"Super-Isoman" Hibur Anak-Anak yang Terpapar Corona
(last modified Thu, 16 Sep 2021 10:05:39 GMT )
Sep 16, 2021 17:05 Asia/Jakarta

Gelombang kedua penyebaran Virus Corona di Indonesia telah mendorong Agus Widanarko tergerak untuk membantu dan menghibur anak-anak yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19.

Agus Widanarko yang biasa disapa dengan Danar mengenakan pakaian superhero dan melakukan beberapa kunjungan ke rumah-rumah yang penghuninya sedang melakukan isoman untuk menghibur mereka dan memberikan dukungan kepada anak-anak selama pandemi ini.

Usahanya itu membuat pria berusia 40 tahun yang biasa bekerja sebagai konselor terkait narkoba itu mendapat julukan sebagai "Super-Isoman").

"Saya melakukan ini karena banyak anak yang merasa bosan selama 14 hari isolasi, sehingga membutuhkan pendampingan psikologis atau trauma healing," kata Widanarko seperti dikutip Reuters.

Pada awal gelombang kedua penyebaran Virus Corona pada bulan Juni 2021, Widanarko mengunjungi sekitar enam keluarga setiap hari. Dia mengenakan berbagai kostum superhero, termasuk Spider-Man dan Batman.

Widanarko yang diperkirakan telah menghibur lebih dari 100 anak dalam empat bulan ini melakukan kunjungan di lingkungannya di Jawa Tengah seminggu sekali.

Dia baru-baru ini mengunjungi Muhammad Fakhri yang berusia 5 tahun, yang sedang menjalani isoman dengan keluarganya dan telah kehilangan ayahnya karena Covid-19.

"Tentu saya sangat senang anak saya mendapat hiburan. Kebetulan kemarin dia ulang tahun dan dia sangat sedih karena tidak ditemani ayahnya," kata Nur Hidayah Brotowati, 37 tahun, ibunda Muhammad.

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 4.178.164 dengan kasus kematian akibat virus ini sebanyak 139.682. 3.953.519 pasien dinyatakan sembuh. Remaja dan anak-anak sering menanggung beban penderitaan mental dan emosional.

Dalam sebuah laporan, Badan Anak-anak PBB (UNICEF) memperkirakan bahwa 80 juta anak dan remaja di Indonesia menghadapi dampak sekunder yang meluas pada pembelajaran, kesehatan, gizi, dan keamanan ekonomi mereka akibat pandemi.

Fajri Kirana Anggarani, dosen psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS), mengatakan, kunjungan tersebut dapat membantu anak-anak mendapatkan stimulus yang berarti selama pandemi untuk mendukung perkembangan imajinasi dan hubungan sosial mereka.

Sementara Widanarko mengatakan bahwa dirinya juga mendapat banyak dari perannya.

"Yang saya dapatkan dari kegiatan ini adalah reward psikologis, ketika anak senang, saya terharu dan senang," kata Widanarko. (RA)

Tags