Reaksi terhadap Pidato Netanyahu di Kongres AS
Pidato Perdana Menteri Rezim Zionis, Benjamin Netanyahu di Kongres AS menimbulkan kontroversi dan reaksi dari berbagai kalangan.
Tehran, Parstoday- Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim Zionis hari Rabu 24 Juli 2024 menyampaikan pidatonya di Kongres AS, tanpa kehadiran Wakil Presiden AS Kamala Harris.
Sebanyak 128 anggota Kongres AS memboikot pidato Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan tidak menghadiri pertemuan ini.
Perwakilan Demokrat dan Muslim Michigan, Rasheeda Tlaib memprotes kehadiran Netanyahu di Kongres AS sambil memegang plakat bertuliskan pelaku genosida di satu sisi, dan penjahat perang di sisi lain.
Selain itu, ribuan orang berkumpul di sekitar Kongres AS bersamaan dengan pidato Netanyahu dan menuntut diakhirinya kejahatan yang dilakukan rezim Zionis di Gaza.
Nancy Pelosi, mantan ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS menanggapi pidato Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu di Kongres negara ini, dengan menekankan, "Pidato ini adalah pidato terburuk pejabat asing yang mendapat kehormatan hadir di Kongres AS,".
"Saat ini, keluarga tahanan Israel di Gaza menuntut gencatan senjata dan pemulangan anak-anak mereka, jadi kami berharap Netanyahu akan meluangkan waktunya untuk hal ini," tegasnya
Bernie Sanders, seorang senator independen dari negara bagian Vermont menanggapi pidato Perdana Menteri rezim Zionis di Kongres AS, dengan mengatakan, "Benjamin Netanyahu bukan hanya penjahat perang tetapi juga pembohong,".
"Semua organisasi kemanusiaan telah mengakui bahwa puluhan ribu anak-anak Palestina menghadapi kelaparan di Jalur Gaza karena pemerintahan ekstremis Netanyahu terus memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut," ujar Sanders.
Sebelumnya, Sanders menyebut Perdana Menteri Israel Netanyahu sebagai penjahat perang dalam pidatonya di Kongres AS dan mengecam pidatonya yang akan datang di Kongres AS.
Selain itu, Chris Murphy, seorang senator Partai Demokrat Amerika dalam pernyataannya menyebut pidato Perdana Menteri rezim Zionis di Kongres negara ini sebagai kemunduran dalam hubungan Israel dengan Amerika Serikat dan juga memperkuat posisi politik Netanyahu.
Senator Demokrat Amerika ini melanjutkan, "Netanyahu akan menghabiskan waktunya untuk menyelesaikan perjanjian pertukaran sandera dan mengakhiri perang,".
Sementara itu, Riyad Mansour, Perwakilan Palestina di PBB menanggapi pidato Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu di Kongres Amerika Serikat, dengan mengatakan, "Pidato ini penuh dengan kebohongan."
Mansour menambahkan, "Isolasi Netanyahu semakin meningkat setelah diadili di pengadilan internasional".
Sebelumnya, Osama Hamdan, salah satu pemimpin Hamas dalam sebuah pernyataan pada Kamis pagi mengatakan, "Kata-kata Netanyahu mengandung banyak kebohongan tentang kembalinya tahanan, dan dia mencoba membuat rezim Zionis tampak normal, dan ini adalah kebohongan,".
Hamdan juga menyebut pernyataan Netanyahu di Kongres AS soal pemberian bantuan ke Jalur Gaza adalah kebohongan.
Gerakan Hamas mengumumkan dalam pernyataannya pada Kamis pagi sebagai tanggapan atas pidato Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu di Kongres AS dengan mengatakan bahwa pidato tersebut menunjukkan betapa dalamnya krisis Israel di kancah militer dan dunia.
"Dengan melanjutkan dukungan militer dan politik kepada rezim Zionis dan memberikan kesempatan kepada penjahat Netanyahu uberbicara untuk membersihkan tangannya yang berlumuran darah anak-anak yang tidak bersalah, Washington menekankan kemitraan penuhnya dalam perang dan kejahatan Israel di Gaza," kata pernyataan Hamas.
"Alih-alih memberi Netanyahu kesempatan berbicara untuk memperbaiki citranya, mereka justru harus menangkap dan menyerahkannya ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang," tegas Hamas.
Dalam pernyataan tersebut ditegaskan bahwa penyelidikan Israel dan internasional membuktikan dan mengonfirmasi klaim palsu Netanyahu bahwa tentara Zionis melakukan genosida.
Hamas juga mengumumkan bahwa pidato Netanyahu menunjukkan betapa dalamnya krisisnya di bidang militer dan arena internasional.
Dalam hal ini, Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Palestina dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pidato Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Kongres AS adalah kebohongan dan ilusi, di mana ia mencoba untuk membenarkan kejahatan genosida tentara pengecutnya di jalur Gaza.
Gerakan Jihad Islam Palestina juga mengumumkan dalam pernyataannya pada Kamis pagi bahwa pidato Benjamin Netanyahu di Kongres AS penuh dengan kebohongan dan fitnah serta menunjukkan bahwa ia tidak berniat mengakhiri perang Gaza.
Gerakan Jihad Islam dalam pernyataan mengungkapkan bahwa Netanyahu membuktikan dalam pidatonya di depan Kongres AS bahwa posisinya rapuh.
Jihad Islam melanjutkan bahwa Kebohongan Netanyahu bahwa tentaranya tidak membunuh satu warga sipil pun dalam serangan di Rafah adalah mulut palsu bagi dunia.
Di akhir pernyataannya disebutkan bahwa statemen Netanyahu dengan jelas menunjukkan bahwa ia tidak berniat mengakhiri agresinya di Gaza, dan upayanya untuk mendapatkan lampu hijau dari Amerika adalah dengan memperluas cakupan perang .
Perjalanan Netanyahu ke Amerika menimbulkan protes dari berbagai kelompok di wilayah pendudukan, bahkan mantan pejabat Israel serta keluarga tahanan Zionis memprotes perjalanan ini.
Baru-baru ini, keluarga para tahanan Zionis menyatakan bahwa kunjungan Perdana Menteri rezim pendudukan ke Amerika sebagai dosa besar.
Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 39.000 warga Palestina gugur, dan lebih dari 90.000 lainnya terluka akibat serangan tentara rezim Zionis di Jalur Gaza.(PH)