Mengenang Kembali Ibu Ani Yudhoyono
https://parstoday.ir/id/news/indonesia-i70726-mengenang_kembali_ibu_ani_yudhoyono
Dengan suara terbata-bata, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menceritakan momen kepulangan istrinya, Ani Yudhoyono, ke pangkuan Allah Swt. Salam cinta dibisikkan SBY sesaat setelah sang belahan hati mengembuskan napas terakhirnya.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Jun 02, 2019 12:34 Asia/Jakarta
  • Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani
    Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani

Dengan suara terbata-bata, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menceritakan momen kepulangan istrinya, Ani Yudhoyono, ke pangkuan Allah Swt. Salam cinta dibisikkan SBY sesaat setelah sang belahan hati mengembuskan napas terakhirnya.

Saat itu, Ani Yudhoyono dibius dan dalam keadaan deep sleep. Menurut SBY, mengacu pada keterangan dokter kala itu, Ani tak bisa mendengar apa pun ucapan dari dia dan keluarga yang mendampingi.

"Secara logika tidak bisa mendengar lagi, tetapi semua yang kami sampaikan, termasuk yang saya sampaikan, Bu Ani membalasnya dengan titik air mata di sudut-sudut matanya," kata SBY dengan suara yang bergetar.

Hal itu diceritakan SBY menjelang pemberangkatan jenazah Ani Yudhoyono ke TMP Kalibata untuk dimakamkan. Sembari terus menangis, SBY melanjutkan ceritanya.

"Melihat itu, waktu itu saya ambil kertas tisu, saya bersihkan titik-titik air mata yang menggenang, tetapi air mata saya pun menetes di keningnya," tutur SBY.

Seketika SBY berdoa kepada Sang Ilahi. Air matanya yang jatuh merupakan bentuk cinta, kasih dan sayang.

"Kemudian segalanya berlangsung dengan cepat. Beberapa saat kemudian, Ibu Ani dengan sangat tenang, tidak ada guncangan, mengembuskan napasnya yang terakhir," kenang SBY.

SBY tampak emosional menceritakan kenangan terakhirnya bersama sang pujaan hati. Ibas dan istri AHY, Anissa Pohan, terlihat mengelus lengan serta pundak SBY.

"Setelah itu, saya... cium keningnya. Saya ucapkan, selamat jalan istri tercinta...," ucap SBY.

Ibu Ani Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono

Demikian detik-detik terakhir Ibu Ani sebagaimana yang dikisahkan suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai dilansir Detik, Ahad (02/06)

Benar, Ibu Ani Yudhoyono telah pergi selamanya. Kabar wafatnya Ibu Ani, Sabtu (1/6) pukul 11.50 di National University Hospital (NUH) Singapura, menyebar sangat cepat melalui media sosial dan televisi.

Inna lillaahi wa innaa Ilaihi raaji'uun -- sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali.

Sehari sebelumnya dari Singapura, putra tertua Ibu Ani, Agus Harimurti Yudhoyono mengabarkan kondisi kesehatan Ibu Ani semakin menurun, bahkan tidak sadarkan diri. Tindakan ekstra dilakukan.

Keluarga sudah berkumpul. Dan, Sabtu pagi, Ibu Ani --yang dirawat sejak 2 Februari 2019 di NUH karena kanker darah -- wafat dalam usia 67 tahun. Penyakit kanker darah, seakan datang tiba-tiba, tidak terdeteksi.

Wanita Gigih

Kristiani Herawati dilahirkan di Yogyakarta, Indonesia, 6 Juli 1952, anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dan Hj. Sunarti Sri Hadiyah.

Kristiani-- biasa dipanggil Ani -- menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 30 Juli 1975, ketika itu SBY baru saja dilantik menjadi Perwira TNI dan menjadi lulusan terbaik. Keduanya berkenalan di Akademi Militer Magelang.

Dalam buku biografi Ani Yudhoyono berjudul "Kepak Sayap Putri Prajurit" yang ditulis Alberthiene Endah, seperti dikutip pada Ahad, SBY turut menuturkan cerita tentang istri tercintanya.

Dalam buku itu, SBY memuji istrinya sebagai perempuan tangguh. Dia mengenang masa-masa awal pernikahan ketika kehidupan ekonomi mereka serba pas-pasan, apalagi istri tentara harus ditinggal suami yang sewaktu-waktu bertugas di berbagai daerah.

"Bisa saya katakan bahwa bagi saya, Ani telah lulus dengan nilai sangat baik sebagai seorang istri dan ibu," tulis SBY.

Di mata SBY, Kristiani Herawati bukan hanya istri sempurna yang bisa menjadi cahaya keluarga. Ani juga berhasil mendidik dua anaknya menjadi pria-pria berkarakter baik.

SBY menilai kekuatan karakter Sarwo Edhie Wibowo, pemimpin dan gurunya di AKABRI Magelang yang juga ayah Ani, mengalir pada putrinya.

Sosok pria yang jadi mertuanya itu dianggap SBY sebagai tokoh lurus dan punya prinsip serta pendirian. Mantan komandan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD itu berani menegakkan kebenaran di tengah risiko besar meski orang sekitar tidak mendukung cara pandangnya.

"Ani sangat mewarisi karakter ayahnya, termasuk memiliki prinsip untuk bekerja semaksimal mungkin. Sikap ini membuat saya nyaman karena pada dasarnya saya pun sama."

Hadirnya Ani dalam kehidupan SBY adalah sebuah anugerah yang selalu ia syukuri.

"Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekali lagi, karena saya dikaruniai seorang istri yang memberikan cahaya tanpa henti dalam hidup saya, seorang Ani Bambang Yudhoyono."