Jul 18, 2023 13:45 Asia/Jakarta
  • Penembakan di sekolah AS dan polisi yang berjaga
    Penembakan di sekolah AS dan polisi yang berjaga

Negara-negara Barat, termasuk Amerika, khususnya pada abad ke-20, selalu menganggap sistem pendidikan di sekolah dan universitas sebagai salah satu kelebihan mereka dibanding masyarakat lain. Kebijakan utama negara-negara Barat dalam beberapa tahun terakhir selalu berinvestasi dalam menarik elit ilmiah dan akademik dari berbagai belahan dunia, termasuk Asia Timur dan Barat.

Dalam iklan-iklan resmi di media-media Amerika dan Eropa, telah dilakukan upaya untuk secara sengaja mengabaikan realitas dan permasalahan yang tersembunyi dari sektor ini dengan menampilkan citra sistem pendidikan yang idealis dan unik. Namun di sinema Eropa dan Amerika, film telah dibuat yang bertentangan dengan tren periklanan saat ini dan menggambarkan gambaran sekolah yang realistis.

François Truffaut, seorang pembuat film Prancis terkenal, yang juga dikenal sebagai sinematografer, penulis atau pemilik gaya, membuat film "The 400 Blows" pada tahun 1959. Nasib Rene, seorang remaja muda yang diperankan Patrick Auffay yang mengembara karena perilaku kekerasan guru di sekolah dan ditolak serta melarikan diri dari keluarganya, dan tidak ada seorang pun di masyarakat yang mau membantunya.

Film Truffaut adalah kisah perilaku tidak manusiawi dan kekerasan di sekolah-sekolah Barat, yang korban utamanya adalah anak-anak dan remaja. Di sinema Eropa dan Hollywood, beberapa sutradara memfokuskan film mereka pada masalah sistem pendidikan dan dampak negatifnya terhadap kehidupan anak-anak, bertentangan dengan tren periklanan di Barat.

Dua film Armageddon Time dan Playground masing-masing dari sinema Hollywood dan Eropa telah menggambarkan kondisi kritis dan masalah sekolah di Amerika dan Eropa.

Playground bercerita tentang kehampaan dan kesedihan seorang kakak dan adik

Playground adalah film Belgia tahun 2021 yang disutradarai oleh Laura Wandel, seorang sutradara Belgia. Kisah film dimulai ketika Nora yang diperankan oleh Maya Vanderbeque dan kakaknya Abel yang diperankan oleh Gunter Duret memasuki sebuah sekolah besar dan ramai di Brussel. Ruang sekolah sangat besar dan tentu saja ada banyak ketegangan di antara para siswa.

Adegan akhir film, ketika kakak beradik saling memeluk dan menangis

Di hari-hari pertama, Nora menyadari bahwa kakaknya Abel terlibat dalam kekerasan dan perilaku memalukan sekelompok siswa lain. Dia mencoba membantu saudaranya, tetapi hubungan yang dingin terjadi di antara mereka. Abel memberi tahu Nora bahwa agar tidak diisolasi di sekolah, dia harus menanggung perilaku memalukan dari kelompok kekerasan dan meminta saudara perempuannya untuk tidak memberi tahu ayahnya atau guru sekolah tentang hal ini. Kekerasan berlanjut dan bahkan Nora mencoba membantunya dalam konflik antara Abel dan siswa lainnya, tetapi gagal.

Terakhir, Nora menjelaskan masalah tersebut kepada ayahnya Finnigan yang diperankan oleh Karim Leklou. Ayah Nora dan Abel, yang juga pengangguran, datang ke sekolah dan mereka menemui kepala sekolah dan masalah tersebut diangkat sehingga siswa yang melakukan kekerasan terpaksa meminta maaf kepada Abel.

Setelah kejadian ini, Abel ditolak dari perkumpulan anak laki-laki dan tidak ada yang mau berteman dan bermain dengannya dan dia diejek oleh anak-anak lain karena dia tidak bisa membela diri. Hubungan antara Abel dan Nora menjadi sangat tegang dan kakaknya bahkan tidak mau berbicara dengannya. Nora sendiri ditolak oleh komunitas anak-anak lain karena kelakuannya yang istimewa.

Playground meriwayatkan kesedihan antara saudari laki-laki dan perempuan

Namun selang beberapa waktu, Nora menyadari bahwa kali ini Abel telah menjadi anggota kelompok kekerasan dan bekerja sama dengan mereka untuk menyakiti anak-anak lain. Salah satu anak tersebut adalah Ismael yang merupakan teman sekelas Nora, dan dia sendiri menyaksikan sendiri perilaku kekerasan Abel dengan Ismael. Upaya Nora untuk menjalin hubungan dengan kakaknya gagal, dan Abel tidak mau menjalin hubungan persahabatan dengan adiknya, sementara dia sendiri telah menjadi anggota utama kelompok kekerasan tersebut.

Akhirnya, ketika Abel berencana untuk menindas Ismail lagi di taman bermain sekolah dan selama waktu istirahat, Nora pergi menemui kakaknya untuk menghentikannya. Adik perempuan itu meraih tangan kakak laki-laki itu dengan sekuat tenaga dan memintanya untuk berhenti menyakiti Ismael. Adegan terakhir film ini adalah saat Abel memeluk adik perempuannya dan mereka berdua menangis bersama.

Playground meriwayatkan kesedihan antara saudari laki-laki dan perempuan

Kisah film Playground berlangsung di sekolah dan menceritakan kisah hubungan yang tegang dan penuh kekerasan di sekolah-sekolah Eropa. Sutradara film ini mampu bernarasi dengan baik dalam skenario dengan berfokus pada subjek hubungan emosional antara adik kecil dan reaksi mereka terhadap kekerasan di lingkungan sekitar. Kisah Playground juga sedikit banyak menunjukkan pembentukan geng-geng kecil dan kejam di sekolah-sekolah Eropa, yang anggotanya melecehkan korbannya, baik karena tubuh mereka yang lemah atau bahkan agama dan ras.

Armageddon Time adalah kisah tentang perkenalan dan persahabatan yang tidak biasa

Film Armageddon Time, disutradarai oleh sutradara Amerika James Gray. film ini adalah produksi gabungan tahun 2022 dari Universal Pictures dan Focus Pictures.

Paul Graff, seorang remaja Amerika yang diperankan oleh Banks Repeta, adalah seorang remaja yang tidak memiliki hubungan persahabatan dengan orang tuanya, dan satu-satunya pendukungnya adalah kepala keluarga yang diperankan oleh Anthony Hopkins, yang memiliki hubungan dekat dengan cucunya. Keluarga Graff adalah keluarga Yahudi Eropa yang berimigrasi ke Amerika, dan sang kakek menceritakan kisah cucunya tentang diskriminasi rasial di Eropa dan khususnya Amerika. Paul satu sekolah dengan Johnny diperankan oleh Jaylin Webb, soerang remaja kulit hitam.

Film Armageddon Time

Johnny berasal dari keluarga miskin dan dibesarkan di lingkungan yang tidak ada hubungannya dengan tempat tinggal keluarga Paul. Persahabatan mereka berkembang dan hubungan mereka menjadi akrab, tetapi keduanya ditegur karena menggunakan narkoba di sekolah. Orang tua Paul kesal dengan perilaku putra mereka dan ayahnya menghukumnya dengan keras. Akhirnya, ibu dan ayah Paul memutuskan untuk mengirimnya ke sekolah yang lebih besar dan lebih lengkap dengan dukungan finansial dari kakeknya untuk memiliki masa depan yang lebih baik.

Paul sangat tidak senang dengan hal ini, tapi diam-diam persahabatannya dengan Johnny terus berlanjut. Sekolah baru ini terletak di salah satu bagian kota yang kaya, dan sponsor keuangan sekolah ini adalah keluarga Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat.

Film Armageddon Time

Armageddon Time termasuk dalam kategori film berjudul "coming-of-ages" dan kisahnya merupakan narasi kehidupan para tokohnya dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Film ini, beserta struktur ceritanya, menunjukkan realitas pengaruh keluarga kaya dan konservatif pendukung Partai Republik di Amerika.

Akhir yang pahit bagi anak-anak yang tidak berdaya dan ditolak dari keluarga dan masyarakat

Armageddon, dalam mitologi Yunani, adalah kisah pertempuran terakhir untuk kehancuran ketika tidak ada masa depan bagi umat manusia dan planet ini. Jika dalam cerita film Playground, anak-anak itu sendiri yang mengalami kekerasan dan menggunakannya terhadap orang lain di sekolah, maka dalam cerita Armageddon Time, narasinya entah bagaimana memperlihatkan kekerasan lingkungan dan keluarga terhadap anak.

Narasi kedua film ini menunjukkan bahwa anak-anak dari kelas miskin, menengah, bahkan kaya di Barat adalah korban dari sistem pendidikan yang tidak berkontribusi pada pertumbuhan ilmiah atau moral anak-anak dan remaja. Dalam film-film yang dibuat dengan semacam pandangan kritis terhadap sistem pendidikan di Barat, sekolah digambarkan sebagai tempat yang paling berdampak negatif terhadap kehidupan anak-anak.(sl)

Tags