PM Lebanon Kecam Serangan Israel terhadap Markas Militer Negaranya
Perdana Menteri Lebanon mengecam serangan terhadap markas militer negaranya oleh rezim Israel, dan menilainya bertentangan dengan upaya untuk mewujudkan gencatan senjata.
Jaringan Sahab melaporkan, Perdana Menteri Lebanon, Najib Miqati mengecam serangan rezim Israel terhadap markas tentara Lebanon pada hari Minggu dan mengkritik diamnya komunitas internasional mengenai kejahatan keji rezim Zionis.
"Serangan ini menambah rangkaian agresi berturut-turut terhadap tentara dan warga sipil Lebanon," ujar Mikati.
Sebelumnya, Najib Mikati dalam pertemuan dengan Amos Hochstein, utusan Presiden AS mengatakan bahwa prioritasnya adalah menjalin gencatan senjata dan menjaga kedaulatan Lebanon atas seluruh wilayah negara ini.
Menurut pengumuman tentara Lebanon, rezim Zionis menyerang markas besar pasukan Lebanon di daerah Al-Amiriyah kota Sur, di selatan negara ini, yang mengakibatkan satu tentara tewas. dan 18 orang luka-luka.
Sejak 7 Oktober 2023, sekitar 40 tentara tentara Lebanon teaas dan puluhan orang luka-luka akibat serangan rezim Zionis di berbagai wilayah Lebanon.
Pada tanggal 23 September 2024, tentara Zionis melancarkan serangan besar-besaran di berbagai wilayah Lebanon selatan yang hingga kini masih berlangsung.
Menanggapi kejahatan yang dilakukan oleh Zionis, Hizbullah Lebanon melancarkan beberapa operasi terhadap posisi dan pemukiman Zionis di utara wilayah pendudukan.(PH)