Israel Kekurangan Tentara, Pasukan Dikirim ke Gaza tanpa Latihan
Apr 27, 2025 18:34 Asia/Jakarta
-
Yair Lapid
Pars Today – Pemimpin oposisi Rezim Zionis, memprotes penolakan kelompok Haredi (ortodoks) untuk menjadi tentara dan mengatakan dukungan Kabinet Israel, telah menambah berat beban Pasukan Cadangan.
Yair Lapid, mengatakan, penolakan Haredi, untuk mengikuti dinas kemiliteran siber akan ditindak, dan siapa pun yang menolak menjadi tentara tidak akan menerima uang meski satu Shekel dari pemerintah.
Masalah dinas kemiliteran kelompok Haredi, termasuk masalah paling pelik yang dihadapi Rezim Zionis sejak pertama kali mengumumkan keberadaannya.
Masalah ini telah menyebabkan berbagai masalah politik besar di antara kelompok politik sayap kanan, dan sayap kiri Rezim Zionis, serta perpecahan mendalam di antara Zionis sekuler dan kelompok ortodoks Haredi di Wilayah pendudukan.
Kelompok sekuler dan sayap kiri menuntut pemaksaan masuk Haredi ke dinas kemiliteran, tapi kelompok sayap kanan selain membela, juga menolak pemaksaan terhadap mereka.
Haredi menolak untuk mengikuti dinas kemiliteran, dan menghabiskan umurnya di sekolah agama. Gerakan-gerakan kiri dan sekuler berusaha mengesahkan pencabutan undang-undang pengecualian Haredi dari dinas militer, namun dilawan keras oleh Haredi dan partai-partai politik afiliasinya.
Di saat Rezim Zionis tengah menghadapi kekurangan personel militer untuk dikirim ke medan tempur di Gaza, perdebatan tentang undang-undang dinas kemiliteran Haredi, menjadi salah satu krisis bagi Kabinet berkuasa Zionis di bawah Benjamin Netanyahu.
Sehubungan dengan ini, Naftali Bennett, mantan Perdana Menteri Rezim Zionis, mengakui kekurangan pasukan akut yang dialami oleh Angkatan Bersenjata Rezim Zionis.
Ia mengatakan, “Sampai saat ini tidak pernah terjadi bahwa Israel, membutuhkan sedemikian banyak personel militer seperti sekarang ini.”
Menurut keterangan mantan PM Rezim Zionis, Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, saat ini membutuhkan sekitar 20.000 personel militer baru.
Surat kabar Yedioth Ahronoth, melaporkan, masalah kekurangan personel militer dikarenakan berlarut-larutnya perang di Jalur Gaza, telah memaksa Angkatan Bersenjata Israel, memperpanjang "periode kewaspadaan".
Sebelumnya stasiun televisi Israel, KAN, mengabarkan kekurangan personel militer Rezim Zionis, dan mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Israel, telah mengirim pasukan baru Brigade Golani dan Brigade Givati, ke medan tempur di Gaza tanpa menjalani latihan terlebih dahulu. (HS)
Tags