Feb 09, 2016 15:32 Asia/Jakarta

Kemenangan Revolusi Islam di Iran merupakan salah satu fenomena besar di abad 20 dan titik balik di sejarah umat manusia serta sumber perubahan utama di bdang budaya, politik, sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, Revolusi Islam termasuk gerakan politik dan sosial terpenting serta teladan bagi kebangkitan dan revolusi lainnya di dunia.

Revolusi Islam bagi bangsa Iran sebuah kebutuhan dan urgensitas. Seiring dengan terbukanya babak baru di bidang resistensi bangsa Iran, Revolusi Islam berubah menjadi sarana menentang penguasa zalim. Oleh karena itu, kemenangan Revolusi Islam lebih dari sekedar sebuah fenomena regional.

Pada dasarnya setiap revolusi memiliki pengaruh di geografi kemanusiaannya sendiri dan menjadi faktor perubahan fundamental, namun apa yang membuat abadi revolusi itu sendiri dan tetap eksis adalah kedalaman pengaruhnya. Karakteristik ini sangat kentara di Revolusi Islam, di mana mayoritas kubu tertindas dunia merasa harapan dan cita-citanya dapat terealisasi jika meneladani Revolusi Islam.

Kemenangan Revolusi Islam telah merusak konstelasi sistem politik regional dan internasional. Dengan menanam kuat prinsif kekuatan rakyat dan tuntutan independensi, revolusi ini berhasil menjadi teladan dalam melawan kekuatan imperialis. Dengan demikian, kemenangan Revolusi Islam di Iran mendapat perhatian serius, khususnya perannya dalam menjadi sumber inspirasi bagi bangsa pro kebebasan dunia. Hingga kini, Revolusi Islam Iran telah menjadi sumber inspirasi bagi gerakan revolusi di berbagai negara selama empat dekade.

Dalam pandangan pakar revolusi dunia, Revolusi Islam Iran memiliki tiga pengaruh abadi dan penting. Oleh karena itu, kekuatan imperialis dunia berusaha keras melawan revolusi ini. Pengaruh pertama dan terpenting dari kemenangan Revolusi Islam Iran adalah membuat kekuatan imperialis dunia kesulitan dan tak nyaman. Revolusi ini dengan kemenangan terorganisirnya menunjukkan bahwa sebuah bangsa, meski dengan tangan kosong, mampu menjadi sumber perubahan besar, bahkan di konstelasi dan perhitungan kekuatan besar dunia.

Pengaruh kedua adalah Revolusi Islam telah menunjukkan kekuatan sejati sebuah bangsa tanpa bersandar pada dukugan salah satu dari dua kekuatan utama dunia. Oleh karena itu, Revolusi Islam Iran di tingkat dunia menjadi peluang transformasi besar politik. Transformasi ini juga berhasil menunjukkan kepada dunia kekuatan besar dan kapasitas politik agama Islam kepada dunia serta menghidupkan gerakan besar pembebasan diri dari pengaruh dan resistensi melawan penjajah.

Adapun pengaruh ketiga muncul dari penjagaan terhadap nilai-nilai Islam. Revolusi Islam Iran berbeda dengan mayoritas revolusi dunia lainnya serta tidak keluar dari rel utamanya. Bahkan di kondisi apapun, Revolusi Islam Iran tidak pernah melepas nilai dan cita-citanya meski terus ditekan. Oleh karena itu, Revolusi Islam berubah menjadi simbol gerakan tuntutan hak di kancah kehidupan politik dan sosial.

Revolusi rakyat Iran dari berbagai sisi memiliki daya tarik besar bagi bangsa lain dan sebagai sumber inspirasi sebagai pengalaman baru berdasarkan nilai-nilai Ilahi dan kemanusiaan bagi kebangkitan dan transformasi global serta sosial.  Sebelum terjadinya Revolusi Islam Iran, mengingat pengaruh dua ideologi, sosialis dan kapitalis di dunia, dikte bahwa sistem pemerintahan harus berbentuk liberal demokrasi atau sosialis. Oleh karena itu, asumsi ini semakin kental bahwa jika terjadi revolusi, maka tidak ada pilihan kecuali memiliki di antara dua ideologi ini dan harus berada di bawah perlindungan salah satu blok besar dunia tersebut.

Dengan demikian mayoritas pakar revolusi dunia mengkaji Revolusi Islam Iran di bawah koridor salah satu ideologi dunia tersebut, padahal Revolusi Islam baik sejak dibentuk maupun setelah menang senantiasa bergerak berseberangan dengan kedua ideologi ini. Sejatinya Revolusi Islam meraih kemenangan ketika agama disingkirkan dari kehidupan individu dan sosial manusia. Sedikit yang menyangka bahwa sebuah bangsa akan mampu melawan kekuatan imperialis global dan menjadikan dirinya teladan serta mengusung revolusinya berdasarkan nilai-nilai Islam.

Bangsa Iran selama perjuangannya mampu mengubah hal mustahil ini menjadi realita dan mengejar cita-citanya melalui revolusi yang berhasil menunjukkan kemenangan kebenaran atas kebatilan. Oleh karena itu, Revolusi Islam Iran seperti revolusi lainnya memiliki sedikit banyak pengaruh regional dan internasional. Untuk memperdalam strateginya, Revolusi Islam menebarkan pesannya dan realitanya revolusi ini mampu menarik perhatian umat manusia.

Revolusi Islam Iran saat menjadi teladan juga memiliki karakteristik lain, yakni bersandar pada pandangan dunia Islam. Revolusi ini meletus ketika gerakan Liberal dan Sosialis mulai kehilangan pengaruhnya. Revolusi Islam Iran memberikan pesan kepada dunia bahwa Islam adalah agama idealis dan sebuah agama yang mampu memobilisasi sebuah perjuangan besar. Pesan ini juga menyatakan bahwa di era kekuaan besar dunia menghadapi masalah rumit, Islam mampu menyelesaikan kendala sosial, mengaturnya dan menjamin keberlangsungan mereka.

Revolusi Islam Iran menyodorkan penafian atas segala bentuk kezaliman terhadap umat manusia oleh kekuatan dunia sebagai sebuah teladan. Secara praktis Revolusi Islam menunjukkan kepada dunia bahwa revolusi ini mengejar keadilan dan hakikat serta menjadikannya sebagai cita-citanya.

Sejatinya nilai dan urgensitas setiap revolusi kembali kepada cita-cita dan tujuan yang ingin dikejar. Besar dan kecilnya cita-cita serta ambisi sedikit banyak menentukan biaya dan pengorbanan yang harus dibayar oleh revolusi tersebut. Semakin tinggi dan agung tujuan sebuah revolusi, maka akan semakin sulit dan banyak represi yang dihadapinya untuk meraih cita-citanya.

Represi dan kesulitan yang ditanggung Revolusi Islam dan Republik Islam Iran selama 38 tahun lalu menjadi bukti akan realita ini bahwa bangsa Iran untuk mencapai cita-cita mereka berdiri tegak melawan seluruh represi. Indeks dari resistensi ini adalah penolakan terhadap pengaruh kekuatan dunia dan sistem yang bertumpu pada kekerasan, pelecehan manusia dan diskriminasi etnis. Revolusi Islam Iran muncul berdasarkan pada tujuan seperti ini dan membentuk pemerintahan Republik Islam.

Sejarah Revolusi Islam dengan transparan menunjukkan bahwa sebab utama permusuhan dan konspirasi seperti prang yang dipaksakan, sanksi ekonomi dan fitnah adalah kekhawatiran akan pengaruh Revolusi Islam dan berubahnya gerakan ini menjadi sebuah teladan bagi revolusi lainnya di dunia. Kubu arogan dunia yang kehilangan seluruh kepentingan dan kerakusan materinya dengan kemenangan Revolusi Islam, sejak awal gencar mengobarkan fitnah dan konspirasi sehingga menurut angan-angan palsunya mampu menghentikan gerakan ini, menyimpangkannya dan pada akhirnya menggagalkan gerakan rakyat Iran.

Oleh karena itu, kubu arogan bangkit melawan pemerintah Republik Islam, namun ternyata mereka hanya meraih kekalahan. Revolusi Islam Iran dengan kokoh terus melanjutkan jalannya dan telah menyulut kebangkitan umat Islam. Dewasa ini, dapat dikatakan bahwa kemenangan Revolusi Islam Iran di tahun 1979, pimpinan Imam Khomeini menjadi teladan bagi bangsa pecinta kebebasan di berbagai belahan dunia.

Sandaran utama Revolusi Islam adalah peran aktif rakyat. Rakyat Iran melalui perjuangan panjang berhasil menumbangkan rezim despotik dan membentuk pemerintahan Republik Islam. Revolusi Islam di Iran setelah bertahun-tahun membawa Islam dan masyarakat Islam dari keterkucilan. Revolusi Islam Iran sebagai motor penggerak bagi gerakan Islam berhasil menyadarkan umat Muslim regional akan hak dan kemampuannya.

Dengan demikian dapat disebut bahwa ideolgi politik Republik Islam bertumpu pada perjuangan di jalan kebenaran dan menuntut keadilan. Oleh karena itu, kubu arogan dan imperialis dunia khususnya Amerika Serikat sejak awal memperioritaskan kebijakannya untuk menumbangan Republik Islam. Selama 38 tahun, Amerika senantiasa menunjukkan sikap permusuhan dengan Iran. Namun bangsa Iran melalui perjuangan gigih memberikan pelajaran kepada musuh.

Gerakan besar ini dengan dibarengi resistensi dan perjuangan melawan represi menciptakan perubahan serius di hubungan Iran dengan dunia luar. Menurut ungkapan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei banyaknya ancaman mengindikasikan kekuatan sejati pemerintahan Islam, karena jika Republik Islam tidak memiliki pengaruh signifikan, maka musuh tidak akan menjukkan usaha kerasnya terhadap Iran.

Bangsa Iran pasca kemenangan revolusi dengan gagah berdiri melawan seluruh fitnah, konspirasi dalam segala bentuknya baik itu pelanggaran kehormatan, gerakan politik, konspirasi ekonomi atau sabotase untuk menjegal kemajuan bangsa ini. Wajar jika teladan ini tidak selaras dengan kepentingan kubu imperialis dunia, sehingga mereka memilih untuk memusuhi Revolusi Islam.