Lintasan Sejarah 20 Desember 2020
Hari ini, Ahad 20 Desember 2020 bertepatan dengan 5 Jumadil Awal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 30 Azar 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Sayidah Zainab Lahir
1437 tahun yang lalu, tanggal 5 Jumadil Awal 5 HQ, Sayidah Zainab, cucu Rasulullah Saw, putri Imam Ali as dan Fathimah az-Zahra as, terlahir ke dunia.
Putri Imam Ali as ini terkenal atas ketakwaan, ketinggian ilmu, kefasihan bahasa, dan keberaniannya dalam membela kebenaran.
Pada era pemerintahan Khalifah Yazid yang kejam dan despotik, saudara Sayidah Zainab, Imam Husein as menolak untuk berbaiat kepada khalifah zalim itu dan memilih melakukan perlawanan. Imam Husein beserta 72 anggota keluarga dan sahabatnya dikepung oleh ribuan orang pasukan Yazid di Padang Karbala.
Di antara anggota kafilah Imam Husein tersebut adalah Sayidah Zainab dan dua putra beliau yang kemudian gugur syahid untuk membela Imam Husein. Di Iran, hari kelahiran Sayidah Zainab juga diperingati sebagai "Hari Perawat" untuk mengenang jasa beliau yang menjadi perawat dan pelindung para korban tragedi Karbala.
Kaum Muslimin Menaklukkan Iran
1378 tahun yang lalu, tanggal 30 Azar 21 HS, menyusul kekalahan yang dialami oleh Raja Yazdgerd Ketiga, raja terakhir dari Dinasti Sasani, dari pasukan kaum Muslimin, dimulailah era Islam di Iran.
Kemenangan kaum Muslimin dalam perang yang terjadi Nahawand, sebelah barat Iran itu, telah mengakhiri masa 416 tahun kekuasaan Dinasti Sasani dan mengakhiri penderitaan rakyat Iran yang ratusan tahun diperintah oleh dinasti kerajaan yang despotik.
Secara bertahap, rakyat Iran mengenal Islam dan karena prinsip tauhid, keadilan, dan persaudaraan yang terkandung dalam Islam, merekapun memeluk agama Ilahi ini. Lambat laun, akhirnya agama Islam tersebar luas di bumi Persia.
Syeikh Izzuddin Qassam Gugur Syahid
85 tahun yang lalu, tanggal 20 Desember 1935, Syeikh Izzuddin Qassam, salah seorang pemimpin perjuangan rakyat Palestina dalam menentang penjajahan Israel, gugur syahid.
Izzuddin Qassam awalnya menuntut ilmu di Suriah, kemudian melanjutkan ke Universitas al-Azhar, Mesir dan menjadi salah satu murid Syeikh Muhammad Abduh.
Seusai menamatkan pendidikan di Mesir, Izzuddin Qassam kembali ke tanah airnya Palestina, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Inggris. Karena dukungan Inggris terhadap berdirinya negara Israel, pada saat itu, terjadi imigrasi besar-besaran kaum Yahudi dari berbagai negara Eropa ke Palestina.
Sejak tahun 1930, rakyat Palestina di bawah pimpinan Syeikh Izzuddin Qassam bangkit berjuang mengusir Inggris. Demi menekan kebangkitan rakyat Palestina tersebut, Inggris bekerja sama dengan orang-orang Zionis untuk membunuh pejuang Palestina ini.