Ancaman RI Stop Impor Airbus
(last modified Sat, 24 Aug 2019 03:29:00 GMT )
Aug 24, 2019 10:29 Asia/Jakarta
  • Airbus adalah produsen pesawat komersial yang berbasis di Toulouse, Prancis.
    Airbus adalah produsen pesawat komersial yang berbasis di Toulouse, Prancis.

Setelah Uni Eropa mendiskriminasi produk sawit dan turunannya dari Indonesia, pemerintah RI kini berbalik mengancam. Indonesia meningkatkan tekanannya kepada Uni Eropa dengan berencana mengalihkan impor pesawat terbangnya dari Airbus ke Boeing.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, hal itu dilakukan setelah Uni Eropa (UE) terus menerus mempermasalahkan dan menghambat impor  produk minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya asal Indonesia.

Dia mengatakan setelah mengalihkan permintaan terhadap minuman beralkohol, buah-buahan dan produk susu dari UE, Indonesia siap menambahnya dengan produk pesawat terbang.

“Saya setuju, kita akan alihkan pemesanan pesawat dari Airbus ke Boeing. Saya sudah sampaikan ke Pak Rusdi Kirana dan dia sepakat. Kita sebagai bangsa tidak bisa diperlakukan seperti ini secara terus-menerus oleh UE,” ujarnya seperti dilansir situs Tempo, Jumat 23 Agustus 2019.

Namun, dia mengatakan proses pengalihan pemesanan pesawat terbang maskapai Indonesia dari Airbus ke Boeing akan lebih dahulu dibicarakan kepada seluruh pihak yang terkait. Dia ingin meyakinkan para pelaku dan pihak yang terkait di sektor tersebut, bahwa langkah itu merupakan upaya perlawanan RI terhadap sikap UE.

Menurut Menteri Perdagangan, beruntunnya serangan UE terhadap CPO asal RI, membuktikan bahwa Uni Eropa berupaya melakukan aksi proteksionisme. Dia menyebutkan, UE sengaja menghambat impor CPO karena ingin melindungi produk minyak nabati domestiknya.

Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita.

Hal itu menurutnya, diperkuat oleh kebijakan UE yang berkali-kali menerapkan hambatan impor menggunakan isu lingkungan. Sementara itu, baru-baru ini biodiesel asal RI dianggap memberlakukan subsidi dalam proses produksi dan ekspornya ke UE.

“Kita harus kasih sinyal kuat, kalau RI juga bisa melakukan hambatan atas impor produk UE. Sebab mereka yang memulai langkah proteksionisme terlebih dahulu,” kata Enggar.

Menteri Enggar menambahkan, setelah sawit terjepit, dalam waktu dekat fokus Indonesia untuk melakukan pengalihan impor dari UE akan diterapkan pada produk susu dan buah-buahan. Saat ini Kementerian telah berkomunikasi dengan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) terkait dengan kemungkinan mengalihkan impor produk jadi dari produk susu serta buah-buahan dari UE menuju ke Amerika Serikat, Australia dan negara produsen lain.

Ancaman Stop Impor Airbus, Pengamat Penerbangan Sebut Risikonya

Kementerian Perdagangan usul mengalihkan impor pesawat dari Airbus ke Boeing. Langkah itu merupakan ancaman bagi Uni Eropa yang telah mengeluarkan kebijakan menghambat impor minyak kelapa sawit mentah dan produk turunannya asal Indonesia.

Namun pengamat penerbangan sekaligus CEO Arista Indonesian Aviation Center (AIAC), Arista Atmadjati, mengatakan wacana pengalihan impor Airbus merugikan industri penerbangan. "Ya rugi kalau kita stop pembelian Airbus karena belakangan produk Boeing kurang bagus," ujarnya dalam pesan pendek kepada Tempo, Jumat, 23 Agustus 2019.

Arista mencontohkan produk Boeing yang keluar baru-baru ini, yakni Boeing 737 Max 8, cacat produk. Seri Boeing Max 8 yang dioperasikan Ethiopian Airlines dan Lion Air mengalami gagal terbang hingga mengakibatkan ratusan jiwa melayang.

Dari kejadian itu, Arista memandang sejumlah operator penerbangan memilih mengimpor Airbus. Apalagi, ujar dia, produk pesawat asal Toulouse, Prancis, ini dinilai tengah menjadi sorotan karena kualitasnya memimpin. (RM)

Tags