Apr 07, 2021 13:21 Asia/Jakarta
  • Kemajuan Rudal, Drone dan Satelit Pertahanan Iran (1)

Kemampuan militer dan pertahanan suatu negara merupakan salah satu ciri kekuatan nasionalnya yang berperan penting dalam membela martabat nasional serta menjaga keamanan dan keutuhan teritorialnya.

Berdasarkan logika pencegahan dan pertahanan, setiap negara harus memiliki kekuatan pertahanan yang memadai untuk mempertahankan dirinya sendiri dari segala bentuk potensi serangan dan ancaman. Pasalnya, dewasa ini tidak ada kekuatan tertinggi untuk membela suatu negara secara definitif dan menghukum penyerang dan mencegah perang.

Setiap negara dengan sistem politiknya masing-masing memegang prinsip kelangsungan hidup, dan salah satunya langkah untuk memastikan kelangsungan hidup mereka dengan meningkatkan kekuatan dalam menanggapi setiap ancaman.

Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kekuatan demi mencegah tindakan konfrontatif dan mengancam oleh negara lain.

 

Rudal Iran

 

Peningkatan kekuatan pertahanan suatu negara akan mencegah serangan yang berpotensi dilancarkan oleh negara lain. Tingkat kekuatan ini, terutama dalam dimensi militer akan menimbulkan efek jera. Artinya, negara "A" memiliki kekuatan yang cukup di arena militer, sehingga negara "B" tidak akan menyerang negara "A" karena takut akan kekuatan militernya.

Prinsip-prinsip ini juga berlaku untuk Republik Islam Iran. Iran adalah negara penting di kawasan strategis dan tegang Asia Barat. Dengan pertimbangan politik, ekonomi dan ideologis, terutama setelah Revolusi Islam, Iran harus meningkatkan kemampuan pertahanan dan militernya demi mempertahankan diri.

Selain itu, Republik Islam Iran, yang mengalami perang delapan tahun dengan rezim Ba'ath  harus meningkatkan kemampuan pertahanan dan militernya demi membela diri. Saat ini, Iran terus meningkatkan kekuatan militernya demi mempertahankan diri dari kekuatan regional dan trans-regional. 

Ditinjau dari hubungan internasional, instabilitas keamanan yang terus-menerus di Asia Barat dan perubahan pendekatan negara-negara besar, serta beberapa negara di kawasan ini terhadap Iran, menyebabkan Republik Islam harus meningkatkan kekuatan pertahanannya demi menangkal potensi ancaman. Peningkatan kekuatan militer dari rudal, drone hingga satelit menjadi garis depan kebijakan pertahanan Iran.

Selama beberapa dekade terakhir, kemampuan rudal Iran dari segi kuantitas dan kualitas mengalami kemajuan luar biasa, terutama dalam aspek terpenting jangkauan dan akurasinya.  Perkembangan teknologi pembuatan rudal jarak menengah dan jauh merupakan salah satu poin terpenting dalam struktur pertahanan Iran.

Di bidang pengembangan rudal balistiknya, Republik Islam Iran mulai membuat rudal Shahab 1, 2, 3 dan Ghader 1. Tujuan produksi rudal-rudal ini untuk meningkatkan kemampuan militer dalam mencegah dan menangkal kekuatan rudal musuh.

Dalam proses ini, peningkatan kualitas rudal di dua bidang akurasi rudal dan lolos radar. Pangkalan rudal bawah tanah Iran adalah contoh kekuatan pertahanan Iran. Perkembangan lain di bidang kekuatan rudal di Iran adalah fenomena sistem rudal balistik jarak jauh multibarel.

Dengan kemampuan tersebut, rudal balistik jarak jauh dapat ditembakkan ke sasaran dalam jarak sesingkat mungkin. Mengingat perkembangan ini, dan seperti yang diakui oleh banyak lembaga pemikir internasional, kekuatan rudal Republik Islam Iran dapat dianggap sebagai basis utama pencegah dan kekuatan pertahanan negaranya. 

Menarik untuk diketahui bahwa peningkatan kapabilitas pertahanan Iran, khususnya di bidang kekuatan misil, memiliki dampak besar di tingkat global. Sebagian besar media Barat yang memusuhi Iran dan beberapa media Arab yang bias, seperti Al-Arabiya, menekankan bahwa Iran menjadi ancaman regional, sebagaimana pernyataan para ahli Barat dan rezim Zionis.

Analis Israel, Uzi Rubin percaya bahwa pertahanan rudal di Teluk Persia sedang dibentuk oleh negara-negara Teluk dan Arab Saudi, karena tingkat produksi dan penyimpanan rudal balistik Iran signifikan. Mereka telah mendemonstrasikan stok rudal balistik baru.

Padahal faktanya, analis Israel dengan sengaja tidak menyebutkan kesepakatan senjata puluhan miliar dolar antara Arab Saudi dan UEA dengan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis untuk membeli senjata militer ofensif, dan telah mencoba menimbulkan ancaman bagi pertahanan Iran.

 

 

 

Salah satu kemampuan rudal Iran adalah pengembangan kompleks uji coba rudal di Shahroud, yang mencakup landasan peluncuran, peluncur rel bergerak, dan fasilitas teknis lainnya. Dalam hal ini, Jane’s Satellite Imagery Analysis yang memantau intelijen global dan peristiwa militer dunia, menerbitkan sebuah artikel yang ditulis Nick Hansen pada tanggal 5 April 2016 salah satunya mengenai Karakteristik Kompleks militer Shahroud menunjukkan bahwa kekuatan rudal Iran termasuk pengembangan rudal jarak jauh yang menggunakan bahan bakar padat menunjukkan kemajuan signifikan Iran di bidang ini.

Ancaman kemampuan pertahanan Republik Islam Iran belum pernah terjadi sebelumnya di mata negara-negara Barat. Pada tahun 2010, Institut Internasional untuk Kajian Strategis menerbitkan sebuah buku berjudul "Iran Ballistic Missile Capabilities: A Net Assessment" yang digarap tim peneliti beranggotakan 12 orang dipimpin oleh Mark Fitzpatrick yang membahas rudal Republik Islam Iran.

Buku ini telah mencoba menggunakan sumber daya yang dimilikinya, sambil mengevaluasi kemampuan rudal Iran, dan memprediksi tren masa depannya. Tujuan utama buku yang telah diterbitkan dengan pendekatan Iranophobia ini untuk menimbulkan ancaman kemampuan rudal Iran bagi Eropa, Amerika Serikat dan Rusia.

Para penulis buku ini, tanpa menyebutkan perlombaan senjata antara Amerika Serikat dan negara-negara Barat di Asia Barat dan Teluk Persia, telah mencoba untuk memperkirakan kapan Iran akan membangun rudal balistik antarbenua dengan daya penghancur yang tinggi dan jangkauan efektifnya hingga Amerika Serikat. 

Faktanya, sumber Barat dengan pendekatan standar gandanya terus mencoba melakukan apa saja demi menunjukkan militer Iran yang normal dan sah sebagai ancaman global. Pada saat yang sama mereka sama sekali tidak menyinggung persenjataan nuklir rezim Zionis dan penjualan jet tempur dan rudal oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa ke Arab Saudi dan UEA, yang digunakan untuk melakukan kejahatan internasional di Yaman.

 

 

Kemampuan rudal, drone, dan satelit Iran telah memainkan peran penting dalam meningkatkan kekuatan dan pencegahan nasional negara itu.

Untuk alasan ini, musuh dan rival Iran di kawasan, yang bergantung pada Amerika Serikat dan rezim Zionis, mencoba memperkenalkan Tehran sebagai ancaman bagi keamanan dan perdamaian internasional dengan menggunakan alat media dan mendorong ancaman kemampuan pertahanan Iran. Mereka mencoba meningkatkan tekanan politik dan memperketat sanksi mempersoalkan kekuatan rudal Iran yang sah.

Kondisi ini terjadi di saat kemampuan rudal Iran didasarkan pada prinsip dan aturan internasional. Sebab rudal balistik Iran tidak dirancang dan dibangun untuk membawa hulu ledak nuklir. Iran yang berpijak pada pertimbangan Islam dan kemanusiaan, tidak memiliki rencana untuk membangun senjata nuklir dan menggunakan rudal balistik untuk membawanya, dan ini telah dikonfirmasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). (PH)

 

 

 

 

Tags