RS Lapangan Indonesia Dihibahkan ke Turki
https://parstoday.ir/id/news/indonesia-i140618-rs_lapangan_indonesia_dihibahkan_ke_turki
Rumah sakit (RS) lapangan yang dioperasikan oleh Tim Darurat Medis (EMT) Indonesia diserbu lebih dari 325 pasien pada hari Minggu (26/2), tepat sehari sebelum Ina-EMT secara resmi mengakhiri misi medis daruratnya di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turki.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Feb 27, 2023 11:07 Asia/Jakarta
  • RS Lapangan Indonesia Dihibahkan ke Turki

Rumah sakit (RS) lapangan yang dioperasikan oleh Tim Darurat Medis (EMT) Indonesia diserbu lebih dari 325 pasien pada hari Minggu (26/2), tepat sehari sebelum Ina-EMT secara resmi mengakhiri misi medis daruratnya di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turki.

Cerita mengenai akan berakhirnya pelayanan oleh Ina-EMT menyebar di masyarakat sekitar lokasi rumah sakit.

Meskipun jauh melebihi kapasitas hariannya yang sebanyak 150 pasien, seluruh dokter dan petugas Ina-EMT tetap melayani para pasien tersebut hingga pukul 21.00 malam waktu setempat.

“Petugas dan dokter Ina-EMT memang akan mengakhiri misi medis kedaruratannya secara resmi pada tanggal 27 Februari 2023. Namun, seluruh rumah sakit lapangan akan dihibahkan kepada Kementerian Kesehatan Turki yang akan melanjutkan operasi dengan petugas dan dokter Turki sendiri hingga tiga bulan ke depan,” kata Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangan tertulis KBRI Ankara, Senin.

Menurut Iqbal, pihak Turki juga sudah mendata dan menambahkan ambulans serta peralatan medis yang diperlukan di RS lapangan tersebut.

Kompleks Rumah Sakit Lapangan Indonesia yang akan dihibahkan terdiri dari 18 tenda pelayanan milik MDMC Muhammadiyah dan Kementerian Kesehatan serta sekitar 11 tenda pendukung ukuran besar milik BNPB, Kementerian Kesehatan, Polri, dan TNI.

Sejak beroperasi pada 15 Februari 2023, para petugas dan dokter Indonesia secara resmi akan meninggalkan Kota Hassa, Hatay, pada 28 Februari 2023 dini hari menuju ke Ibu Kota Ankara.

Rumah sakit (RS) lapangan yang dioperasikan Tim Darurat Medis (EMT) Indonesia sudah melayani hampir 2.000 warga Turki yang terdampak gempa bumi di sekitar Kota Hassa, Provinsi Hatay.

Hingga hari kesembilan beroperasi, RS tersebut telah melayani sebanyak 1928 pasien, demikian menurut KBRI Ankara dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Dari perkiraan kapasitas sekitar 150 orang per hari, Ina-EMT sehari-harinya menerima sekitar 200 pasien atau atas kapasitas yang diperkirakan.

"Animo pasien tinggi sekali. Tampaknya mereka nyaman berobat di Ina-EMT. Cerita tentang kenyamanan pelayanan di Ina-EMT meluas dari mulut ke mulut,” tutur Wakil Ketua Ina-EMT dr. Corona Rintawan.

Meskipun secara resmi RS tersebut memiliki jam operasional, tetapi dalam praktiknya RS juga menerima seluruh pasien yang datang di luar jam operasional.

Hal ini memungkinkan pasien-pasien dari lokasi yang lebih jauh dan pasien yang siang harinya ikut bekerja dalam aktivitas tanggap darurat, mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Sekitar 70 persen pasien datang ke Ina-EMT dengan keluhan masalah pernafasan. Mungkin karena faktor cuaca, kondisi penampungan, dan debu akibat proses pembongkaran puing reruntuhan yang masih terus berlangsung,” tutur dr. Corona.

Selain memberikan pelayanan medis, Ina-EMT juga memberikan pelayanan kesehatan jiwa (psychosocial) pasca bencana di lokasi Ina-EMT maupun jemput bola ke desa-desa di sekitar lokasi rumah sakit lapangan.

Target pelayanan kesehatan jiwa yang dilakukan Ina-EMT meliputi orang dewasa maupun anak-anak.

“Kita banyak bertemu dengan penyintas yang mengalami gejala sebagai akibat dari stres akut akibat gempa. Apalagi pasca gempa susulan bermagnitudo 6,4 beberapa hari lalu,” ujar dr. Era Catur Prasetya, dokter pelayanan kesehatan jiwa Ina-EMT.

Ina-EMT mulai mengoperasikan RS lapangan di Kota Hassa, Hatay, sejak 15 Februari 2023.

Ina-EMT adalah salah satu dari sembilan RS lapangan dari berbagai negara yang beroperasi di Provinsi Hatay, wilayah paling terdampak oleh gempa bermagnitudo 7,8 pada 6 Februari 2023.

Selain dikenal luas masyarakat sekitar karena keragaman pelayanan yang diberikan, termasuk pelayanan kesehatan jiwa dan bantuan logistik perorangan dari BNPB, Ina-EMT juga dikenal luas di kalangan masyarakat sekitar dengan keramahan pelayanannya.

“Penduduk sekitar selalu mengatakan bahwa keramahan khas Indonesia terasa sekali di Ina-EMT,” kata Ondy Rahmat Mulia, diplomat muda yang ditugaskan sebagai Koordinator Lapangan KBRI Ankara yang mengkoordinasikan seluruh aktivitas Misi Kemanusiaan Indonesia di Hatay.(PH)