Mar 22, 2020 14:21 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 22 Maret 2020

Pengangkatan Muhamad Saw sebagai Nabi

1428 tahun yang lalu, tanggal 27 Rajab 13 tahun sebelum Hijrah, Muhammad Saw diangkat oleh Allah Swt sebagai Rasul-Nya.

 

Peristiwa ini disebut sebagai peristiwa "Mab'ats". Pada saat itu, Rasulullah berusia 40 tahun. Sebelum diangkat sebagai rasul, Muhammad Saw dikenal sebagai pribadi yang jujur, penjaga amanah, dan dermawan. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk merenung dan beribadah di gua Hira', yang terletak di bagian utara Mekah.

 

Sampai akhirnya, Allah mengutus Jibril untuk menemui Rasulullah di gua itu dan menyampaikan wahyu Allah yang pertama. Sejak saat itu, Rasulullah mengemban tugas menyampaikan risalah Allah Swt.

 

Setelah 13 tahun menyebarkan ajaran Islam di kota Mekah dengan mendapatkan tentangan keras dari kaum kafir, Rasulullah hijrah ke Madinah. Di kota Madinah, Rasulullah mendirikan pemerintahan yang berasaskan Islam.

Liga Arab Dibentuk

 

75 tahun yang lalu, tanggal 22 Maret 1945, Liga Arab didirikan atas proposal Raja Faruk dari Mesir.

 

Organisasi ini berdiri dengan penandatanganan perjanjian antara Mesir, Suriah, Irak, Yaman, dan Arab Saudi yang dilaksanakan di kota Kairo Mesir.

 

Tujuan didirikannya Liga Arab adalah untuk melindungi wilayah dan kemerdekaan negara-negara Arab dan mempererat kerjasama ekonomi dan budaya.

 

Pada tahun 1962, dalam sebuah KTT, para kepala negara Liga Arab menandatangani perjanjian untuk mendirikan komando militer bersama. Namun, komando militer bersama ini pada prakteknya sama sekali tidak berfungsi dan tidak memberikan bantuan apapun kepada negara-negara Arab yang maju dalam perang melawan Zionis.

Peristiwa serangan ke Madrasah Feizieh.

Imam Khomeini Buat Pernyataan Soal Penyerangan Madrasah Feizieh

 

57 tahun yang lalu, tanggal 3 Farvardin 1342 HS, Imam Khomeini ra buat pernyataan soal penyerangan Madrasah Feizieh.

 

Sore hari tanggal 3 Farvardin 1342 HS (23 Maret 1963), setelah pasukan keamanan rezim Pahlevi menyerang madrasah Feizieh Qom, rumah Imam Khomeini ra menjadi tempat pertemuan rakyat dan ulama. Setelah mendapat informasi mengenai serangan ke madrasah Feizieh, Imam Khomeini ra mengeluarkan pernyataan yang membongkar kedok rezim Shah dan mengajak rakyat untuk turun ke jalan melakukan demonstrasi.

 

Dalam pernyataan beliau menyebutkan, "Dalam kondisi saat ini taqiyah hukumnya haram dan menyatakan kebenaran wajib hukumnya, apapun akibatnya, dan apa yang akan terjadi tidak lagi penting."

 

Dalam pernyataan ini Imam Khomeini ra menyebut siapa saja yang pro Shah maka ia sama dengan seorang penjarah dan berusaha menghancurkan al-Quran dan Islam.

Tags