Jun 14, 2021 17:30 Asia/Jakarta
  • Drone Kaman 22
    Drone Kaman 22

Kemampuan rudal, satelit, dan pesawat nirawak dewasa ini memainkan peran kunci dalam meningkatkan pertahanan dan pencegahan terhadap ancaman yang berpotensi datang.

Tindakan pencegahan  dalam kajian strategis dan keamanan nasional terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah pencegahan berbasis senjata dan  konvensional.

Republik Islam Iran mendefinisikan pencegahan sebagai kemampuan yang menentukan untuk membela diri terhadap agresi militer. Dalam hal ini, setiap kekuatan, termasuk rudal, satelit, dan pesawat tak berawak memainkan peran kunci dalam meningkatkan pertahanan dan mencegah munculnya potensi serangan musuh secara militer.

Potensi Iran di bidang UAV dapat dikaji dari dua perspektif. Pertama keahlian para ahli di bidang ini dan penggunaan kekuatan dalam negerinya.

Embarga dan berbagai tekanan AS terhadap Tehran justru menjadikan Iran sebagai negara terkemuka di bidang ini. Langkah Iran untuk mempertahankan dan meningkatkan daya tangkalnya telah memicu serangan propaganda oleh negara-negara Barat, terutama front AS-Zionis.

 

Drone canggih Iran 

 

Front ini tidak memiliki tujuan selain untuk mengisolasi dan mencegah kemajuan Iran. Negara-negara agresor ini, yang memiliki gudang senjata nuklir, kimia dan biologi yang besar selama ini menghadirkan Iran sebagai ancaman bagi kawasan, bahkan dunia melalui taktik media dan pertunjukan propagandanya yang masif.

Misalnya, Perdana Menteri Rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu, yang juga dikenal sebagai "Badut Zionis Internasional", dalam pidato di Konferensi Keamanan Munich pada 18 Februari 2018, menunjukkan bagian dari sebuah objek - yang katanya adalah bagian dari puing-puing UAV Iran yang jatuh di Israel. Rezim Zionis menyatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan langsung terhadap Iran jika diperlukan. Pernyataan ini disampaikan Netanyahu di saat rezim Zionis memiliki catatan agresi, pendudukan, dan kejahatan internasional. 

Dalam contoh lain operasi media dan psikologis terhadap kemampuan drone Iran berkaitan dengan perang Yaman. Pada 14 September 2019, Juru Bicara Kementerian Perang Saudi memamerkan bangkai yang diduga terkait dengan rudal dan drone yang dipergunakan dalam serangan ke fasilitas minyak Aramco. Ia juga mengatakan, Houthi telah menggunakan rudal jelajah dan 25 UAV dalam serangan terhadap fasilitas Aramco, yang berasal dari Iran.

Selama lebih dari lima tahun kejahatan yang dilakukan oleh koalisi Saudi terhadap rakyat Yaman, Ansarullah dan tentara Yaman telah mampu mencapai kemampuannya di bidang UAV dan rudal.

Serangan terhadap kekuatan pencegah Iran tidak terbatas pada media saja. Lembaga think tank Barat juga memiliki andil dalam serangan anti-Iran. Misalnya, dalam laporannya tahun 2019, American Heritage menyinggung pada kemampuan drone Iran dan menyerukan tindakan balasan AS terhadap Iran.

 

Pengembangan kekuatan drone Iran

 

“Armada drone Iran meningkatkan kekuatan militer dan pengaruh geopolitiknya. Pada saat meningkatnya ketegangan dengan Iran dan ketidakstabilan berkelanjutan yang signifikan di Asia Barat, drone ini menimbulkan ancaman yang semakin besar bagi kepentingan AS di kawasan itu," tulis Peter Brooks

Kemajuan teknologi drone Iran saat ini menjadi tantangan bagi kepentingan AS di Asia Barat. Ancaman yang berkembang dari drone Iran dan perluasannya memicu perhatian dan tindakan segera dari pemerintah dan Kongres AS untuk melindungi pasukannya dan memajukan kepentingan Washington di Asia Barat.

Selain itu, Peter Brooks menekankan beberapa poin sebagai strategi dengan mengatakan, "Iran memiliki salah satu program drone paling aktif di dunia, yang tidak hanya mendukung Republik Islam Iran, tetapi juga sekutunya. Pendanaan yang cukup harus diberikan kepada pasukan AS sehingga mereka dapat dengan cepat menemukan cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan anti-UAV mereka,".

Jatuhnya drone canggih AS, Global Hawk oleh Iran dan penggunaan drone Iran untuk memerangi Daesh di Suriah, menunjukkan bahwa kemampuan drone Iran terbukti afektif dalam melawan agresi dan terorisme.

 

UAV Iran Kaman 22

 

Meskipun Iran menghadapi sanksi berat AS, tapi negara ini terus meningkatkan kekuatan Irannya yang telah dicapai dengan bantuan keahlian dan upaya para ahli dalam negeri yang telah menimbulkan kekhawatiran di antara kekuatan adidaya global.

Berbeda dengan para simpatisan dan musuh Iran, yang menentang setiap kemajuan Iran, terutama di bidang pertahanan, ada juga media dan pemikir yang menganggap Iran dan negara merdeka mana pun layak untuk meraih kemajuannya.

Misalnya, dalam majalah mingguan Amerika Serikat The Nation edisi 2019 dalam sebuah artikel berjudul "Bagaimana Media Amerika Menggambarkan Iran sebagai Bahaya" mengakui bahwa kemampuan pertahanan Iran telah terdistorsi oleh media Barat sebagai alat agresi, bukan pertahanan. .

Artikel ini menekankan bahwa media Amerika membenarkan kehadirannya di Teluk Persia dan di sekitar Iran serta menggambarkan setiap alat pertahanan Iran melawan agresi AS sebagai tindakan tidak sah, yang bermaksud untuk menghancurkan sumber daya dan kepentingan negara-negara di kawasan. Oleh karena itu, sosok pejoratif Iran sebagai ancaman bagi kepentingan Amerika Serikat dan sekutunya ditampilkan dengan membenamkan Republik Islam sebagai ancaman di benak masyarakat dunia.

"Amerika Serikat adalah ancaman bagi Iran, bukan sebaliknya. Sebab, Amerika Serikat yang mengembargo perekonomian Iran melalui sanksi yang membatasi akses orang Iran ke makanan dan obat-obatan. Tidak hanya itu,  Amerika Serikat mengepung Iran dengan pangkalan militer dan angkatan darat, angkatan laut, dan udaranya di kawasan. Pada saat yang sama Iran tidak melakukan apa pun dari jarak jauh terhadap Amerika Serikat.

The Nation juga melaporkan, penargetan drone Hermes Israel pada tahun 2011, serta insiden serupa untuk drone RQ-170 dan contoh lainnya, memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan drone Iran.

Media AS ini juga menunjuk pada kejeniusan ilmuwan Iran dan menulis bahwa ada industri drone nasional di Iran yang tidak ada di mana pun di Asia Barat, sehingga Iran telah menjadi pemain yang serius dan terkenal dalam perang drone. 

Saat ini, Iran adalah salah satu negara terkemuka di dunia, baik dari segi desain dan konstruksi maupun dalam hal pengalaman operasional, berkat pengalaman lebih dari tiga dekade di bidang desain dan konstruksi drone dan pengalaman mengoperasikan dronenya di Suriah.

Beberapa drone Iran awalnya dibangun dengan teknik terbalik menggunakan drone Amerika. Drone petir dan Shaheed 17 Iran adalah versi drone RQ-170 yang mendarat di Iran pada tahun 2011. Drone Shaheed 129 mirip dengan drone MQ-1 AS. Beberapa drone tempur Iran benar-benar produk lokal dalam hal desain dan konstruksi.(PH)

 

 

Tags