Wapres RI Tegaskan Dukungan terhadap Palestina
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menanggapi kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa, dan menegaskan kembali dukungan negaranya terhadap perjuangan Palestina.
Situs Antara melaporkan, Wapres RI kepada wartawan usai menghadiri Haul Al Maghfurlah Mama KH. TB. Muhammad Falak Abbas ke-51, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/1) malam mengatakan, “Itu harus diperingatkan, saya kira Indonesia sudah membuat nota untuk itu,”.
Wapres menyampaikan Indonesia mendukung Palestina dan mendorong solusi dua negara serta kepatuhan terhadap kesepakatan internasional.
Dia menekankan bahwa Indonesia meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat langkah agar tidak ada pelanggaran kesepakatan guna menjaga ketenangan.
“Kita sudah dalam keadaan tidak baik-baik saja, sudah ada perang Rusia-Ukraina. Jangan ditambahi lagi, nanti dunia ini akan dihebohkan hal-hal baru yang mengganggu ketenangan,” tegasnya.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia mengecam keras kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Quds pada awal pekan ini.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memenadang lawatan Ben-Gvir merupakan provokasi "yang dapat memicu ketegangan dan siklus kekerasan baru di Palestina.
"Indonesia menyerukan Israel untuk menghormati status quo yang sudah disepakati bersama dan menghindari aksi dan provokasi yang mencederai tempat-tempat suci di Yerusalem," bunyi pernyataan Kemlu RI pada Rabu (4/1).
Kemlu RI memaparkan Indonesia menekankan kembali pentingnya proses perdamaian Palestina dan Israel berdasarkan prinsip solusi dua negara atau two state solution sesuai parameter yang disepakati internasional.
"Indonesia menyerukan masyarakat internasional khususnya PBB untuk terus mendesak Israel untuk menghentikan segala tindakan yg dapat mempengaruhi stabilitas dan keamanan di Kawasan."
Kunjungan Ben-Gvir ke Kompleks Masjid Al-Aqsa terjadi usai ia berdiskusi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin pekan ini.
Dalam pembicaraan dengan Netanyahu, Ben-Gvir sepakat mengunjungi titik nyala konflik di Quds.
Lawatan Ben-Gvir itu pun memicu kecaman hingga kritik dari berbagai negara Arab dan Islam.
Iran, Arab Saudi sampai Turki telah melayangkan kecaman mereka yang menilai lawatan Ben-Gvir tidak bertanggung jawab dan hanya memprovokasi eskalasi konflik Israel-Palestina yang tak kunjung selesai.
Amerika Serikat, Jerman, hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mengkritik kunjungan Ben-Gvir, padahal Washington merupakan sekutu dekat Israel.(PH)