Sep 08, 2021 19:42 Asia/Jakarta
  • Sistem Bavar-373 Iran
    Sistem Bavar-373 Iran

Kekuatan defensif Republik Islam Iran memiliki esensi khusus mengingat pendekatan independen Tehran terkait isu-isu internasional dan regional serta dunia Islam.

Prioritas utama strategi pertahanan Iran di antaranya adalah menjamin keamanan dan defensif melalui pertahanan total serta bertumpu pada swasembada, mencegah perlombaan senjata yang disertai dengan meraih keunggulan senjata, tidak mengintervensi dan juga tidak memanfaatkan senjata pemusnah massal. Selain itu, upaya untuk melucuti senjata pemusnah massal di dunia dengan fokus pada Asia Barat yang bebas dari senjata nuklir.

Prioritas utama Iran di bidang pertahanan dan defensif adalah saling memperkuat bidang ini dan keduanya tidak dapat dipisahkan. Esensi kekuatan pertahanan Iran berkaitan dengan prioritas ini dan tujuan finalnya adalah menjaga kedaulatan, integritas wilayah, sumnber dan kepentingan nasional serta bangsa Iran yang dapat terealisasi melalui program pertahanan dan jika diperlukan, intervensi yang sah. Republik Islam Iran memilih strategi pertahanan total yang didasari dengan pengalaman pertahanan dan sebagai respon atas setiap ancaman di sekitarnya dan kawasan.

Pengembangan Proyek Nasional Rudal Iran

Kemampuan rudal konvensional Iran salah satu kasus yang senantiasa dipandang negatif oleh Amerika Serikat dan sekutu regionalnya. Meski ada penekanan Iran atas sisi defensif dan perilaku damai Tehran di kawasan, tapi pendekatan dan interpretasi Amerika atas program rudal Iran senantiasa menyimpang. Tujuan akhir AS dan sekutunya adalah menunjukkan program rudal Iran sebagai sebuah ancaman dan ingin melucuti senjata pertahanan Iran.

Fakatanya adalah kemamuan rudal dan drone Iran sebuah faktor defensif dan untuk menghadapi kebijakan invasif dan terorisme negara Amerika di Asia Barat. Berdasarkan hal ini,  nama Iran di laporan resmi pemerintah AS dan lembaga Tink thank negara ini senantiasa disebut sebagai ancaman serius rudal. Pendekatan ini juga muncul dari peran rudal di doktrin pertahanan Iran yang mereduksi ancaman serangan ke negara ini.

Menurut Lembaga Brookings, "Di perang potensial mendatang, Iran dapat memanfaatkan rudal balistik konvesional secara akurat untuk merusak pangkalan udara yang digunakan jet-jet tempur Amerika dan menghancurkan pelabuhan yang digunakan angkatan laut AS serta lokasi penempatannya. Sulit, jika bukan tidak mungkin, untuk mempertahankan momentum dan aliran operasi militer di bawah hujan roket."

Sejatinya Iran dengan kemampuan defensif dalam negeri dan rudal cruise laut, serta kemampuan dronenya, akan menambah biaya perang bagi Amerika dan hal ini membuat mereka khawatir dan takut.

Iran karena keharidan rezim ilegal Israel dan kekuatan trans-regional di kawasan serta perlombaan senjata oleh rezim reaksioner di kawasan yang pro-Barat, menghadapi ancaman serius. Untuk melawan ancaman ini dan tidak adanya sebuah perjanjian bersama dengan negara Arab Teluk Persia, Iran tidak memiliki solusi kecuali mengembangkan kemampuan rudal, satelit dan drone untuk membela diri dengan mengandalkan kemampuan dalam negerinya. Sejumlah negara Arab kawasan Teluk Persia tidak memiliki independensi politik dan menjadi tuan rumah pangkalan kekuatan agresor seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Terkait sisi defensif rudal dan perannya di kemampuan pertahanan Iran harus dikatakan bahwa sistem rudal sebagai sebuah unsur mendasar di wacana pertahanan abad 21 telah berkembang. Sesuai dengan prestasi bear di bidang khusus seperti produksi jet tempur, di bidang pertahanan dan kemampuan pertahanan pembicara pertama adalah program rudal konvensional Iran. Sistem rudal Iran setelah uji coba sukses sistem Bavar 373, sistem 15 Khordad, dan pembelian sistem S-300 dari Rusia semakin meningkat.

Eskalasi penjualan senjata kepada negara Arab Teluk Persia oleh Barat

Iran tidak memiliki rudal balistik antar-benua, karena kebutuhan Republik Islam Iran bukan jenis rudal seperti ini. Namun produksi rudal balistik dengan jarak jangkau 2000 dan 2500 km yang dibutuhkan negara untuk melawan ancaman musuh telah membuat dunia memuji Tehran. Iran mampu di kondisi sanksi dan perang, memenuhi kebutuhan pertahanannya dan mencapai swasembada di bidang rudal dan drone.

Di bidang drone, Iran termasuk negraa maju di dunia. Setelah peristiwa penting seperti keberhasilan Iran menjatuhkan drone AS RQ-170 dan serangan sukses terhadap drone AS Global Hawk serta keberhasilan menjatuhkan sejumlah drone mata-mata, Iran mencapai sebuah kemajuan dan lonjakan teknologi di bidang drone serta dapat mengklaim memiliki teknologi unggul di dunia di bidang ini.

Media raksasa Barat dan Amerika serta lembaga riset meski meragukan dan menyesatkan opini publik terkait keakuratan rudal dan drone Iran, tapi mereka gagal menyembunyikan kemarahannya atas kemajuan pertahanan Iran di bidang rudal dan drone. Khususnya drone produksi dalam negeri Iran yang memainkan peran utama dalam melawan teroris Takfiri Daesh di Suriah serta seluruh kelompok teroris dukungan Amerika di negara ini.

Fitur lain dari sifat kekuatan pertahanan Iran adalah reverse engineering dan ketergantungan minimal pada impor. Perkembangan kemampuan rudal, pertahanan siber, pertahanan udara, menunjukkan tempat senjata canggih dalam strategi pencegahan Iran. Keaslian kekuatan pertahanan Iran adalah salah satu fitur khusus. Hal ini sejalan dengan Pasal 13 Konstitusi Republik Islam Iran, yang mewajibkan pemerintah untuk menjamin swasembada di berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, teknologi, industri dan militer. Non-ketergantungan pada orang asing juga ditekankan dalam Pasal 9 Konstitusi Republik Islam Iran.

Pertahanan dan keamanan yang berpusat pada rakyat melalui pertahanan komprehensif adalah fitur lain dari kemampuan pencegahan Iran. Berbagai dokumen hulu, seperti konstitusi, dokumen visi 20 tahun, kebijakan umum sistem, dan deklarasi langkah kedua revolusi, telah menekankan perlunya kemerdekaan di bidang politik, militer, dan ekonomi. Dalam dokumen visi Republik Islam Iran pada cakrawala 1404 (cakrawala 2025), visi ini ditegaskan dan digambar dengan jelas dengan kata-kata, Iran yang aman, mandiri dan kuat dengan sistem pertahanan berbasis pencegahan komprehensif dan persatuan rakyat dan pemerintah.

Sistem Anti Udara 15 Khordad Iran 

Iran setelah kemenangan Revolusi Islam menghadapi beragam konspirasi dari kubu arogan dunia mulai dari perang yang dipaksakan selama delapan tahun dengan Irak, kudeta, teror dan sanksi zalim. Dengan dukungan AS, rezim Zionis Israel tanpa pengawasan internasional membangun arsenal nuklir militer dan senjata pemusnah massal. Di antara kondisi ini, sejumlah negara reaksioner Arab dengan menghambur-hamburkan kekayaan rakyatnya, berlomba-lomba membeli senjata dari Amerika, Inggris dan Prancis senilai ratusan miliar dolar serta menciptakan perlombaan senjata di kawasan. Ketergantungan negara-negara ini kepada AS mendorong mereka mengkhianati nilai dan cita-cita rakyatnya termasuk cita-cita bangsa Palestina, serta mengobarkan berbagai perang seperti perang Yaman demi kepentingan Amerika serta mendukung kelompok teroris Takfiri dalam melawan berbagai pemerintah legal.

Di kondisi seperti ini, Iran meski menghadapi sanksi zalim, berhasil meraih kemajuan besar pertahanan di bidang rudal dan drone, serta menjadi pelopor perdamaian di kawasan serta terdepan di poros muqawama melawan arogansi AS dan sekutunya di kawasan. Isu ini menjadi faktor utama serangan media, dan media Barat terhadap aktivitas konvensional rudal dan pertahanan Iran, namun kini dimensi kejahatan internasional Amerika dan sekutunya di kawasan semakin terkuak di mana kebohongan mereka terkait ancaman kemampuan rudal Iran tidak lagi dipercaya oleh opini publik.