Presiden Iran Serukan Kolaborasi Negara Muslim Kembangkan Teknologi AI
Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian bertemu dengan kepala delegasi peserta pertemuan menteri pendidikan tinggi, sains dan teknologi negara-negara Pertemuan Tingkat Menteri ke-2 Platform Dialog OIC-15 resmi ditutup di Tehran, Iran, pada Senin (19/5) di Tehran.
Pezeshkian mengatakan, "Kesempatan seperti pertemuan ini merupakan wadah yang tepat bagi para cendekiawan dunia Islam untuk mencapai visi dan bahasa yang sama. Negara-negara Islam harus saling mendukung dan mendorong di berbagai bidang, dan Republik Islam Iran siap menjalin kerja sama di berbagai bidang, terutama di bidang akademis, dengan negara-negara Islam."
"Saya berharap pemahaman dan bidang kerja sama antara negara-negara Islam akan diperluas dan diperkuat dalam pertemuan ini," tegas Presiden Iran.
Pertemuan Tingkat Menteri ke-2 Platform Dialog OIC-15 resmi ditutup di Tehran, Iran, pada Senin (19/5).

Pertemuan tersebut menghasilkan deklarasi bersama yang menekankan pentingnya kerja sama antarnegara Islam dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan.
Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Teknologi Republik Islam Iran, Prof. Hossein Simaei Sarraf, menyampaikan bahwa negara-negara anggota OIC-15 berkomitmen menyusun dokumen harmonisasi kebijakan kecerdasan lintas negara.
Deklarasi bersama ini juga menyoroti urgensi kolaborasi menghadapi tantangan global, terutama di bidang kesehatan dan sains medis.
Dari Indonesia, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan pertemuan ini serta solidaritas mendalam kepada rakyat Palestina di Gaza.

Menteri Brian menekankan bahwa kolaborasi di bidang AI sangat relevan dengan prioritas nasional Indonesia, terlebih dalam menghadapi puncak bonus demografi dan transisi menuju Revolusi Industri Keempat.
Mendiktisaintek dalam pertemuan ini memperkenalkan inisiatif baru “Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang Berdampak”, yang bertujuan menjembatani kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan masyarakat lokal agar manfaat AI dapat dirasakan nyata di berbagai lapisan masyarakat.
Brian juga mengajak seluruh negara anggota OKI untuk kembali menjadi pusat peradaban ilmu pengetahuan dunia melalui kerja sama yang strategis, berbasis nilai, dan berorientasi pada hasil nyata.

Pertemuan Menteri OIC-15 ketiga akan digelar di Arab Saudi.(PH)