The Guardian: Trump Pemeras, Bukan Lelaki Kuat!
https://parstoday.ir/id/news/event-i172026
Menanggapi pendekatan intimidasi Donald Trump terhadap isu-isu domestik dan internasional, situs web The Guardian menulis, "Jalan yang diambil Trump tidak akan menghasilkan apa-apa selain kehancuran yang meluas dan hilangnya kesempatan untuk dunia yang lebih baik dan lebih adil".
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Mar 09, 2025 13:44 Asia/Jakarta
  • The Guardian: Trump Pemeras, Bukan Lelaki Kuat!

Menanggapi pendekatan intimidasi Donald Trump terhadap isu-isu domestik dan internasional, situs web The Guardian menulis, "Jalan yang diambil Trump tidak akan menghasilkan apa-apa selain kehancuran yang meluas dan hilangnya kesempatan untuk dunia yang lebih baik dan lebih adil".

Pars Today melaporkan, surat kabar berbahasa Inggris, The Guardian dalam sebuah artikel menyoroti sepak terjang Presiden AS Donald Trump dengan mengungkapkan diskursus hanya ada satu pahlawan dalam benak Trump, dan sisanya akan berada dalam kelompok pendukung atau penentangnya.

Analisis tersebut menambahkan, selama enam minggu terakhir, para pemimpin dunia lainnya, orang-orang yang mengetahui bahwa kekuatan mereka bukanlah pemberian Tuhan atau produk studio televisi (seperti Trump), telah berhati-hati ketika berhadapan dengan presiden AS.

Dalam menggambarkan penindasan yang dilakukan Trump, The Guardian mengingat kembali konflik terkini antara Trump dan wakil presidennya, DJ Vance, dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih, dengan menulis, "Trump, yang mencoba menampilkan dirinya sebagai orang kuat, tiba-tiba keluar dari cangkangnya dan menjadi dirinya yang sebenarnya, seorang pemeras."

Menurut artikel ini, penentangan Trump terhadap kebijakan "Keanekaragaman, Kesetaraan, dan Inklusi" (DEL) telah menghancurkan nilai-nilai Amerika (yang diklaimnya), termasuk kesetaraan, kesempatan, penerimaan universal, dan eksploitasi bakat terbaik (meskipun mereka bukan laki-laki kulit putih), yang telah digembar-gemborkan negara ini selama bertahun-tahun.

The Guardian memandang penghancuran Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), penarikan diri AS dari perjanjian iklim Paris dan Organisasi Kesehatan Dunia, serta melemahnya Institut Kesehatan Nasional, di antara tindakan tidak rasional dan intimidasi lainnya yang dilakukan Trump.

Analisis tersebut menyimpulkan dengan mengklaim bahwa Amerika telah bekerja selama lima puluh tahun untuk menyelamatkan kapitalisme dari dirinya sendiri, untuk mempromosikan inklusivitas (kesetaraan dan penerimaan), penghormatan terhadap lingkungan, supremasi hukum, dan penggunaan pengetahuan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengurangi risiko, dan telah berhasil melakukannya. Tapi kini semuan tiba-tiba dibuang oleh sepak terjang intimidatif Trump.(PH)