Sep 03, 2021 18:14 Asia/Jakarta
  • Kemajuan Rudal, Drone dan Satelit Pertahanan Iran (9)

Media internasional selama ini berperan besar dalam mengarahkan opini publik dunia terhadap berbagai masalah global, termasuk isu rudal dan kemampuan pertahanan Iran serta haknya untuk membela diri.

Media dan lembaga think tank Amerika selama ini dipandang memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mempengaruhi opini publik dunia yang dimanfaatkan untuk kepentingannya dalam berbagai masalah internasional, terutama dalam isu yang selama ini menjadi perhatian AS seperti kemampuan pencegahan dan pertahanan Iran.

Raksasa media dan lembaga penelitian Barat dan Amerika hanya berfokus pada kemampuan militer rudal dan drone Iran, tetapi tidak menyebutkan mengapa Iran bergerak ke arah pencegahan.

Suasana agresi dan ancaman terus-menerus dari Amerika Serikat, ketergantungan beberapa negara Arab di Teluk Persia dan tindakan rezim Zionis dalam mengubah kawasan tersebut menjadi gudang mesiu dan ekspor senjata Barat yang meluas ke kawasan ini tidak diungkapkan media Barat.

 

Penyensoran berita yang dilakukan media mainstream

 

 

Media Barat, khususnya media Amerika menggunakan berbagai teknik operasi psikologis seperti memberi label stigmatis dan menggunakan kata-kata negatif untuk menggambarkan pertahanan Iran sebagai ancaman terhadap keamanan regional dan global. Tujuan dari media ini untuk melegitimasi intervensi militer ekspansionis AS di Asia Barat.

Klaim bahwa warga sipil dan menjadi sasaran karena akurasi rudal Iran yang rendah adalah salah satu sumbu analitis media Barat. Meskipun sejumlah think tank Barat dan rezim Zionis telah mengakui dalam artikel mereka mengenai kemampuan rudal Iran yang presisi dan akurat dalam menyerang targetnya.

Serangan rudal Iran yang tepat di pangkalan militer AS Ain al-Assad di Irak dan Daesh di Suriah menunjukkan bahwa rudal buatan Iran akurat, efektif dan presisi. Berbeda dengan rudal dan drone AS yang digunakan di Yaman, Afghanistan, Pakistan, Irak dan Suriah untuk membunuh warga sipil, kekuatan pertahanan Iran  untuk melawan terorisme Takfiri dan dominasi Barat di kawasan tersebut.

Media Mainstream berupaya melemahkan kemampuan pertahanan Iran dengan menginduksi kesalahan tinggi rudal Iran. Misalnya, Michael Eisenstadt, Direktur Program Studi Militer dan Keamanan Institut Washington mengatakan, "Iran dapat mengirim sejumlah besar rudal ke pusat-pusat target untuk melemahkan musuhnya. Namun, saat ini, hanya segelintir rudal Tehran yang cukup akurat mengenai sasaran militer penting atau infrastruktur penting Sistem ini terutama rudal jarak pendek seperti Fateh-110 dan turunannya, dan mungkin rudal jarak jauh seperti Emad. Sistem jarak jauh seperti Qaim, Shahab-3 dan Qadr. Mereka dapat mengganggu operasi musuh pada jarak jauh. Seperti pada Perang Dunia Kedua, Amerika Serikat menggunakan bom atom untuk membunuh warga sipil di Nagasaki dan Hiroshima,".

Mereka menyuarakan ancaman dan ketidakstabilan di kawasan karena kegiatan pertahanan Iran. Poros propaganda media barat menempatkan kemampuan rudal Iran berpotensi menyebabkan ketidakstabilan yang serius di Asia Barat. Dalam pandangan mereka, waktu singkat yang dibutuhkan rudal Iran untuk mencapai rezim Zionis, kurangnya jaringan komunikasi yang dapat diandalkan jika terjadi krisis dengan Iran, dan ketidakmungkinan untuk mengetahui apakah rudal yang diserang oleh Iran adalah konvensional atau tidak konvensional dapat menyebabkan rezim Zionis akan meluncurkan serangan pendahuluan terhadap Iran dan mengguncang perimbangan kekuatan Iran dan kawasan. Jadi, menurut pendekatan standar ganda mereka, keberadaan persenjataan nuklir rezim Zionis bukanlah ancaman bagi keamanan regional, tetapi sebaliknya aktivitas pertahanan konvensional Iran adalah sebuah ancaman. 

 

AS penyebab banyak perang dan konflik di kawasan Timur Tengah

 

Memantau aktivitas industri pertahanan Iran dan membalikkannya, memperbesar aktivitas normal angkatan bersenjata dan menciptakan rasa bahaya dari segala jenis aktivitas rudal di Iran merupakan pendekatan utama media Barat dan think tank mereka.

Faktanya, outlet media ini mewakili aktivitas militer Iran konvensional yang normal. Misalnya, analis rezim Zionis Ozzy Rubin mengatakan: "Salah satu bukti kelanjutan program rudal dan luar angkasa Iran adalah penciptaan lapangan uji baru di dekat kota Shahroud. Karena Iran memiliki area uji besar di Semnan, berinvestasi di area uji besar kedua menunjukkan rencana Tehran meningkatkan pengujian rudal."

Media Barat tidak hanya mengintimidasi orang-orang dari negara lain tentang kemampuan rudal Iran, tetapi mereka juga mencoba untuk menanamkan rasa takut di antara orang-orang Iran sendiri.

Salah satu berita dan garis analitis dari think tank Barat dan media Amerika berupaya menciptakan ketakutan di antara orang-orang Iran tentang peningkatan kemampuan pertahanan mereka, karena kemungkinan serangan pendahuluan AS terhadap Iran.

Michael Eisenstadt, Direktur Program Studi Militer dan Keamanan Institut Washington dalam sebuah artikel berjudul "Peran Rudal dalam Strategi Militer Iran" berusaha untuk mengintimidasi rakyat Iran dan pejabat pertahanan untuk memperkuat kemampuan rudal dan pertahanan yang kemungkinan akan menjadi alasan untuk tindakan militer preemptive terhadap negara ini oleh Amerika Serikat atau Israel.

Statemen Ini bertentangan dengan faktanya, karena sebuah jajak pendapat terbaru yang diterbitkan pada Januari 2021, menyatakan bahwa sebagian besar orang Iran menganggap kegiatan rudal negara mereka sebagai faktor keamanan dan mendukungnya.

Upaya AS untuk menyelut perang di Asia Barat

 

Penciptaan rasa takut terhadap rudal Iran dan menggambarkannya sebagai ancaman terhadap pengirimannya di Teluk Persia dan Laut Oman juga telah dipertimbangkan oleh lembaga think tank Barat.

“Iran memiliki potensi yang cukup besar untuk menggunakan rudal anti-kapal guna melakukan serangan presisi terhadap kapal perang atau kapal dagang. Beberapa dari rudal ini jarak jauh dan berbasis darat. Hal ini diperlukan untuk mengatasi ancaman rudal Iran dari sudut pandang umum, dan tidak hanya mempertimbangkan kemampuan rudal balistiknya untuk menyerang target darat. ” kata Anthony Cordesman, peneliti perlucutan senjata di Amerika Serikat.

Ironisnya, kehadiran AS yang provokatif di kawasan termasuk dengan latihan militer skala besarnya, serta penjualan senjata oleh Eropa dan Amerika Serikat ke negara-negara di kawasan itu, tidak tercermin dalam berita media Barat dan laporan think tank Barat, tetapi latihan dan riset militer Iran serta upaya untuk meningkatkan kekuatan pertahanannya untuk membela diri dipersoalkan

Bagi Amerika Serikat, perlucutan senjata dan non-intervensi oleh Iran di kawasan itu berarti perlucutan senjata Iran secara komprehensif dan kurangnya dukungan untuk gerakan pembebasan dan kurangnya kekuatan pertahanan oleh Iran. Dengan kata lain, Amerika Serikat ingin Iran menyerah  dan bertekuk lutut.Tapi hingga kini Iran  tetap berdiri tegar.

Sejatinya, kekuatan pertahanan Iran adalah pencegah serta damai, dan Amerika Serikat cepat atau lambat harus mengakui kekuatan regional Iran (PH)