Jan 28, 2022 14:52 Asia/Jakarta
  • Menlu Hossein Amir-Abdollahian (kiri) menyambut kunjungan Menlu Qatar di Kementerian Luar Negeri Iran.
    Menlu Hossein Amir-Abdollahian (kiri) menyambut kunjungan Menlu Qatar di Kementerian Luar Negeri Iran.

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian di Tehran pada Kamis, 27 Januari 2022.

Para menlu dari kedua negara juga berbicara melalui telepon pada Selasa malam. Kedua belah pihak membahas isu-isu penting yang berfokus pada masalah regional dan hubungan bilateral.

Pernyataan Presiden Sayid Ebrahim Raisi dan Amir-Abdollahian tentang kemungkinan negosiasi langsung antara Iran dan Amerika Serikat, tampaknya menjadi topik utama pembicaraan menlu Qatar dengan para pejabat Iran.

Perundingan nuklir antara Iran dan kelompok 4+1 masih berlanjut di Wina, dan perwakilan AS juga terlibat secara tidak langsung dalam pembicaraan itu. Sejauh ini belum ada pertemuan langsung yang terjadi antara delegasi Iran dan AS.

Amir-Abdollahian pada acara penutupan Konferensi Nasional Iran dan Para Tetangga di Pusat Studi Politik dan Internasional Kemenlu pada Senin lalu, mengatakan, "Kami tidak akan mengabaikan pembicaraan dengan AS pada tingkat tertentu jika dibutuhkan untuk mencapai sebuah kesepakatan yang baik dengan jaminan yang tinggi."

Presiden Raisi dalam wawancara dengan televisi nasional Iran pada pada Selasa malam, juga tidak menutup kemungkinan pembicaraan langsung dengan AS dengan catatan semua sanksi terhadap Iran dicabut.

"Sejauh ini kami belum melakukan pembicaraan langsung dengan AS. Jika pihak lawan siap untuk mencabut sanksi yang menindas terhadap rakyat Iran, maka ada ruang untuk kesepakatan apa pun," tegasnya.

Pernyataan itu disambut oleh para pejabat AS. "Washington siap untuk pembicaraan langsung dan segera dengan Iran untuk memajukan pembicaraan nuklir," kata juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki pada konferensi pers Senin malam sebagai tanggapan atas komentar Amir-Abdollahian.

Dengan melihat perkembangan ini, Sheikh Mohammed Al Thani tampaknya juga membawa pesan dari Amerika kepada Iran. Ia mencoba untuk menghidupkan kembali peran tradisional pemerintah Qatar yaitu menjadi mediator antar-negara. Sebelum ini, Doha berulang kali menjadi penengah antara Tehran dan Washington atau menyampaikan pesan untuk kedua belah pihak.

Pertemuan Menlu Qatar dengan Presiden Raisi di Tehran.

Selain itu, menlu Iran dan Qatar berdiskusi tentang perang Yaman yang telah menjadi salah satu isu terpenting di kawasan. Dalam beberapa hari terakhir, serangan koalisi pimpinan Arab Saudi terhadap Yaman telah meningkat dan banyak warga sipil menjadi korban.

"Pergerakan militer telah meningkat di Yaman dalam beberapa minggu terakhir. Kasus ini berujung pada memanasnya kembali perang di Yaman dan kawasan serta merusak jalan menuju ke arah perdamaian," kata Amir-Abdollahian.

Menlu Qatar juga menuturkan bahwa negaranya prihatin dengan eskalasi ketegangan baru di kawasan dan percaya bahwa tidak ada solusi militer untuk krisis Yaman. Para pihak harus mencapai solusi melalui dialog, dan bahwa situasi (saat) ini tidak akan menguntungkan pihak manapun.

Hubungan bilateral antara Qatar dan Iran juga menjadi salah satu topik pembicaraan antara Amir-Abdollahian dan Sheikh Mohammed Al Thani.

Qatar adalah salah satu negara yang tidak mengalami banyak pasang surut dalam hubungannya dengan Iran. Kedua negara senantiasa membangun hubungan yang baik dan damai sebagai tetangga.

Republik Islam Iran, dalam kasus ketegangan Qatar dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir selama empat tahun, mengecam campur tangan Saudi Cs dalam urusan internal Qatar dan mendukung negara itu dalam menghadapi ancaman.

Para pejabat Qatar dan Iran secara teratur melakukan kunjungan timbal-balik. Amir-Abdollahian belum lama ini juga berkunjung ke Oman dan Qatar untuk bertukar pandangan dengan pejabat negara-negara tersebut.

Dapat dikatakan bahwa salah satu agenda kunjungan menlu Qatar ke Tehran adalah karena ketertarikan kedua belah pihak untuk memperluas hubungan bilateral. (RM)

Tags