Lintasan Sejarah 25 Desember 2019
Kelahiran Nabi Isa as
Tanggal 25 Desember, Nabi Isa Al-Masih as, terlahir ke dunia di kota Baitul Maqdis.
Atas kehendak Allah, Nabi Isa terlahir dari seorang perawan suci, yaitu Sayyidah Maryam sa. Sejak bayi, Nabi Isa telah dikarunia Allah kemampuan untuk berbicara dan menyampaikan risalah kenabiannya kepada umat manusia di zaman itu.
Mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Isa as, secara jelas tercantum dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 45, yang artinya, "Ingatlah ketika para malaikat berkata; Hai Maryam, Allah menyampaikan berita gembira kepadamu tentang seorang putera yang akan menyampaikan perkataan-Nya, bernama Isa Al-Masih putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan akhirat dan tergolong orang-orang yang dekat kepada Tuhannya."
Nabi Isa as selama masa kehidupannya di tengah Bani Israil, selalu menyeru kepada keimanan dan kebajikan. Nabi Isa juga dianugerahi Allah mukjizat berupa kemampuan menyembuhkan orang buta dan menghidupkan orang mati. Namun demikian, hanya sedikit dari kaum Bani Israil yang beriman kepada ajaran Nabi Isa. Beliau bahkan kemudian dikejar-kejar untuk dibunuh. Untuk menyelamatkan nabi-Nya, Allah mengangkat Isa as ke langit.
Ibnu Arabi Wafat
803 tahun yang lalu, tanggal 28 Rabiul Tsani 638 HQ, Abu Bakar Muhyiddin Muhammad yang dikenal dengan sebutan Ibnu Arabi, sufi dan ulama terkenal muslim meninggal dunia di kota Damaskus.
Ibnu Arabi lahir pada tahun 560 hijriyah di Andalusia atau Spanyol. Selain giat menimba ilmu, Ibnu Arabi tekun menjalani kehidupan ruhaninya, sehingga beliau dikenal sebagai seorang arif dan sufi besar.
Dalam berbagai perjalanannya ke sejumlah negeri Islam seperti Tunisia, Mekah, Baghdad dan Halab, Ihnu Arabi mendapat sambutan yang hangat dan penghormatan dari masyarakat dan ulama.
Banyak karya penulisan yang ditinggalkannya. Sebagian ahli sejarah menyebutkan bahwa Ibnu Arabi menulis lebih dari 500 makalah dan buku, yang salah satunya adalah kitab tafsir al-Kabir yang terdiri atas beberapa jilid. Kitab beliau yang paling terkenal adalah Fushul al-Hikam yang mengungkap pandangan dan pemikiran irfani dan sufistik ulama besar ini.
Ayatullah Nourullah Najafi Gugur Syahid
92 tahun yang lalu, tanggal 4 Dey 1306 HS, Ayatullah Nourullah Najafi gugur syahid akibat diracun Reza Shah dalam usia 66 tahun. Jenazah beliau dipindah ke Najaf, Irak dan dikebumikan di dekat kuburan kakek dari ayahnya, Ayatullah al-Udzma Sheikh Jakfar Kasyif al-Ghita.
Ayatullah Mahdi yang dikenal dengan Agha Nourullah Najafi Isfahani merupakan ulama pejuang dan pemikir yang lahir pada 1240 Hs di Isfahan. Ayah beliau adalah Sheikh Mohammad Taqi Isfahani, penulis Nidayah al-Mustarsyidin dan ibunya adalah putri Ayatullah al-Udzma Sayid Sadruddin Amili, marji besar Syiah.
Pada awalnya beliau belajar kepada ayahnya dan setelah itu, untuk melanjutkan pendidikannya, beliau pergi ke Najaf, Irak. Agha Nourullah selama di Najaf belajar kepada guru-guru besar seperti Mirza Mohammad Hassan Shirazi, Sayid Mohammad Kazem Yazdi dan Mirza Habibollah Rashti, sehingga mencapai ijtihad.
Ulama pejuang ini turut aktif dalam gerakan pengharaman tembakau di kota Isfahan. Beliau sangat aktif melawan dakwah para misionaris Kristen dengan mendirikan Sanakhaneh dan mencetak koran al-Islam. Ayatullah Najafi Isfahan berjuang melawan Zell-e Soltan, anak Naser ad-Din Shah yang sangat kejam. Ia berkuasa selama 30 tahun di Isfahan dan Ayatullah Najafi Isfahani berhasil mengusirnya keluar dari kota Isfahan.
Di masa Revolusi Konstitusi, Ayatullah Najafi Isfahani termasuk anggota pusat Kebangkitan Edalat Khaneh dan ikut dalam peristiwa Hijrah Kubra ulama Tehran ke Qom. Ayatullah Najafi mendirikan Anjoman Moqaddas Melli Isfahan dan setelah berhasil mengusir Zell-e Soltan dari Isfahan, beliau melakukan gerakan reformasi seperti mendirikan rumah sakit dan sekolah.