Pernyataan Menlu ASEAN: Tarif Sepihak Berisiko Memperburuk Friksi Internasional
-
Bendera ASEAN
Pars Today - Menteri-menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada hari Jumat (11/07/2025) menggambarkan tarif perdagangan sepihak sebagai "kontraproduktif" dan memperingatkan risiko memperburuk "friksi ekonomi global" dalam sebuah pernyataan bersama.
Menurut laporan Pars Today mengutip laporan hari Jumat IRNA dari Anadolu Agency, di penghujung pertemuan puncak ke-58 mereka di Malaysia, para menteri luar negeri negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyatakan keprihatinan mereka terhadap eskalasi ketegangan perdagangan di dunia, dan menyebut tarif sepihak AS "tidak konstruktif".
Sementara terkait perkembangan di Asia Barat, mereka menyerukan untuk dimulainya kembali bantuan kemanusiaan secara penuh ke Gaza dan penghormatan terhadap gencatan senjata antara Republik Islam Iran dan rezim Israel.
Mengacu pada meningkatnya ketegangan perdagangan di seluruh dunia dan meningkatnya ketidakstabilan ekonomi internasional, pernyataan para menlu ASEAN menekankan pentingnya peran Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam memastikan keadilan dalam sistem perdagangan.
Tanpa merujuk langsung kepada Amerika Serikat, yang telah mengenakan tarif terhadap sekutu dan pesaingnya dalam beberapa bulan terakhir, para menteri luar negeri ASEAN mengumumkan, Kami menekankan pentingnya sistem perdagangan multilateral yang dapat diprediksi, transparan, inklusif, bebas, adil, berkelanjutan, dan berdasarkan aturan.
Di bagian lain pernyataan tersebut, ASEAN "menyatakan keprihatinan yang mendalam" atas ketegangan yang terus berlanjut di Asia Barat, khususnya di Jalur Gaza, dan menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghindari tindakan yang meningkatkan eskalasi.
Pernyataan tersebut juga menekankan solusi diplomatik untuk perdamaian dan stabilitas regional, dan menyerukan "pembukaan kembali bantuan kemanusiaan secara penuh, cepat, aman, tanpa hambatan, dan berkelanjutan" kepada rakyat Gaza, termasuk melalui penyeberangan darat dan laut.
ASEAN juga menyerukan "gencatan senjata segera dan permanen" dan "pembebasan tanpa syarat semua tahanan," serta menyatakan dukungannya terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Mengenai perang 12 hari yang dipaksakan oleh rezim Zionis terhadap Iran, para menteri luar negeri ASEAN menyambut baik pengumuman gencatan senjata tersebut dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dari eskalasi ketegangan kembali. Mengingat komitmen negara-negara untuk menyelesaikan sengketa melalui cara damai, mereka menekankan perlunya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah semua negara.(sl)