Okt 03, 2020 16:04 Asia/Jakarta

Parlemen Uni Eropa telah mendesak negara-negara anggotanya untuk segera memberlakukan embargo senjata terhadap Arab Saudi terkait pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi dan agresi militer negara itu ke Yaman.

Mengacu pada catatan laporan ekspor senjata Uni Eropa pada Kamis, 17 September 2020, anggota parlemen Uni Eropa mendesak semua anggota blok ini untuk mengikuti jejak Jerman, Finlandia dan Denmark yang telah membatasi ekspor senjata mereka ke Arab Saudi pasca Khashoggi dibunuh dengan sadis dan brutal di Konsulat Jenderal kerajaan itu di Turki.

Dalam catatan laporan ekspor senjata itu, Arab Saudi menggunakan senjata yang dibelinya untuk menyerang Yaman dan agresi rezim Al Saud telah menyebabkan tragedi kemanusiaan terburuk di Yaman.

Agresi militer koalisi pimpinan Arab Saudi dari tahun 2015 ke Yaman telah menyebabkan belasan ribu warga negara ini tewas dan jutaan lainnya terpaksa mengungsi. Serangan militer Arab Saudi juga menyebabkan 22 juta warga Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan dan perlindungan dari bahaya perang.

Atas dasar laporan ekspor senjata Eropa, negara-negara anggota uni ini didesak untuk menjatuhkan sanksi senjata terhadap Arab Saudi untuk mencegah penderitaan warga sipil Yaman.

Jamal Khashoggi, 59 tahun, yang bekerja untuk The Washington Post tewas dibunuh dan dimutilasi oleh eksekutor Arab Saudi tak lama setelah korban memasuki kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada Oktober 2018.

Pada awal bulan ini, Pengadilan Kriminal Riyadh telah meringankan hukuman mati dan menjatuhkan hukuman penjara hingga 20 tahun lamanya dengan alibi para pelaku sudah diampuni oleh keluarga korban.

Menanggapi putusan peringanan hukum bagi para pelaku pembunuhan sadis Khashoggi tersebut, penyelidik Hak Asasi PBB Agnes Callamard menyindir bahwa putusan Jaksa Penuntut Arab Saudi merupakan Parodi Keadilan agar bisa menghindari kelompok yang lebih tinggi dan berkuasa. (RA)