.

Iran adalah negara empat musim. Ini berarti bahwa setiap saat di sepanjang tahun Anda dapat melakukan perjalanan ke salah satu kota di Iran untuk menikmati iklim yang berbeda, seolah-olah Anda sedang berada di musim favorit Anda. Di musim dingin, ada kota-kota di Iran yang memiliki iklim musim panas, ada daerah dengan iklim musim semi, dan juga ada daerah dengan iklim musim gugur. Kondisi ini memungkinkan untuk memanen berbagai produk pertanian setiap saat di sepanjang tahun.

Iran memiliki wilayah yang sangat luas yaitu sebesar 1.648.195 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 82.021.564 jiwa. Dari luas lahan yang cocok untuk pertanian, sekitar 37 persen berada di bawah garapan, tetapi 63 persen sisanya masih belum disentuh dan dapat digarap dengan teknologi baru pertanian.

Di Iran terdapat lahan dengan pengairan irigasi dan juga mengandalkan hujan. Lahan yang sudah difungsikan untuk pertanian diperkirakan sekitar 16 juta hektar, di mana setengahnya lahan basah dan setengah lainnya lahan kering. Tetapi, seperti yang disebutkan, teknologi baru dapat meningkatkan luas lahan yang bisa digarap.

Iran memiliki empat musim (semi, panas, gugur, dan dingin).

Dengan 82 juta penduduk dan akses mudah ke 15 negara tetangga, Iran akan menjadi pasar yang sangat bagus untuk semua jenis produk pertanian. Selain dua keistimewaan ini, posisi geografi Iran memberikan akses via darat, udara, dan laut ke sebagian besar negara-negara Eropa, Asia Tengah, Kaukasus, Asia Barat, anak benua India dan Asia Timur. Dengan demikian, Iran dapat dengan mudah mengekspor produk pertaniannya ke berbagai belahan dunia.

Namun, para petani Iran menghadapi dua tantangan yang membuat hasil panen Iran jauh di bawah tingkat optimal. Dua tantangan ini termasuk perlunya mekanisasi irigasi dan pemrosesan produk secara profesional.

Untungnya, ada banyak perusahaan pertanian internasional yang bergerak di dua bidang tersebut. Dengan kemitraan bersama, kedua pihak dapat memperoleh banyak keuntungan. Saat ini kurang dari sepertiga lahan pertanian di Iran memiliki sistem irigasi yang memadai, dan ini dapat diperluas secara signifikan dengan partisipasi perusahaan-perusahaan asing.

Oleh karena itu, pemerintah Iran menawarkan insentif kepada perusahaan-perusahaan terkemuka untuk berpartisipasi dalam meningkatkan sistem pengairan. Insentif ini akan meminimalkan risiko kerugian perusahaan-perusahaan tersebut dan memaksimalkan keuntungan bagi mereka.

Berinvestasi di industri air dan memodernisasi sistem pengairan sangat penting, karena air berperan dalam meningkatkan produksi produk pertanian dan ketahanan pangan. Investasi yang ditawarkan di industri air Iran meliputi pembangunan jaringan irigasi pertanian dan kanal pencegah banjir.

Di samping peluang investasi di sektor pertanian Iran, ada juga peluang investasi untuk sistem pasokan air perkotaan dan pedesaan. Pada dasarnya, kegiatan perusahaan-perusahaan pengairan di Iran tidak terbatas di sektor pertanian, mereka juga terlibat dalam meningkatkan sistem pasokan air di beberapa kota Iran.

Program penting Iran lainnya untuk pengembangan pertanian adalah membuka kerja sama di bidang agroindustri produk-produk pertanian. Agroindustri adalah perusahaan industri yang memproses hasil pertanian dari bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan) menjadi produk dalam rangka meningkatkan nilai tambahnya. Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan, dan distribusi.

Perusahaan-perusahaan asing dengan pengalaman di bidang pengolahan dan branding berbagai produk, dapat meraih keuntungan besar di bidang ini dengan investasi kecil. Sebab, pengemasan yang menarik menjadi faktor penting dalam sistem distribusi dan konsumsi produk-produk pertanian.

Statistik tanaman dan hortikultura Iran menunjukkan bahwa produksi produk-produk pertanian sedang tumbuh. Pada 2016, lebih dari 82, 6 juta ton produk pertanian dihasilkan di Iran. Pada 2016, lebih dari 22,4 juta ton produk hortikultura juga dihasilkan di negara ini atau naik sekitar dua kali lipat dibandingkan tahun 2010.

Salah satu sistem pengairan untuk lahan pertanian.

Angka tersebut menunjukkan kemajuan progresif produksi produk-produk pertanian di Iran. Tentu saja, dengan menarik investasi asing di sektor ini untuk meningkatkan dan mengoptimalkan produksi serta membangun agroindustri, Iran akan mampu memenuhi sebagian besar dari kebutuhan pasar di negara-negara tetangganya.

Menurut data Organisasi Pangan Dunia (FAO), pertanian Iran dan Turki menempati urutan ketiga dunia dalam hal variasi produk hortikultura setelah Cina dan Amerika Serikat. Menurut FAO, Iran adalah salah satu dari lima negara teratas yang menghasilkan 22 jenis produk pertanian.

Di antara produk ekspor Iran adalah safron, kacang pistachio, delima, berbagai jenis buah berry, kurma, kacang kenari, bawang, apel, mentimun, anggur, kacang almond, melon, aprikot, kacang polong, lentil, buah ceri, ceri asam, tomat, blewah, semangka, persik, jeruk keprok, berbagai jenis lemon, dan jeruk.

Secara global, Iran menyumbang 80 persen dari produksi safron dunia, 60 persen dari produksi pistachio, 19 persen dari produksi kurma, 12 persen dari produksi kacang kenari, 8,5 persen dari produksi kismis dan aprikot, dan 8 persen dari produksi berbagai jenis lemon dunia.

Di antara produk pertanian terkenal Iran, kami akan memperkenalkan tiga produk saja yaitu safron, kacang pistachio, dan kurma.

Iran menempati peringkat pertama dalam produksi dan ekspor saffron. Anggota Iranian Agricultural Extension and Education Association, Farhad Golmohammadi mengatakan, "Safron sebagai produk pertanian dan farmasi termahal di dunia memiliki tempat khusus di antara produk ekspor Iran. Saat ini Iran adalah produsen dan eksportir safron terbesar di dunia dan negara ini menyumbang lebih dari 65 persen dari produksi safron di dunia. Tahapan industri safron Iran meliputi penanaman safron, pemanenan dan pemrosesan, kontrol kualitas pengemasan, serta perdagangan dan pemasaran.

"Penggunaan luas safron dan nilai tambahnya yang tinggi telah membuka peluang yang besar untuk investasi. Produksi dan perdagangan safron secara selalu berada di tangan para pebisnis Iran. Safron kualitas terbaik dunia ditanam dan diproduksi di Provinsi Khorasan, Iran," tambahnya.

Kurma, kacang pistachio, dan safron.

Kacang pistachio juga sama seperti safron, yaitu sangat penting secara ekonomi sehingga ia disebut sebagai emas hijau. Sejak dulu produk ini telah menjadi salah satu barang ekspor non-migas terpenting Iran. Antara tahun 2009 sampai 2014, Amerika Serikat, Iran, Turki, dan Suriah adalah empat produsen utama pistachio di dunia.

Luas lahan yang ditanami pistachio di Iran diperkirakan sekitar 440.000 hektar. Provinsi Kerman dan kota Rafsanjan adalah pusat utama produksi pistachio di Iran, dan 80 persen dari produksi pistachio di negara ini berasal dari daerah tersebut. Pistachio dari Provinsi Yazd dan Khorasan juga mulai dikenal di Timur Tengah dan dunia.

Pada 2009, produksi pistachio Iran mencapai lebih dari 180.000 ton, dan kemudian naik menjadi 310.000 ton pada tahun 2016.

Di samping safron dan pistachio, kurma juga merupakan produk ekspor terkenal Iran, yang produksinya mencapai 1,1 juta ton per tahun. Iran adalah produsen kurma terbesar kedua di dunia dan memiliki variasi kurma terbanyak. Untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor ini – seperti kebanyakan produk pertanian Iran – maka dibutuhkan investasi di sektor agroindustri. (RM)