Indonesia: Krisis Rohingya Harus Jadi Perhatian Internasional
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa krisis Rohingya perlu terus menjadi perhatian publik internasional.
Situs Antara Jumat malam melaporkan, Menlu RI dalam pertemuan High-Level Side Event on Rohingya Crisis di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-77 PBB di New York, pada Kamis mengatakan, “Tugas kita bersama adalah untuk memastikan bahwa dunia internasional tetap memberikan perhatian bagi Rohingya,".
Menlu Retno dalam keterangan pers yang dikirimkan Kemlu RI menekankan tiga hal utama yang perlu dilakukan masyarakat internasional. Pertama, menciptakan situasi yang kondusif bagi kepulangan masyarakat Rohingya. Kedua, memastikan perlindungan keamanan dan keselamatan masyarakat Rohingya di kamp-kamp pengungsian di Cox's Bazar, Bangladesh. Ketiga, mendorong perdamaian dan rekonsiliasi nasional di Myanmar.
Dia pun menggarisbawahi pentingnya peran yang dapat dimainkan ASEAN untuk mengembalikan perdamaian dan stabilitas di Myanmar.
“Indonesia, dalam hal ini, berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dalam mencari solusi yang berkelanjutan untuk penanganan isu Rohingya,” tutur Retno.
Mengedepankan kolaborasi dan tanggung jawab bersama untuk mengatasi krisis Rohingya juga merupakan hal utama yang diangkat oleh sejumlah pembicara dalam pertemuan tersebut.
Indonesia merupakan salah satu co-host pertemuan High-Level Side Event on “Rohingya Crisis" yang diselenggarakan bersama dengan Bangladesh, Kanada, Gambia, Arab Saudi, Turki, Inggris, AS, dan Uni Eropa.
Lebih dari 700.000 Muslim Rohingya melarikan diri dari tempat tinggal mereka di Rakhine State, Myanmar, ke negara tetangga Bangladesh karena tindakan keras militer Myanmar.
PBB menyebut tindakan tersebut sebagai genosida. Myanmar menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional di Den Haag atas kekerasan tersebut.(PH)