Hizbullah: Lebanon Tidak akan Pernah Berkompromi dengan Israel
Perwakilan Hizbullah di parlemen Lebanon dalam sebuah pernyataan menekankan posisi permanen negaranya terhadap rezim Zionis, dengan mengatakan bahwa Lebanon tidak akan pernah menerima jalan normalisasi hubungan dengan rezim Israel.
Tehran, Pars Today- Ali Fayyad, anggota faksi Loyalitas kepada Perlawanan di parlemen Lebanon hari Minggu (16/3/2025) dalam pidatonya di sebuah upacara yang diadakan di wilayah Jabal Amel untuk memperingati Hari Guru dan bulan Ramadan mengatakan bahwa Lebanon tidak akan pernah, dalam keadaan apa pun, bergerak ke arah normalisasi hubungan dengan rezim Israel.
Fayyad memandang rezim Zionis sebagai musuh yang sepenuhnya bertentangan dengan keberadaan, identitas, dan kepentingan Lebanon.
Ia juga memperingatkan agar tidak membuat kesalahan dalam perhitungan mengenai perlawanan, karena posisi perlawanan didasarkan pada pembebasan penuh wilayah yang diduduki dengan segala cara yang mungkin dan pembelaan kedaulatan Lebanon terhadap hegemoni Amerika Serikat dan rezim Zionis.
Anggota parlemen Lebanon itu selanjutnya menyebut situasi di negara itu sebagai krisis dan menjelaskan bahwa meskipun ada harapan untuk perbaikan, agresi berkelanjutan rezim Israel, pendudukan sebagian wilayah Lebanon, pengabaian ketentuan Resolusi Dewan Keamanan 1701, dan tekanan Amerika, yang berkoordinasi dengan tindakan Tel Aviv, merupakan hambatan serius bagi proses ini.
Pernyataan itu muncul setelah media Amerika Axios melaporkan pada hari Selasa (11 Maret) mengutip dua pejabat Amerika bahwa Israel dan Lebanon telah sepakat untuk memulai pembicaraan guna menyelesaikan perselisihan lama mengenai perbatasan darat.
Rezim Zionis telah mengabaikan batas waktu yang ditetapkan untuk penarikan pasukannya dari Lebanon selatan dan terus mempertahankan kehadiran pendudukan di beberapa bagian wilayah negara itu.
Tindakan Israel ini terjadi saat rezim Zionis terus melanggar perjanjian gencatan senjata dan melanjutkan serangannya terhadap wilayah perbatasan Lebanon.(PH)