Sep 20, 2021 12:16 Asia/Jakarta
  • Virus Corona
    Virus Corona

Jelang pengumuman perpanjangan PPKM, kasus COVID-19 di Indonesia turun signifikan. Pada Minggu (19/9/2021), tercatat 2.234 orang positif, 6.186 sembuh, dan 145 orang meninggal.

Tingkat positivity rate di Indonesia juga cenderung menurun. Positivity rate menunjukkan rasio jumlah kasus konfirmasi COVID-19 berbanding dengan total tes di wilayah tertentu. Cara menghitung positivity rate adalah dengan membagikan jumlah total kasus positif dengan jumlah spesimen yang dites kemudian dikalikan 100.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar positivity rate kurang dari 5 persen. Semakin rendah positivity rate menunjukkan kasus COVID-19 yang terkendali di suatu wilayah dan pelacakan kontak yang memadai.

Kasus COVID-19 di Indonesia juga cenderung lebih rendah dibandingkan negara Asia lainnya. Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand baru-baru ini melaporkan lonjakan kasus dan masuk dalam 10 besar kasus COVID-19 terbanyak di Asia dan Indonesia menempati urutan ke-11 se Asia menurut laman Worldometer yang diakses per Senin (20/9/2021) pukul 10.00.

Presiden RI joko Widodo

Antisipasi Gelombang Ke-3 Corona

Benar, bahwa tren kasus Corona harian di Indonesia menurun, namun diprediksi gelombang ketiga Corona akan terjadi di Indonesia pada akhir Desember nanti. Komisi IX DPR RI mengingatkan pemerintah agar mempersiapkan diri menghadapi gelombang ketiga Corona di Indonesia.

"Kalau kita melihat trend yang terjadi di beberapa negara di dunia dan prediksi dari epidimiolog maka gelombang ke tiga penularan COVID-19 juga berpotensi terjadi di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan. Oleh karena itu, pemerintah harus mempersiapkan infrastruktur pelayanan kesehatan yang memadai termasuk memastikan ketersediaan oksigen dan obat-obatan yang cukup apabila ancaman tersebut menjadi kenyataan," kata Wakil Ketua Komisi IX, Charles Honoris sebagaimana dikutip Parstodayid dari Detik, Sabtu (18/09/2021).

Selain itu, Charles juga mendorong agar vaksinasi Corona kepada warga terus dilakukan. Sebab, berdasarkan data dimiliki Komisi IX menunjukkan bahwa vaksinasi memberikan perlindungan dari sakit parah dan kematian akibat Corona.

"Selain itu, upaya percepatan vaksinasi harus terus digenjot. Vaksin COVID-19 memang tidak menutup kemungkinan terjadinya penularan. Sampai saat ini tidak ada vaksin yang 100% efektif menghentikan penularan," ujarnya.

Sehingga, apabila capaian vaksinasi Corona tinggi dan kasus penularan tinggi, fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia tidak menjadi penuh dan kewalahan.

"Masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi secara lengkap akan mendapatkan perlindungan dari gejala berat yang memerlukan perawatan di rumah sakit," imbuhnya.

Cakupan Vaksinasi

Sementara itu, data Satuan Penanganan COVID-19 yang dihimpun hingga Minggu siang mencatat 1.409.387 (1,41 juta) dosis vaksin COVID-19 di Indonesia telah disuntikkan dalam waktu satu hari.

Penyuntikan tersebut kepada 974.837 warga penerima vaksinasi COVID-19 dosis pertama, sehingga terdapat 79.515.356 (79,52 juta) penerima vaksinasi hingga Minggu.

Kemudian 417.624 orang telah menerima dosis kedua vaksin COVID-19 pada Minggu ini, sehingga total penerima vaksinasi dosis lengkap sebanyak 45.134.194 (45,13 juta) orang.

Sementara 16.926 tenaga kesehatan telah disuntikkan vaksin COVID-19 "booster" atau dosis ketiga, sehingga sebanyak 855.804 tenaga kesehatan telah terlindungi vaksin.

Pemerintah menargetkan 208 juta warga negara Indonesia untuk vaksinasi COVID-19 guna membentuk kekebalan komunal. (Detik/Antaranews)

Tags