Investasi dan Pembangunan Infrastruktur Menurut Peraih Nobel 2004
(last modified Sat, 09 Mar 2019 06:14:26 GMT )
Mar 09, 2019 13:14 Asia/Jakarta
  • Ekonomi dan pasar bursa
    Ekonomi dan pasar bursa

Finn Erling Kydland, peraih Nobel Ekonomi 2004, berbicara soal investasi asing di Indonesia.

Kydlan mengajak memahami esensi dasar dari investasi asing, meski belakang isu investasi asing, seperti dari Cina, sedang menjadi polemik.

Ia menyebut, negara dapat mengambil keuntungan dari investasi asing untuk mendanai proyek-proyek yang tidak seluruhnya bisa dilaksanakan dengan dana domestik.

"Investasi asing, secara umum, seharusnya merupakan hal yang baik. Itu adalah cara membantu ketika negara tak memiliki sumber sendiri dan dana yang cukup," ujar dia dalam konferensi pers di Universitas Binus, Jakarta Barat pada Jumat (08/03. Demikian dilaporkan Liputan6, Sabtu (09/03).

Ekonomi digital

"Dan hal tersebut (investasi asing), jika dilakukan dengan benar, maka dapat membantu ekonomi tumbuh lebih cepat," ucap Kydland.

Lebih lanjut, dia juga mencontohkan negaranya sendiri, Norwegia, yang pada  1920 sampai 1930-an adalah negara yang sangat miskin.

Norwegia pun mengandalkan dana investor asing untuk membuat negaranya berkembang. Kydland berkata, Norwegia jadi tumbuh lebih cepat berkat investasi.

Secara ekonomi, Kydland menepis anggapan, investasi asing, seperti untuk infrastruktur atau pabrik, dapat berniat jahat. Menurut dia, setiap investor pasti ingin agar proyek sukses agar mendapatkan untung.

"Sebagai investor, kamu  pasti selalu berharap mendapat untung. Kamu tak akan melakukannya kecuali yakin ada keuntungannya. Jadi saya tak dapat memikirkan contoh bahwa investasi dapat memiliki niat jahat atau buruk," kata dia.

Selain berbicara tentang investasi, Kydland juga mengulas tentang pembangunan infrastruktur yang baik guna menggenjot pembangunan.

"Pembangunan infrastruktur secara umum merupakan cara yang baik untuk menggenjot pembangunan," ujar Profesor Finn Kydland kepada wartawan di Jakarta, Jumat (08/03). Demikian dilaporkan Antaranews, Jumat (08/03)

Kendati demikian, menurut dia, pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara terencana dan penuh perhitungan agar dapat berfungsi dengan baik untuk ke depannya.

Dirinya mencontohkan bagaimana Amerika Serikat usai keluar dari Krisis Finansial Global pada tahun 2008 berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur, namun sayangnya beberapa pembangunan tidak direncanakan dengan baik sehingga proyeknya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

"Semua pembangunan infrastruktur itu pada dasarnya baik, namun saya berharap pembangunan infrastruktur dilakukan secara terencana dan meyakinkan untuk menunjukkan bahwa pembangunan ini sangat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi serta contoh tepat dalam pemanfaatan pajak secara ekonomis oleh negara," ujar pemenang Nobel Ekonomi tahun 2004 tersebut.

Profesor Finn Kydland melakukan kunjungan ke Indonesia untuk memberikan seminar pembangunan ekonomi bertajuk "Consistent Economic Policy and Economic Development" kepada para mahasiswa Binus University dan masyarakat.

Pidato Profesor Finn Kydland dalam seminar tersebut berfokus pada gagasan bahwa pemerintah perlu membuat komitmen yang kredibel terhadap kebijakan ekonomi yang baik agar negara mendapatkan manfaat jangka panjang.

Untuk mencapai hal ini, pemerintah perlu menilai faktor-faktor seperti inovasi, tingkat produktivitas, infrastruktur, investasi asing langsung, dan pajak di antara banyak faktor lainnya. Memiliki kebijakan ekonomi yang tepat dapat meningkatkan perdagangan nasional dan internasional sekaligus menyejahterakan masyarakat.

Finn Kydland merupakan peraih Nobel untuk bidang Ekonomi pada tahun 2004 atas kontribusinya pada bidang makroekonomi dinamis, konsistensi waktu kebijakan ekonomi dan kekuatan pendorong di belakang siklus bisnis.