Pars Today

Mahmoud Qamati, Sabtu (19/10/2024) dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Jazeera menuturkan, Netanyahu tidak boleh dibiarkan merasa tenang.

 

Ia menambahkan, "Sejak awal sudah kami katakan bahwa kami terjun ke dalam pertempuran untuk mendukung saudara-saudara kami di Jalur Gaza, dan memasuki perang terbatas, tapi para penjajah lah yang menginginkan perang terbuka."

 

Qamati melanjutkan, "Kami sekarang telah memasuki perang eksistensi melawan penjajah, dan kami punya banyak kejutan untuk musuh."

 

Ditanya tentang serangan drone ke kediaman Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu, ia menjawab, "Dunia tanpa Netanyahu, akan menjadi tempat yang lebih baik."

 

Menurut Qamati, pembalasan secara adil atas para komandan Hizbullah akan dilakukan, dan teror terhadap para komandan di Gaza dan Lebanon, telah melanggar seluruh garis merah yang sebelumnya disepakati dengan para penjajah.

 

Wakil Ketua Dewan Politik Hizbullah Lebanon menegaskan, "Kelompok perlawanan, tidak akan pernah membiarkan Netanyahu lepas tanpa hukuman."

 

"Kami berperang dengan kemuliaan, dan kami tidak keluar dari lingkaran serangan ke fasilitas-fasilitas militer," imbuh Mahmoud Qamati.

 

Ia menegaskan, "Prioritas kami adalah menghentikan serangan Israel, terhadap Lebanon, dan setelah itu akan terbuka kemungkinan diambilnya sikap politik." (HS)