Total Anggaran dan Realisasi Belanja Vaksin Indonesia
Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Purwanto mengatakan, pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp 57,84 triliun untuk keseluruhan program vaksinasi, yang berasal dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 51,33 triliun dan Dana Alokasi Umum (DAU) ke daerah sebesar Rp 6,51 triliun.
Anggaran tersebut tidak hanya digunakan untuk pengadaan vaksin, tetapi juga pengolahan informasi, distribusi, dan pelaksanaan vaksinasi.
Pemerintah melalui DAU juga menganggarkan Rp 1,96 triliun untuk insentif bagi vaksinator, termasuk TNI/Polri, bidan, dan tenaga perbantuan lain.
Pemerintah pun menargetkan pada Agustus 2021 vaksinasi akan mencapai rata-rata 2 juta dosis per hari. Saat ini, rata-rata vaksinasi harian masih berkisar pada satu sampai 1,5 juta dosis per hari.
“Tapi perlahan-lahan kita menuju 2 juta dosis vaksinasi per hari. Karena di sini kita bukan hanya bicara stok vaksin, tapi juga Sumber Daya Manusia (SDM)-nya. Untuk menyuntik, itu harus dilatih, yang sudah bisa juga mesti dilatih meski sebentar supaya terstandar dan tidak salah,” kata Purwanto.
Realisasi Belanja Vaksin
Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Purwanto mengatakan realisasi belanja vaksin sampai 31 Juli 2021 telah mencapai Rp11,72 triliun untuk 65,79 juta dosis vaksin.
"Ada beberapa yang untuk pelunasan dan ada juga yang untuk pembayaran uang muka. Karena ini sifatnya ada barang, beri uang muka, didistribusikan atau dikirim, selesai, kemudian dilunasi,” kata Purwanto dalam webinar Keterbukaan Informasi Publik di Jakarta, Selasa.
Sebagian vaksin, menurutnya, masih disimpan di gudang atau di PT Bio Farma.
Anggaran Program Vaksinasi COVID-19
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan total anggaran program vaksinasi yang meliputi pengadaan, perawatan, insentif tenaga kerja hingga testing dan tracing COVID-19 mencapai Rp130,03 triliun.
“Total anggaran vaksinasi dan perawatan serta testing tracing COVID-19 tahun 2021 ini adalah Rp130,03 triliun,” katanya.
Sri Mulyani merinci anggaran Rp130,03 triliun tersebut meliputi pengadaan dan program vaksin COVID-19 Rp58,18 triliun, testing dan tracing Rp9,91 triliun, serta perawatan (therapeutic) dan insentif tenaga kesehatan Rp61,94 triliun.
Ia menuturkan program vaksinasi COVID-19 yang memakan anggaran Rp130,03 triliun itu didanai oleh APBN dan setara dengan tujuh kali anggaran pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai.
Tak hanya itu, anggaran tersebut juga setara dengan 34 kali pembangunan wisma atlet atau empat kali pembangunan MRT atau 81 kali pembangunan air minum Jatiluhur.
“Bisa dibayangkan? APBN bekerja sangat keras melindungi rakyat dan perekonomian menghadapi COVID-19,” tegasnya.